42. Duel!

75 9 3
                                    

Tidak jauh dari Odette, Violet melihat Ayahnya sedang memarahi Odette. Tapi dia tak mendengar jelas apa yang sedang mereka bicarakan. Violet hanya melihat kesedihan di raut wajah Odette saat Ayahnya murka.

Dia menyadari ada suatu hal yang tak beres dalam acara lamaran ini. Mungkinkah benar pria yang mengacau di acara lamaran ini adalah kekasih Odette yang sebenarnya? Odette dipaksa Ayahnya menerima lamaran dari pangeran Khaleed? Pemikiran-pemikiran itu terlintas dikepala Violet.

Secara natural Violet sangat senang jika melihat acara lamaran Odette menjadi berantakan. Violet iri karena akhir-akhir ini Ayahnya juga lebih memperhatikan Odette ketimbang dirinya.

Sebagai anak yang lebih tua dan terlahir dari almarhum Ratu Azure, Violet pantas memiliki sifat arogan khas bangsawan. Dia selalu memandang lebih rendah adik tirinya Odette. Ketika Odette mendapat perhatian lebih dari Raja Azure, sifat dengkinya terhadap Odette menjadi semakin dalam.

Violet ingin melihat ekspresi duka Odette saat kekasih 'aslinya' bakal dihukum oleh kerajaan Azure Lake atau mungkin pangeran Khaleed sendiri yang akan turun tangan menghukumnya.

Semakin membayangkan penderitaan Odette, Violet semakin antusias.

Kini setiap mata tamu undangan berfokus pada Lancelot dan Khaleed. Mereka geleng-geleng kepala membayangkan nasib buruk yang akan terjadi pada Lancelot.

"A.. a. apa yang akan kita lakukan Ling?" Tanya Claude suaranya tersendat-sendat.

"Aku tak tahu. Kita lihat dahulu apa rencana Lancelot setelah ini."

Tidak ada yang bisa dilakukan geng tamvan terhadap Lancelot. Mereka hanya berharap sebuah keajaiban.

Khaleed turun dari platform emas menghampiri Lancelot.

Mereka kini saling berhadapan dalam jarak satu meter. Lancelot hanya setinggi bahu Khaleed. Pemandangan kontras antara Lancelot dengan Khaleed begitu mencolok mata. Tubuh ramping Lancelot tak bisa dibandingkan dengan tubuh kekar milik Khaleed.

"Kau bilang mau melamar putri Odette?" Ucap Khaleed dengan datar.

"Odette adalah kekasihku. Menjauhlah dari dia." Lancelot menatap dalam mata Khaleed. Kemarahan dan ketakutan akan kehilangan menyelimuti perasaan Lancelot.

Tamu undangan yang berada jauh dari platform tidak mendengar isi percakapan Lancelot dan Khaleed. Tapi mereka yang berada di sekitar platform mendengar jelas ucapan Lancelot yang meminta Khaleed agar menjauhi Odette.

Siapa Lancelot, berani memerintah panheran Khaleed?

"Guhahahahahaha."

Bukanya marah atau geram, Khaleed malah menertawakan tindakan Lancelot.

"Muda, penuh ambisi dan pemberani. Sayang sekali semua keberanianmu salah sasaran. Jujur saja aku sangat suka dengan ketegasan dan keberanianmu. Kalau kau bersedia aku bisa menjadikanmu seorang komandan batalion perang di kerajaan Agelta. Aku menjamin kehidupanmu, gaji yang kau terima tak akan mengecewakanmu. Dan tenang saja, aku sedang tidak berusaha menjebakmu."

Khaleed malah menawarkan posisi komandan batalion pada Lancelot?

"Terimakasih penawarannya yang mulia pangeran Khaleed, tetapi aku menolak. Yang aku inginkan sekarang bukanlah pangkat atau reputasi, melainkan Odette. Jika aku menjadi bawahanmu, aku takut aku akan menjadi bawahan yang akan memberontak padamu suatu hari nanti."

"Kau memiliki pendirian yang teguh sekali. Tadi aku hanya mengujimu saja hahaha. Lagi pula siapa yang akan memilih seseorang yang tak punya tata krama sepertimu untuk menjadi komandan pasukan? Lebih lagi kau juga akan menyimpan dendam padaku dan sewaktu-waktu bisa menusukku dari belakang. Bukankah ini berarti aku sedang memelihara anak ular hingga besar hanya untuk mematok kepalaku sendiri? Kau adalah orang yang berjasa mempertemukanku dengan putri Odette, maka aku akan beri kau kesempatan sekali lagi. Aku bisa memberimu harta, perhiasan mahal saat ini juga lalu kamu bisa pergi dari tempat ini. Aku akan menjamin kau kembali ke rumahmu dengan aman. Bagaimana?"

Mobile Legend Amazing Stories!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang