32. Refusing to forget

398 55 13
                                    

'Mengejar cinta tak semudah mengucapkan bahwa aku sedang mencintaimu'••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Mengejar cinta tak semudah mengucapkan bahwa aku sedang mencintaimu'

"Jaem!" Chenle meneriaki Jaemin yang baru saja keluar dari rumah sakit bersama Hwamin.

Jaemin menoleh dan menghela nafas saat wajah Chenle terlihat begitu kesal hingga alisnya berkerut.

"Lo—."

"Apa?" potong Jaemin cepat.

Hwamin ikut menoleh kearah Chenle yang memanggil Jaemin, gadis itu menautkan tangannya dilengan Jaemin hingga membuat Chenle yang melihat menggeram.

"Gimana keadaan Saera?!" tanya Chenle menahan emosinya untuk bersikap santai.

"Kenapa harus tanya-tanya pacar aku?" sentak Hwamin sambil memegangi rambutnya yang dicurly.

Sungguh Hwamin benar-benar sangat menarik dan cantik, dia bukan seperti gadis polos lagi.

Chenle yang tidak pernah peduli dengan perempuan secantik apapun hanya berdecih, "Sok cantik, mending mingkem"

"Nana pacar aku, kamu gak sopan nanyain cewek lain sama pacar orang"

"Heh brisik banget lo jadi cewek"

"Sepertinya dia tidak baik-baik saja" ucap Jaemin membuat Hwamin dan Chenle menoleh cepat.

Chenle menggeram, "Lo paham gak sih njing!" Chenle menyisihkan lengan seragamnya. "Ini semua gara-gara lo!"

Jaemin menghela nafas, "Tolong, gue bukan siapa-siapanya lagi, ayo Hwam" Jaemin menarik tangan Hwamin dan berbalik.

Namun tarikan tangan Chenle dari belakang membuat Jaemin bebalik cepat, disitulah Chenle dengan cepat menonjok sudut bibir Jaemin hingga Hwamin yang menyaksikan menutup mulutnya cepat.

Chenle menonjok perut Jaemin hingga lelaki itu menepisnya cepat dan meringis, Jaemin tidak membalas, dia hanya menatap wajah Chenle dengan datar sambil memegangi perutnya.

Chenle menggeram, ia kembali menerjang Jaemin hingga tonjokkan demi tonjokkan melayang dirahang dan wajah Jaemin.

"Brengsek lo" ucap Chenle mengeraskan wajahnya sambil terus menghajar Jaemin.

Hwamin berteriak hingga tiba-tiba orang-orang datang menarik tubuh Chenle yang emosi menjauh dari Jaemin yang sudah babak belur.

"NANA!" teriak Hwamin histeris.

Haechan dan Jeno dengan cepat berlari kearah gerumbulan itu.

"Chenle, lo kurang ajar banget sih" Hwamin menujuk wajah Chenle.

Haechan yang baru saja datang terdiam melihat wajah Hwamin yang sangat jarang ia temui. Kali ini lelaki itu memandanginya tanpa berkedip.

"Heh kenapa lo?!" Mark menatap wajah Chenle yang menatap Jaemin penuh kesal.

MINE || Na Jaemin (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang