48. I will go

676 55 3
                                    

'Pernahkah terbesit untuk menunda jatuh cinta lagi karena perlakuan pahit yang kita lihat dari percintaan orang lain?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Pernahkah terbesit untuk menunda jatuh cinta lagi karena perlakuan pahit yang kita lihat dari percintaan orang lain?"



Aku menatap mata Jaemin yang mengobarkan kemarahan. Jeno memegangi bahuku, beberapa orang kurasa tampak merasa iba padaku.

Tapi sudah cukup! Na Jaemin benar-benar tidak menginganku. Penguatan rasa kupadanya sudah tidak ada gunanya lagi.

Aku berbalik dari hadapan Jaemin, menatap Jeno yang menatapku sendu. Aku menghela nafas dan berjalan menjauh dari mereka yang menyingkir memberi jalan.

Namun Chenle tiba-tiba menghalangi jalanku, aku hanya menatap lurus, namun aku masih bisa melihat bahwa laki-laki ini sedang menatapku.

"Mau kemana?" suara Chenle pelan.

Aku menggeser langkahku, berjalan melewatinya tanpa ekspresi.

"Kim Saera!" Jisung menghalangi jalanku lagi.

Aku melakukan hal yang sama, namun kali ini aku memilih untuk berlari dengan cepat menjauh dari mereka menuju kearah pagar sekolah.

Kudengar Jeno meneriaki namaku, dia mengejarku? kupikir begitu.

Aku melangkahkan kakiku cepat, membuang bayangan kejadian yang baru saja terjadi.

Aku akan menjauh.

Aku akan pergi.

Kamu menghancurkan semua harapan.

Kamu memilih gadis lain untuk dicintai.

Aku berlari kearah jalan raya yang begitu ramai, kakiku rasanya sangat berat untuk melangkah pergi darinya.

Oke berpikirlah dengan tenang Saera, kamu tidak perlu menangis untuk menghadapi ini.

Tolong TAHAN AIR MATAMU.

Dia tidak mengingkan mu, dia menginginkan mu pergi, jadi jangan menangis untuk menuruti kemauannya.

Aku berhenti sejenak memesan taksi. Sungguh aku benar-benar sedang menahan rasa sakit, bahkan gemetar ditubuhku sudah tak lagi ternetralisir.

Mana Na Jaemin ku yang dulu?

Aku berusaha menyingkirkan pertanyaan itu dipikiranku. Taksi itu berhenti tepat didepanku, dengan cepat aku masuk dan menghela nafas.

Aku menatap jalan yang sedikit macet, namun aku merasakan air mata sudah menggenang dikelopak mataku.

Aku mendongak keatas sebentar, lalu menunduk dan memejamkan mataku hingga kurasakan air sudah menetes dipipiku dengan mulusnya.

MINE || Na Jaemin (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang