33. Cut Ties

382 56 10
                                    

'Ketika sebuah keputusan memperjelas status sebuah hubungan'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Ketika sebuah keputusan memperjelas status sebuah hubungan'



Sudah empat hari aku diapartemen, tadi sore Jeno sudah mengantarku kedokter untuk melepas perban dikepalaku.

Aku sudah merasa tidak nyaman disini, aku rindu udara luar dan tentunya merindukan sosok Jaemin yang sama sekali tak pernah menghubungiku.

Selama empat hari ini aku masih selalu menangis dan memangis, buku catatan untuk Na Jaemin pun sudah hampir penuh untuk menuliskan segala kerinduan ku padanyaa.

Jeno yang mengambilkan bukuku dirumah, tapi untungnya dia tidak membuka itu semua, jika iya sudah kupastikan buku itu sudah tak pernah kulihat lagi.

"Nana Saera mu merindukanmu!" lirihku tak tahan, empat hari ku yang sibuk kuhabiskan dengan kesedihan dan kerinduan pada sosok yang begitu kusayang.

Malam ini aku sendiri, Jeno ada acara dengan teman-temannya diluar, Chenle pun begitu, ada pertemuan penting yang harus ia datangi.

Aku kesepian. Ponselku hanya penuh dengan celotehan murid-murid disekolahku tentang hubungan Mark dan Hyera yang kudengar Mark memeluk Hyera ditengah lapangan.

Hei mereka itu kenapa? kenapa bisa ditengah lapangan berpelukan? padahal dicium dipinggir lapangan saja sudah membuat terbang.

Namun sekarang sudah berbeda, tak ada lagi keromatisan yang membuatku tersenyum, tak ada lagi seseorang yang datang menanyakan kabarku bahkan memberikan perhatian penuh untukku.

Hatiku terasa teremas, tak ada kata putus diantara aku dengan Jaemin, dan dugaan ku tentang Jaemin mendua dibelakangku sudah salah besar, ternyata mereka berdua telah mendua didepan mataku secara nyata.

Pengungkapan itu.

Ini menyakitkan, seberusaha mungkin aku ingin mengingat momen indah saja tentangku dan Jaemin, namun ternyata kesedihan lebih mendominasi.

* * *

06.00

Aku mengambil lipblam berwarna pink diatas meja riasku, pagi ini Jeno sudah mengabariku aku boleh masuk sekolah.

Mendengar itu aku langsung melompat dari kasur empukku dan bersiap-siap dengan cepat.

Na Jaemin, Kim Saera datang membawamu kembali...

Saat mendengar suara bel dengan cepat aku berlari membuka pintu sambil merampas tasku. Lee Jeno menjemputku.

Sepertinya setelah pulang sekolah nanti aku akan kembali kerumah, aku rindu dengan lukisan dan foto Na Jaemin yang mampu membuatku tersenyum.

MINE || Na Jaemin (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang