•
•
•Kini Jaemin sedang ada dirumah Hwamin, lelaki ini sedang membersihkan siku Hwamin yang berdarah, gadis ini sempat tersungkur.
"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Jaemin mengelus pipi Hwamin dengan pelan.
Gadis itu terdiam menunduk, Jaemin menghembuskan nafas kasar menatap rumah besar yang jarang dihuni ini.
Orang tua Hwamin sedang diluar negeri, gadis itu sering dirumah sendiri.
Hwamin mengusap pipinya pelan, Jaemin yang melihatpun mendonggakkan wajah Hwamin. Jaemin terdiam, gadis itu meneteskan air matanya.
"Hwam? ada apa?"
"Jaem.." lirih gadis itu.
Jaemin yang tadinya berhadapan dengan Hwamin memilih untuk duduk disebelah Hwamin sambil menepuk bahu gadis itu pelan.
"Sepertinya kamu sakit, mari kuantar kerumah sakit"
Hwamin menggeleng, sungguh kini ia sedang merasa rapuh, ia sangat beruntung memiliki Jaemin yang selalu mengertinya.
Jaemin memegang dahi Hwamin, lelaki itu mengibaskan tangannya cepat.
"Hwamin baik-baik saja kah?!" Jaemin tampak begitu cemas.
"Tolonglah, kamu jangan pergi kemana-mana, aku membutuhkanmu" ucapnya sambil sesunggukan.
Jaemin terdiam, baru kali ini ia melihat Hwamin menangis, sungguh ada apa dengan gadis ini? ia tampak tidak baik-baik saja.
"Katakanlah jika kamu membutuhkan ku" Jaemin menarik dagu Hwamin hingga ia mampu menangkap kelopak mata yang memerah itu.
"Aku membutuhkan mu untuk terus hidup" Hwamin tersenggal.
Jaemin melotot, lelaki ini memegang bahu Hwamin dengan cepat, "Kita kerumah sakit sekarang, tolong jangan membantah" Jaemin merangkup wajah gadis ini.
Uhuk..uhuk
Hwamin memegangi tenggorakannya cepat, sungguh gadis ini tampak begitu lemah, dan Jaemin begitu mengkhawatirkannya.
"Kamu adalah obatku, jadi kumohon tetap disampingku untuk beberapa saat ini" Hwamin menatap wajah Jaemin penuh harapan.
Jaemin tersenyum gitir, ia menarik tubuh Hwamin kedalam pelukannya. Sungguh Hwamin yang begitu membutuhkan sebuah kasih sayang.
Hwamin begitu terlihat begitu lemas.
* * *
Malam menampilkan banyak bintang yang bertabur dengan gemerlap nya yang indah. Aku sedang duduk dikursi halaman rumahku sendirian.
Hari ini tampak begitu melalahkan, melelahkan dari beberapa kejadian yang kulihat dan membuatku pusing sendiri.
Na Jaemin dan Park Hwamin, dua orang yang kuakui kecocokannya. Sama-sama baik hati, lembut dan penyanyang. Bahkan tampan dan cantik.
Aku merasa tak ada apa-apa nya bagi Jaemin, sungguh Hwamin adalah cinta pertamanya, aku semakin khawatir karena cinta pertama akan selalu diingat sampai kapan pun.
Bahkan dari banyak kisah cinta yang pernah dilalui, seseorang pasti tak akan pernah melupakan cinta pertama mereka.
Dan Na Jaemin adalah cinta pertamaku, sosok yang sudah begitu jauh mengenalku, memahami ku bahkan menjadi satu orang yang membawa titik terang dalam hidupku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE || Na Jaemin (Completed)
Fanfiction"Aku masih milikmu dan aku masih melihatmu tertawa dan bahagia dengan masalalu mu" __________________________________________ Bagaimana perasaanmu jika kekasihmu memilih bersahabat dengan mantan pacarnya satu-satunya? Walaupun sangat penyayang dan...