22. Feeling sorry

410 64 9
                                    



'Terkadang aku hanya bisa menahan, tapi kenyataan selalu memeperlihatkan kepahitan yang membuatku harus jatuh seorang diri'

Aku menendang asal kakiku, berjalan dengan suasana hati yang begitu kesal. Aku marah, Jaemin benar-benar membuatku begitu kesal.

Bagaimana tidak? niatku hanya untuk menyadarkan Jaemin, tapi lelaki itu justru lagi-lagi menegaskan jika Hwamin sedang membutuhkannya.

Lalu? apa dia tidak berpikir jika aku sebagai kekasihnya begitu sakit hati diperlakukan seperti diduakan.

Heh!

Aku meninggalkan Jeno yang sedari tadi menelfonku, sekarang aku sedang berjalan, entah kemana aku tidak peduli.

Suasana jalan kali ini cukup sepi, aku terus mendegus sesekali menghela nafas kasar. Pikiranku hanya mengarah pada Jaemin.

Aku rindu semua tentangku dan dia.

Kini tanganku terus mengepal, aku begitu emosi, sungguh aku benar-benar bertemu Jaemin dengan Hwamin sedang beeduaan. Aku tak akan membiarkannya lagi.

Namun kini aku terhenti saat mobil putih yang tak asing berhenti tepat didepanku.

"Saera!" panggil seseorang dari dalam.

Aku masih menatap bingung, oke aku sedikit lega karna ini bukan mobil Lee Jeno, Oh aku melihat orang disana.

Zhong Chenle.

Tapi, dia bukan pengemudinya? lalu siapa..

"Kok jalan?" seseorang yang tadinya berada dikursi pengemudi itu turun dan menghampiriku.

Aku hanya menatap datar, dia Park Jisung.

"Lee Jeno mencarimu tadi" Jisung menatapku.

Aku mendegus, "Terus?"

"Apa kamu tidak pulang bersamanya?" Jisung tampak bersikap sedikit lembut.

"Nggak!" jawabku.

"Yasudah, jika begitu, maukah pulang bersama kami?" Jisung tersenyum sambil menoleh kebelakang, menatap Chenle yang mengacungkan jempolnya.

Aku berpikir sejenak, sebenarnya aku juga letih berjalan seperti ini.

"Langsung pulang kan?" tanyaku menimag-nimang tawaran Jisung.

Lelaki itu menggeleng, membuatku mengurungkan niatku untuk mengiyakan tawarannya.

"Lalu?" tanyaku.

"Aku akan mengantar Chenle kesekolah dulu, dia akan latihan basket"

Aku mengerutkan dahi.

"Udah jangan banyak basa-basi, gue udah ditungguin" teriak Chenle.

Ah, aku tak mau banyak berpikir, aku mengiyakan tawaran Jisung. Aku segera berjalan kearah mobilnya, dan aku memilih duduk dibelakang sendiri.

MINE || Na Jaemin (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang