52. A truth exposed

800 56 11
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



'Ketika sebuah situasi yang menampilkan sebuah kebenaran justru membuat kita jatuh pada lubang penyesalan'

-Na Jaemin.

"Kenapa lo balik lagi anjing!" seseorang menyembur air dengan ember hitam kearahku.

"Sialan lo apa-apaan sih!" kesalku mengusap mataku, wajahku dan bajuku jadi basah kuyup.

"Lo ngapain balik lagi sialan! harusnya lo mati dan gak usah balik-balik lagi selamanya!" gretak Hwamin melotot.

"Gak usah nyembur air juga!" kesalku sambil memegangi rokku.

"GUE BILANG KENAPA LO BALIK LAGI HAH?!" Hwamin menarik bajuku lalu mendorongku keras.

"Eh—eh... sialan lo Hwam" tubuhku oleng dan...

*BRUAK

"Hwamin lo keterlaluan!" aku mendegus dan meringis menatap darah dari pelipisku menetes dilantai.

Sialan benar-benar sialan! gadis ini mendorongku hingga aku terbentur kerasnya pot besar halaman taman belakang.

"LO HARUSNYA MATI BANGSAT!" Hwamin menginjak kakiku yang masih membiru itu.

Dia membuatku kesakitan untuk berkali-kali.

"HWAMIN SAKIT! ANJI—."

Gadis itu menyiramkam air lagi, mulutku tertutup dengan cepat, aku menggeram, ingin rasanya berdiri dan membalasanya, tapi kakiku yang masih membiru dan gadis itu semakin menghentakkan sepatu tingginya dikakiku.

"Sakit Hwam!" teriakku.

Aku benar-benar ingin bangkit tapi ini sulit, gadis itu menarik kakiku hingga lututku dan siku ku terseret dan alhasil siku ku yang berdarah.

"KENAPA LO HARUS DATENG LAGI!" Hwamin tak henti-hentinya mengucapkan kalimat itu.

Aku mengaduh sakit, "Hwam sakit..." lirihku tak kuasa.

"Ini belum ada apa-apanya dari semua perlakuan lo yang ngambil Jaemin ke gue!" ucap Hwamin membentakku, wajahnya ngeri, seperti ingin menerkamku.

Hwamin berjongkok dan memegang daguku lalu ke leherku, aku meneguk salivaku, gadis itu mencekekku.

Uhuk..uhuk..uhuk.

MINE || Na Jaemin (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang