Who's she?

3.7K 472 238
                                    

Note: Mau misuh" lagi gak? kuyy?! 😝😆😝💙

Aku merasa penasaran, kenapa Jisoo selalu bepergian akhir-akhir ini. Dia bahkan mengambil satu hari cuti di tanggal yang berbeda-beda. Maksudku, tentu saja dia boleh begitu tapi ini sangat aneh karena dia tidak pernah melakukan ini sebelumnya.

Semenjak memberikan hadiah dari Rose padaku, dia menjadi tidak banyak bicara. Terkadang dia mengabaikanku dan hanya berbicara tentang pekerjaan. Jika itu bukan masalah pekerjaan, dia tidak akan menggubrisku. Ah, dia juga sering terlihat lelah, dia memiliki kantung mata akhir-akhir ini padahal setauku dia tidak lembur atau semacamnya.

Kuhela nafasku panjang, Jisoo sepertinya membenciku sekarang ya? Tidak mungkin jika hanya kesal karena ini sudah lebih dari satu bulan. Aku tersentak begitu pintu ruanganku terbuka, aish tidak bisakah dia mengetuk lebih dulu?! Aku melayangkan tatapan tajamku, jelas dia terkejut karena aku tidak pernah seperti ini padanya. Ya, dia Kai. Tidak ada yang berani membuka pintuku tanpa mengetuk kecuali Kai.

"Hey, ada apa dengan tatapan itu?" Kata Kai sambil menghampiriku.

"Ani. Aku hanya lelah," jawabku sambil melanjutkan pekerjaanku.

"Hm, sudah waktunya ma—"

"Tidak Kai, aku sedang tidak berselera."

Kai menaikkan sebelah alisnya kemudian dia memutari meja dan duduk di atas meja, di hadapanku.

"Aku memaksa," katanya.

"Aku banyak pekerjaan. Pergilah makan sendiri."

Sungguh, aku sedang tidak berselera dan tidak ingin makan. Mood-ku sangat hancur.

"Kau banyak berubah," katanya lagi.

Aku tidak menggubrisnya, menyibukkan diri dengan banyak berkas di tanganku. Aku mendengar Kai menghela nafasnya panjang kemudian kembali berdiri.

"Ini karena si anak haram itu?"

Tensiku mendadak naik, kutatap Kai dengan tajam tapi dia terlihat biasa saja. "Siapa yang kau sebut dengan anak haram?" Kataku dengan nada dingin.

Kai mengangguk-anggukan kepalanya. "Aku benar."

Kupalingkan wajahku, tidak ingin menatap Kai karena bisa saja aku marah saat ini. Maksud dia adalah Rose? Ya! Ini semua karena si bodoh itu karena aku begitu merindukannya!

"Saat itu kau bilang kau mencintaiku di depannya. Mungkin kau bisa membohongi si bodoh itu tapi tidak denganku, Jennie."

"Pergilah, Kai," kupejamkan mataku, memijit keningku yang merasa penat.

"Kau ingin membuatnya berhenti mengganggumu? Aku bisa melakukannya untukmu," ucapnya. "Atau jangan-jangan kau begitu untuk memancingnya mengatakan kata cinta yang sangat ingin kau dengar darinya?"

Aku tidak membalasnya. Berdebat di keadaan seperti ini bukan ide yang bagus. Beruntung saja Kai sudah melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruanganku namun dia berhenti saat sudah memegang knop pintu ruanganku.

"Aku tidak peduli kau percaya atau tidak, tapi sekitar satu minggu yang lalu aku bertemu dengan dia di Restoran."

Aku menegakkan kepalaku, menatap Kai yang sudah menatapku dengan tatapan datarnya.

"Dia bersama gadis lain."

~•~

Perkataan Kai berhasil membuatku kehilangan fokus. Aku terus memikirkan ucapannya, benarkah Rosie-ku sudah bersama dengan gadis lain? Selama berkencan denganku, Rose tidak pernah pergi dengan gadis lain. Cemburu? Aku tidak tahu, aku hanya ingin tahu siapa gadis itu! Aku ingin bertemu dengannya! Apa dia melebihiku? Apa Rose menyukainya? Siapa dia?! Seseorang tolong katakan siapa gadis itu??!!

OUR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang