"Tidak mungkin!! Bukanya kau hanya marksman amatiran di sekolah pahlawan?" Clint masih tak percaya jika Claude memiliki kapasitas sebagai penembak profesional dan mengalahkan dia. Terlebih lagi tembakannya juga meleset di kaleng kelima. Dua hal yang tak masuk akal bagi Clint.
"Bagaimana? Makanya sekali-kali demgarkan kata-kata nenek ya." Claude tersenyum penuh dengan ekspresi ejekan kepada Clint.
Geng ciwi-ciwi pun masih tak percaya jika Clint yang tak terkalahkan akhirnya tumbang juga.
"Wajar sih, kak Clint sudah tiga kali berturut-turut bertanding. Mungkin dia sudah lelah dan kurang fokus."
"Iya bener kata Selena, lebih lagi kak Clint kan jagonya di tik-tok. Kalau kalah sama Claude masih maklum."Ternyata geng ciwi-ciwi mentolerir kekalahan Clint. Walaupun sempat naik darah karena kalah kompetisi, tubuh Clint serasa seperti ditiup oleh angin sepoi-sepoi mendengar ucapan geng ciwi-ciwi membelanya.
"So! Jadi kenapa kalau aku kalah menembak kaleng denganmu? Aku rasa teman-teman perempuan kalian masih membutuhkan pengawasanku untuk lomba besok. Bener gak girls?!" Clint menengok ke arah ciwi-ciwi Sekolah Pahlawan dengan penuh percaya diri dan wajah yang bersinar-sinar.
"Ah! Muka tebal sekali kau koboi cabul! Tepati janjimu jangan dekati lagi cewek-cewek sekolah kami. Buktikan kalau kau pria sejati yang tepat janji!!" Zilong ngegas melihat Clint hendak mengingkari kata-katanya.
"Ahahaha tentu saja sebagai pria sejati aku akan menepati kata-kataku, yaitu menemani cewek-cewek ini hingga menjadi juara kompetisi tik-tok. Betul gak girls?" Sahut Clint.
"Kak Clint benar, kita gak bisa mengacuhkan kak Clint begitu saja. Toh dia juga menolong kita mengoreksi gerakan-gerakan." Ucap Wan Wan.
"Wan wan! Sadar tidak, kalian sedang dimanfaatkan oleh koboi cabul itu. Dia menolong kalian hanya demi memuaskan nafsu liarnya saja. Argg..!!" Ling frustasi melihat respon para gadis Sekolah Pahlawan yang tunduk terus dengan ucapan Clint.
"Kak Clint orangnya baik kok, dia gak akan melakukan yang aneh-aneh pada kita." Ujar Alice.
"Udah-udah, aku gak ingin kalian meributkan hal kecil kayak gini, kita mau berangkat ke MFC sekarang juga bareng kak Clint. Kalian bertiga kalau ingin mensuport kami datang saja ke tempat kompetisi. Tapi ingat, jangan sampai membuat keributan dengan kak Clint. Cukup hari ini saja ributnya. Ayo kak Clint kita berangkat ke MFC sebelum malam." Ajak Lesley pada Clint dan geng ciwi-ciwi.
Hal kecil katamu? Masalah ini bagi geng tamvan adalah masalah besar karena harga diri para cowok Sekolah Pahlawan bisa-bisa runtuh karena kalah pamor dengan seorang pria asing yang cabul.
Mereka berpisah meninggalkan Zilong, Ling dan Claude.
"Kita harus datang ke kompetisi besok! Aku masih tak terima jika Wan Wan dekat dengan pria itu. Sangat-sangat membahayakan guys!" Ucap Ling sambil mengepalkan tangan kencang.
"Orang itu sungguh tebal muka. Tak tahu malu. Jika aku menjadi dia dan mengingkari kata-kataku sendiri aku akan malu tujuh turunan dan melakukan harakiri di tempat. Tapi orang itu... malah sebaliknya." Zilong juga kesal.
"Cewek-cewek sekolah kita diperdaya begitu saja olehnya. Jangan sampai reputasi para pria Sekolah Pahlawan tercoreng. Kita harus mengembalikan kejayaan para pria Sekolah Pahlawan dan juga harga diri geng tamvan." Ling mengacungkan bogem kelangit.
"Huufff kemenanganku terasa sia-sia. Tapi jika aku kalah dalam kompetisi menembak dia akan seenaknya sendiri menginjak-injak kita. Tapi pas dia kalah dia masih punya seribu cara agar cewek-cewek masih menerimanya lagi. Sungguh pria yang yang licik." Claude hanya geleng-geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mobile Legend Amazing Stories!
FantasyZilong, Lancelot, Ling, Claude dan Alucard dikenal sebagai geng tamvan oleh kawan-kawan mereka di Sekolah Pahlawan. Sekolah yang membimbing calon pahlawan muda dalam memerangi kejahatan di Land of Dawn. Suatu ketika Alucard diculik oleh sosok mister...