Lost You (Again)

3.9K 448 138
                                    

Note: Seriusan nanya cerita yang kemarin biasa aja atau gimana? 🤣













Pikiranku terus melayang pada malam dimana Rosie mengunjungi rumahku untuk yang pertama kalinya setelah kami benar-benar berakhir. Saat itu aku hendak mencari Rosie yang katanya belum juga pulang ke rumah. Ya, setelah sekian lama akhirnya Lisa juga menghubungiku. Kukira semuanya akan membaik, dimulai dari Jisoo yang sudah bicara lagi padaku, Lisa yang sudah menghubungiku kembali. Tapi ternyata tidak dengan Rosie.

Dan untuk pertama kalinya, aku mendengar Rosie mengatakan sesuatu yang sangat ingin kudengar darinya.

Aku mencintaimu..

Aku memang ingin mendengar itu sejak lama. Tapi justru aku merasa sangat sedih karena Rosie mengucapkan itu seolah-olah untuk benar-benar melepasku. Aku tidak bisa melakukan apapun selain menangis. Aku hancur, mungkin.

Kuraih boneka tupai yang akhir-akhir ini sering menemaniku tidur. Kupeluk dengan sangat erat sehingga mengeluarkan suara seseorang yang sangat kucintai.

Aku memeluknya beberapa kali, membuatnya terus bicara seolah-olah aku sedang memeluk Chaeyoung. Kembali menangis setelahnya.

Kemudian dengan perlahan pintu kamarku terbuka, menampilkan Jisoo dengan tatapan khawatirnya. Aku masih menangis, menatapnya dengan tatapan pasrahku. Tidak, aku tidak minta dikasihani, hanya saja aku sudah terlalu sakit, aku sangat kacau, dan aku tidak bisa menahannya lagi. Jisoo menghampiriku, memelukku dan aku langsung menguburkan kepalaku di dadanya. Dia mengelus punggungku, berharap aku bisa tenang.

"Jennie," Aku hanya diam ketika Jisoo memanggilku dengan lembut.

Kemudian dia meregangkan pelukan kami, menangkup wajahku dengan kedua tangannya dan menatapku dengan sendu.

"Kini giliranmu, Jennie," katanya lagi dengan nada yang sangat serius.

Aku menatap dalam ke matanya. Jisoo terlihat sedang sangat serius saat ini. Aku menelan ludahku kasar, mencoba mengeringkan tenggorokanku.

"Untuk.. apa?"

Jisoo tersenyum tipis. "Memperjuangkan Rosie-mu."

Kami terdiam sambil saling memandang satu sama lain sampai aku kembali memeluk Jisoo, menguburkan kepalaku di dadanya lagi.

"Apa aku bisa?" Tanyaku dengan nada yang lirih.

Aku akan melakukan apapun, asalkan Rosie-ku kembali lagi. Aku tidak mau kehilangan, sudah cukup sampai di sini.

"Kau tidak akan tahu jika kau tidak mencobanya, Jennie."

~•~

Setelah berminggu-minggu tidak masuk kerja dan merepotkan Jisoo karena harus menggantikanku, akhirnya aku memilih untuk kembali bekerja. Menangisi Rosie setiap malam hanya membuang tenagaku dan hanya membuatku semakin sedih.

Saat Jisoo mengatakan kali ini harus aku yang berjuang, baiklah.. aku akan berjuang untuk Rosie, dan untuk kita. Aku akan melakukan apapun, tidak peduli seberapa keras nanti dia akan menolakku. Aku akan mengembalikan 'kita' lagi Rosie, just wait for me..

Lamunanku buyar ketika Jisoo kembali masuk ke dalam ruanganku. Kali ini dia membawakanku segelas jus. Menyimpannya di hadapanku dan menatapku dengan sebuah senyuman.

"Aku rasa kita belum berbaikan dengan benar. Jadi, ini adalah bentuk permintaan maafku karena terus mengabaikanmu Jennie. Saat itu aku benar-benar kesal padamu, ditambah lagi aku melihat Chaeng begitu menderita."

OUR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang