Please, Come Back

3.6K 464 91
                                    

note: HAHAHAHAHA aku puas banget bacain komen kalian wkwkwk humorkuuu. Happy Reading ~ i love u







Satu minggu berlalu, aku sangat kalut. Lisa terus menegurku ketika aku menjadi sangat tidak fokus bahkan melamun. Soyeon dan temanku di studio lainnya juga merasa heran, tapi mereka tidak bertanya lebih lanjut. Saat ini kami sedang break lunch. Semuanya pergi untuk makan siang di cafe seberang tapi aku menjadi tidak berselera. Kupandangi foto Jennie yang kucetak tanpa sepengetahuannya. Rasa rindu terasa sangat kuat di sini, hatiku berteriak karena aku sangat menyesal.

Aku tersentak ketika sebuah box mendarat tepat di hadapanku. Reflek, aku menoleh ke arah seseorang yang melakukannya dan itu adalah Lisa. Dia menarik kursi dan duduk di sebelahku, membuka box itu yang ternyata berisi makanan.

"Makanlah," katanya.

Aku masih terdiam. Bagaimana aku bisa makan jika aku tidak tahu apakah Jennie baik-baik saja? Apa dia makan dengan teratur?

"Chaen—"

"Lusa adalah hari anniversary kami, Lisa. Apa yang harus kulakukan?" Aku menatap Lisa dengan tatapan sedih, bahkan sudah seminggu Jennie tidak mau bicara padaku.

"Dia masih tidak ingin bertemu denganmu?" Tanya Lisa. Aku hanya bisa mengangguk kemudian Lisa menarikku ke dalam pelukannya. Ini terasa sedikit aneh tapi ternyata ini membantu.

"Kau harus dalam keadaan baik-baik saja ketika bertemu dengannya, Chaeng. Jangan biarkan emosimu meledak di depannya seperti terakhir kali."

Aku menyenderkan kepalaku di dada Lisa, menatap foto Jennie yang sangat kurindukan. Kuharap kau baik-baik saja Jennie, jangan sakit, kumohon. Aku terus memikirkan apa yang harus kulakukan sampai semua orang tiba di studio kami karena waktu istirahat sudah habis. Ya, karena tidak mau terlihat aneh aku menjauhkan diriku dari Lisa. Gadis itu hanya terkekeh melihatku.

Kami kembali bekerja, albumku sudah selesai sejak dua hari yang lalu. Dan keberuntungan datang padaku, Soyeon bekerja sangat keras, dia bisa mengambil hati produser untuk bekerja sama denganku. Kami akan merilisnya dengan artis mereka beberapa waktu ke depan, semuanya masih harus dipersiapkan.

Tidak banyak yang harus dilakukan lagi, maka ini saatnya aku untuk kembali melamun. Namun saat sedang asik melamun, aku terlonjak karena baru ingat sesuatu.

Aku memanggil Lisa dengan berteriak, berharap gadis itu datang dengan cepat dan gotcha! Lisa memang sesuai harapan. Dia datang sambil berlari dan menatapku dengan tajam.

"Ada apa?!" Tanyanya dengan nada khawatir.

"Aniyo. Duduklah ada yang ingin kutanyakan," kataku lalu Lisa menurut.

Aku memiringkan kepalaku sambil berpikir. "Em Lisa, kau tahu?" Tanganku bergerak seperti mempergakan sesuatu yang aku sendiri tidak mengerti. "Aku penasaran apa yang kau lakukan untuk membuat Jisoo senang, maksudku.. hal romantis seperti apa yang mereka sukai?"

"ASTAGA CHAENG! KUPIKIR KAU SEDANG SEKARAT SAMPAI BERTERIAK MEMANGGILKU!"

Aku hanya tertawa kikuk, akhir-akhir ini Lisa memang sangat mengkhawatirkanku, jadi aku sudah tidak heran jika dia seperti ini. Mungkin karena keadaanku yang mengenaskan?

OUR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang