76. Leader Natalia

77 11 7
                                    

Seluruh tim keamanan bergerak bersamaan menerjang formasi bertahan Miya dan geng tamvan.

Miya menarik busur panah energi dan melepaskan tiga anak panah sekaligus.

*Cras cras cras!

Tiga tumbang.

"Ahhh... mereka datang, mereka datang." Teriak Brody.

"Kalau ingin bertahan hidup jangan menjadi lemah. Heroes Never Fade!!" Boom! Zilong berapi-api menerjang kerumunan. Sifat Zilong yang offensive membuatnya tak pernah menunggu musuh, tetapi dia yang harus berinisiatif menyerang.

"Hati-hati Long, loe kan terluka." Teriak Ling yang tubuhnya juga terluka namun masih dapat bertarung.

Melihat Zilong yang penuh dengan kobaran api, para tim keamanan bersiaga menahan lajunya.

*Peng!

Zilong menghempaskan tiga orang yang menghadangnya. Tombaknya menari-nari ke segala arah menyapu setiap orang yang dia lalui nya.

"Bocah itu kuat juga! Apa makanannya juga nasi?"

Ucap beberapa anggota keamanan saat melihat Zilong sukses melibas beberapa orang sekaligus.

Sementara semua orang sedang bertarung mempertahankan Claude, Brody celingak-celinguk di tempat tak tahu apa yang harus dilakukan.

"Jangan sampai mereka menyerangku. Lebih baik aku bersembunyi saja di tempat yang aman" Batin Brody sambil mengendap-endap mencari tempat aman.

Pertempuran semakin sengit. Meski menang jumlah namun mereka sama sekali kesulitan menembus pertahanan dari Miya dkk.

"Dua wanita elf maupun bocah-bocah itu sama-sama kuat. Kenapa anak-anak jaman sekarang pada jago berantem. Rasanya jadi pengen pensiun saja kalau ketemu mereka."

"Hei, ingat nggak kita sudah latihan keras sejauh ini bercucuran keringat dan darah, masa sudah nyerah sama bocah-bocah sekolahan. Ingat baik-baik, sekuat-kuatnya musuh pasti ada saja kelemahannya. Sekarang ayo kita cari kelemahan dari formasi mereka."

Terjadi percakapan antara ketua tim dua dan ketua tim empat di tengah pertempuran. Mereka menganalisis formasi bertahan Miya dan geng tamvan.

Mereka menyadari sesuatu hal yang janggal, salah satu anggota mereka terlihat menghindari pertempuran dan bersembunyi di balik salah satu patung bersejarah. Dia adalah Brody yang sedang ketakutan.

"Ada satu anggota mereka yang sedang bersembunyi. Rupanya mereka membawa seekor pecundang di dalam tim mereka. Tak ikut membantu war, malah melarikan diri. Jelas sekali dia adalah beban dalam tim. Ayo kita jadikan dia sandera agar mereka menyerah." Ucap ketua tim empat.

Di balik sebuah patung public figure, Brody merasakan ada yang sedang mendekatinya.

"Hahaha ternyata beneran ada tikus sedang bersembunyi. Tangkap dia! Jadikan dia sandera!" Teriak ketua tim empat diikuti beberapa orang berlari ke arah Brody.

"Eh!! Sial ketahuan. Mampus aku. Ada kah yang mau menolongku?? Ah semuanya sedang sibuk bertarung tak ada waktu memikirkan ku. Sekarang tamatlah hidupku."

Brody memikirkan kemungkinan agar dapat kabur dari para divisi keamanan. Namun otaknya seperti mampet tak bisa diajak mikir di tengah-tengah kepanikan. Haruskah aku melepas segel Demonic di tanganku? Ah tak bisa, segelnya terlalu kuat. Bahkan Miya saja tak sanggup membuka segelku. Tamat di tempat ini. Ayah, ibu, kekasihku... Akankah aku menyusul kalian?

Semua orang sibuk bertarung melindungi Claude dan dirinya sendiri, mereka tak ada waktu untuk melirik Brody.

Di tengah keputusasaan, Brody teringat kalimat terakhir yang dilontarkan Claude. 'kalau musuh menyerang, serang dia balik'.

Mobile Legend Amazing Stories!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang