Mobile Legend Amazing Stories!

Ekstra Chapter - Kolam Suci

Di suatu perairan laut selatan yang hangat dan tenang, sebuah kapal kargo berukuran besar sedang berlayar mengarungi laut. Puluhan anak buah kapal sedang sibuk mengangkat dan menata barang-barang di kabin.

Semua terlihat begitu sibuk dengan aktifitas mereka. Tetapi jika ditelisik lebih detil lagi ternyata tidak semua anak buah kapal tenggelam dalam kesibukan mereka. Ada juga yang curi-curi waktu untuk ngobrol dan bergosip layaknya ibu-ibu pkk.

"Bro, kalian tau nggak kalau rute kapal sekarang berbeda kayak dua minggu yang lalu?" Terdengar salah seorang abk sedang berbicara di depan teman-teman abk nya yang lain. Beberapa abk masih memegang sapu, ada yang memegang ember dan ada yang masih mengangkat peti di bahu mereka langsung berhenti melanjutkan aktifitas mereka.

"Loh beneran kah? Kapten kapal gak ngomong-ngomong ke kita. gua baru tau kalau ternyata kita lewat rute yang berbeda."

"Emang kenapa bro kok sampai lewat jalur yang berbeda??"

"Pantes gua juga merasa perjalanan kali ini kok tambah lama. Ada apa sih sebenernya?"

Mengetahui rute kapal mereka berbeda dari biasanya para abk mau tak mau penasaran dan bertanya-tanya.

"Uhum.. ini masih menjadi gosip hangat. Meskipun begitu kebenarnya masih 50:50." Sang biang kerok penyebab beberapa abk mogok kerja mulai berbicara. "Jalur dari pelabuhan menuju pulau Vonetis umumnya melintasi perairan dekat dengan sebuah pulau kecil yang bernama pulau Wreck Havoc sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan menuju pulau Vonetis sejauh 500 km. Tapi kali ini rute kapal terpaksa memutar untuk menghindari pulau Wreck Havoc karena suatu insiden."

Dari sini sang abk tukang cerita mulai merubah ekspresi wajahnya menjadi muram.

"Apa yang terjadi di pulau Wreck Havoc??" Para abk yang mendengarkan semakin penasaran.

"Jadi ceritanya ada kapal pengangkut kapal milik kerajaan Vonetis sedang mengalami masalah kemudi hingga akhirnya terpaksa menepi di pulau Wreck Havock. Singkat cerita salah seorang anak buah kapal merasa bosan menunggu kapal diperbaiki lalu jalan-jalan di pulau tak berpenghuni tersebut. Dia menemukan sebuah gua tidak jauh dari pantai lalu masuk ke dalam. Gua terlihat kosong di dalam hingga tanpa sengaja dia menarik sebuah tuas rahasia yang mengarah ke suatu lorong. Karena penasaran dia masuk ke dalam lorong. Di ujung lorong dia melihat sebuah kolam berwarna biru sangat bening yang sangat luas. Tidak berhenti sampai di sana, abk tersebut mendekat ke danau. Semakin mendekat semakin dia mendengar suara *splas splas air. Mencari sumber suara, abk tersebut tercengang mendapati suara tersebut berasal dari seorang perempuan sedang mandi bersama binatang peliharaannya."

"Widih, cantik nggak ceweknya?"
"Seksi?"
"Montok?!"

Mendengar kalimat 'perempuan sedang mandi', para abk langsung heboh. Wajar, karena naturalnya para pelaut jarang hidup di daratan dan hampir tidak pernah bertemu lawan jenis.

"Dengarkan aku. Aku belum selesai. Itu bukanlah suatu keberuntungan bagi abk tersebut, melainkan permulaan malapetaka baginya dan seluruh awak kapal yang mendarat di tepi pulau."

si abk tukang cerita melanjutkan kisahnya.

"Karena begitu silau menyaksikan pemandangan di hadapannya, pemuda itu malah asik terus-terusan mengintip perempuan itu. Hingga pada akhirnya salah satu peliharaan perempuan itu mengendus keberadaannya. Dan ketahuanlah dia. Menyadari ada seorang yang mengintipnya mandi, perempuan itu merapal mantra dan *cling dia langsung memakai baju serba hijau-hijau."

"Ah... seorang mage?" Sahut abk yang penasaran dengan kisah tersebut.

"Lebih tepatnya dia adalah legenda Ratu laut selatan sang Putri Kadita. Binatang peliharaannya bukanlah binatang peliharaan biasa melainkan puluhan Beruang laut dan puluhan Siput laut. Binatang tersebut sangat murka dan mengejar abk tersebut hingga ke luar goa. Pemuda itu kabur dan berlari ke arah kapal. Tepat sekali kapal tersebut sudah selesai diperbaiki. Pemuda itu meminta agar kapal segera berlayar karena akan ada bencana yang menimpa mereka. Tapi tak ada yang percaya ucapannya dan malah menertawakannya."