Note: Okayy as my promise, akan update 3 untuk hari ini. Terimakasii semuanyaaaa, love u 💙 . Buat chapter selanjutnya ditunggu ya nanti sore/malem. Hihi. 👋🏼
Pernah aku berpikir, suatu saat nanti ketika Jennie meninggalkanku, aku akan merasa hancur dan tidak akan memiliki siapa-siapa lagi. Maksudku, aku akan benar-benar sendirian di dunia yang begitu kejam kepadaku bahkan sejak aku lahir. Kuakui, aku sangat hancur. Tapi Lisa, Jisoo unnie, Sowon, dan Seulgi unnie berhasil membuatku tersadar jika aku masih memiliki mereka.
Aku sangat-sangat bersyukur mereka tetap berada di sisiku, terutama Lisa. Dia tidak pernah meninggalkanku barang sedetik pun. Meski dia memiliki kekasih yang akan menjadi prioritasnya, Lisa tetap mengkhawatirkanku.
Sekarang, kepahitan hidup yang kurasakan selama ini, sebentar lagi akan berganti menjadi manis. Aku akan bangkit, setelah mereka puas menghancurkanku dan meninggalkanku seperti mainan. Dan saat itulah mereka harus bersiap hancur sehancur-hancurnya. Aku akan menutup mata dan telingaku, seperti yang mereka lakukan padaku selama ini.
Tapi ada saja suara yang menghampiriku dan berkata, "Apa itu tidak terlalu kejam? Lalu, apa bedanya kau dengan mereka?"
Dan saat itulah kepalaku akan terasa amat sakit. Teman-teman, Jisoo unnie pernah memberikanku sebuah buku. Disana tertulis;
Memaafkan itu sebenarnya tindakan yang EGOIS.
Karena dengan memaafkan, kamu menyembuhkan lukamu sendiri tanpa perduli dia yang menyakitimu.dan
Menaruh dendam itu tindakan yang SOSIAL.
Karena kamu terus memikirkan orang yang menyakitimu, sekalipun dirimu sudah sangat terluka.Egois ataupun Sosial, itu pilihan kita. Jelas, aku akan memilih Sosial karena hampir selama hidupku, aku sudah berpikir egois. Aku tidak berubah menjadi iblis seperti mereka, aku hanya memberikan pelajaran yang bahkan sebenarnya tidak setimpal.
Kuhela nafasku panjang setelah selesai memeriksa map yang diberikan Lisa tempo lalu. Ini lebih dari cukup untuk memberikan mereka pelajaran. Tapi, meski begitu aku tidak bisa santai saja. Yang kuhadapi ini bukan seorang pembully di sekolah menengah atau tempat-tempat umum lainnya yang sebenarnya sangat lemah. Yang kuhadapi adalah orang yang selalu menutupi semua kejahatannya hanya dengan uang dan nama.
Setelah berpikir selama kurang lebih dua jam, aku merasa lelah. Maka dari itu kusenderkan tubuhku di kursi, kepalaku juga ikut menyender, mendongak ke atas sambil memejamkan mataku.
"Kau yakin ingin melakukan ini, Chaeng?"
Aku membuka mataku secara perlahan, menatap Lisa yang kini duduk di atas meja dan menatapku dengan serius.
"Aku menantikan hari ini sejak lama, Lisa."
Aku memang tidak menjawab pertanyaannya secara langsung, tapi aku tahu Lisa mengerti jawabanku. Kudengar Lisa menghela nafasnya, mengangguk-anggukan kepalanya lalu kembali berkata.
"Kau sudah menemukan pengacara?"
"Besok aku akan bertemu dengan Seulgi unnie, dia bilang temannya adalah seorang pengacara," kataku menjelaskan.
"Lalu, bagaimana kau akan membayarnya?"
"Aku akan menjual black."
Mata Lisa membulat dengan sempurna. Terpaku beberapa saat sampai aku bangkit berdiri dan menepuk-nepuk bahunya.
"Kajja."
Lisa menahan lenganku, membuatku berbalik dan menatapnya dengan sebuah senyuman. Lisa hanya merasa khawatir padaku, dia tahu jika black adalah mobil pertama yang kubeli ketika aku mendapat banyak uang. Dia juga tahu aku sangat menyayangi black.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LOVE
RomanceKehidupan Park Chaeyoung a.k.a Roseanne Park setelah berhasil mendapati gadis bernama Kim Jennie sepenuhnya. Setelah menyimpan rasa selama 3 tahun terakhir, akhirnya Rose bisa memiliki Jennie. Namun ternyata semua tidak seindah bayangannya, ada saj...