10. Patroli Malam - Part. 03

130 13 11
                                    

Tubuh ramping Esmeralda meliuk mengikuti gerakannya yang halus. Tubuhnya bergerak berkelok-kelok seperti seorang penari yang menari mengikuti irama nada. Diikuti gerakan tangannya sebuah selendang meluncur mengikat Ling membuat Esmeralda dan Kaja saling tarik menarik.

"Eekk! Bagus sekali Esme tapi tolong selendangnya jangan diikatkan ke leher ku."

"Oh maaf ling."

Esmeralda melemparkan selendang dari tangan satunya ke tubuh tubuh Ling dan melepaskan selendang yang mengikat lehernya dari tangan sebelumnya.

"Nona Esmeralda, aku pikir kamu adalah murid pintar dan rajin di sekolah, ternyata kamu suka membolos juga." Ucap pak guru Kaja.

"Setiap orang punya masalahnya sendiri, jangan pikir karena aku membolos sekali berarti aku sama seperti anak-anak nakal ini." Ucap Esmeralda sambil menunjuk kearah Zilong dkk.

Seketika Zilong, Claude, Ling dll memasang wajah kecut. Mereka tersinggung.

"Tapi terimakasih telah mengajariku teknik melempar cemeti, pak guru Kaja. Tak kusangka pada akhirnya berakhir seperti ini. Aku menggunakan teknik cemeti bapak pada selendang sutra miliku. Selendang melawan cemeti, berbeda senjata tapi satu teknik yang sama."

"Kamu mau melawan gurumu hah? Kita lihat seberapa ahli dirimu menggunakan teknikku."

"Tentu saja, kenapa tidak."

"Hellow kalau kalian berdua ingin bercakap-cakap tolong turunkan aku dulu." Sementara itu Ling terikat di antara kedua senjata Esmeralda dan Kaja.

Ditengah duel Esmeralda melawan pak guru Kaja, Claude mendadak berteriak: "Lemparan monyet!"

"Huh Joker?!" Pak Kaja terkejut.

"Nama saya Claude pak, bapak pasti ingat saya setiap kali mata pelajaran bapak saya selalu dapat nilai E."

"Oalah jadi itu kamu. Gak usah bangga woe dapat nilai E!"

Tiba-tiba seekor monyet menemplok ke wajah pak Kaja.

"Uh sial monyet darimana datangnya?"

Dari awal Claude menyembunyikan Dexter di dalam tasnya.

"Ini jurus rahasiaku hehehe. Rasakan itu pak guru penghianat." Tawa Claude.

Karena terganggu oleh monyet, pak Kaja menggoyang-goyangkan tubuhnya tanpa sengaja melepas cemeti ditubuh Ling. Selendang Esmeralda juga ikut terlepas membuat tubuh Ling terjun bebas dari lantai tiga.

"Ahh tidak Ling akan jatuh dari lantai tiga, dia akan mati." Teriak Alice.

"Jangan kawatir, Ling bisa melompat dari tembok ke tembok kan?" Ucap Zilong.

"Aaaaa.... energiku habis!!" Teriak Ling beberapa saat setelah terjatuh.

Gedebug!! Terdengar suara benda jatuh dari ketinggian.

"Ah bocah itu, saat momen-momen krusial selalu kehabisan energi, gitu kalau dia di gank sama lawan pasti mati. Pasti dia lupa makan buff biru." Pak Hayabusa nepok jidat.

"Tidak Ling!!" Zilong antara sedih dan marah.

"Kalian para guru-guru penghianat, beraninya melukai sahabatku dan menciderai persahabatan kami. Tak akan kumaafkan. Heroes Never Fade!" 🔥 Bersamaan dengan selesainya ucapan Zilong, tubuhnya terbakar oleh kekuatan super yang meledak-ledak. Gedung yang awalnya terlihat gelap mendadak menjadi sangat terang dipenuhi oleh api kemarahan Zilong.

"Waspadalah, Zilong mengamuk." Pak Hayabusa memperingatkan bu Nana dan pak Kaja. Mereka mempersiapkan senjata masing-masing bersiap menerima serangan Zilong.

Mobile Legend Amazing Stories!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang