Double J

3.8K 445 166
                                    

Note: EYYYY YOOOO! SELAMAT MALAM!








Lisa terus melompat-lompat kecil di sebelahku, tersenyum seperti orang gila. Karena tingkah absurd-nya itu, dia membuat semua orang di gedung ini menatap aneh ke arah kami, ah tidak- tepatnya Lisa.

"CHAENG!! Astaga! Aku tidak percaya mereka mempercepat debutmu! Kau akan jadi artis Chaeng!!"

Setelah memasuki studio latihan, Lisa tidak berhenti berteriak padaku. Aku yang debut, kenapa dia yang sangat senang? Aku memutar bola mataku malas, kemudian memainkan ponselku sambil duduk di sofa.

Ya, mereka bilang akan mempercepat debutku karena aku tidak perlu mempersiapkan banyak hal. Mereka bilang aku sudah memiliki jiwa seorang idol dan aku beradaptasi dengan cepat. Aku senang, tentu saja. Tapi entah kenapa sisi lain dari diriku merasa tidak bergairah. Tujuanku sebenarnya menjadi idol adalah untuk menjadi pantas untuk Jennie yang kupikir akan kudapatkan lagi. Tapi kalau sudah begini, apa bisa? Tapi melihat bagaimana antusiasnya teman-teman di studio mendengar kabar kalau aku akan debut, aku tidak tega untuk menghancurkan kebahagiaan mereka. Lagipula mereka akan mendapatkan pendapatan yang lebih pantas jika bekerja di agensi ini, dibanding saat bersamaku dulu.

Tiba-tiba saja Lisa melompat ke arahku dengan keras, membuat sebelah tubuhku merasa sakit dan aku mendelik tajam padanya.

"Yah!!"

Lisa hanya menyengir kemudian sampai beberapa saat raut wajahnya mulai berubah. Terlihat sangat serius, kalau boleh jujur Lisa dalam mode seriusnya sangat tidak cocok.

"Kau masih menginginkan Jennie?" Tanyanya sambil menatapku dengan sangat serius.

Aku hanya menatap kosong ke arah depanku, terdiam, belum ingin menjawab Lisa. Lalu setelah beberapa saat aku menghela nafasku panjang, menyenderkan tubuh dan kepalaku ke sofa dan memejamkan mataku.

"Bohong jika aku bilang tidak, Lisa-yaa," kataku dengan pelan.

Perlahan, aku mulai merasakan air mata di ujung mataku. Kembali menangis karena Jennie, hm? Kau payah Rosie, kau membiarkan Jennie begitu mempengaruhimu. Kuusap air mataku dengan kasar, tidak ingin Lisa melihatku dengan sangat menyedihkan.

"Kau mempercayai Kai?" Kata Lisa.

Aku diam. Sebenarnya akan jauh lebih baik ketika aku tidak percaya padanya terlepas dari hal itu benar atau salah. Semuanya akan menjadi lebih mudah. Namun, mengingat Jennie yang selalu mempermasalahkan aku untuk menyentuh tubuhnya, membuatku terpaksa mempercayainya.

"Terakhir kali, Kai mengatakan hal yang tidak benar kepada Jennie dan itu membuat hubungan kalian kandas."

Aku masih terdiam, kali ini membuka mataku dan menatap ke arah langit-langit studio.

"Terlepas dari itu, kuharap kau tidak mengabaikan Joohyun unnie, Chaeng."

~•~

"Okay Chaeng! Cukup untuk hari ini, kita lanjutkan besok."

Aku menganggukan kepalaku, beristirahat karena tubuhku sangat kelelahan. Bayangkan, aku berlatih selama hampir tujuh belas jam! Ah, rasanya aku ingin muntah saja!

Kupikir aku hanya akan menjadi seorang penyanyi sampai Sajangnim mengatakan aku harus mempelajari Choreography untuk lagu debutku. Sial, ini terlalu bertenaga dan sulit! Aku memang pernah mengambil kelas tari saat aku di sekolah menengah tapi itu sudah sangat lama, membuat tubuhku menjadi sedikit lebih kaku.

OUR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang