Fake Dating

2.9K 368 128
                                    

Note: Apakabs? Jan sakit-sakit! Cuacanya memang lagi nggak bagus 😭 Kepo dong ada yang kangen aku  nggak? mwehehe













YG ENT. ANGKAT BICARA PERIHAL HUBUNGAN PARK CHAEYOUNG DAN BAE SUZY

~•~

Aku tidak terkejut lagi dengan berita yang muncul pagi ini. Mungkin kalau itu dengan Jennie, dengan senang hati aku akan sangat terkejut dan bergembira. But, she's not Jennie.

Hari ini, pagi-pagi sekali aku harus berada di dalam agensi dan mendapatkan perlindungan jika sewaktu-waktu saja mereka yang tidak menyukai berita ini bertekad besar. Katanya, mereka tidak ingin mengambil resiko. Sedangkan Jennie, aku meminta Jisoo unnie untuk membawanya bersamanya, menginap beberapa hari sampai badai ini sedikit reda. Baca: badai yang kumaksud adalah keributan yang akan muncul setelah membaca berita tentangku.

Ah, ini benar-benar membuatku muak. Ingin sekali aku pergi keluar agensi dimana para wartawan itu berkumpul dan berteriak di tengah-tengah mereka jika Jennie adalah tunanganku. Tidak hanya itu, jika mereka haus akan fakta tentangku, aku tidak akan menyesal ketika aku berteriak mengakui jika aku adalah anak haram dari keluarga mafia a.k.a iblis.

Tapi yang bisa kulakukan adalah menahan diri. Jennie adalah satu-satunya orang yang memintaku melakukan ini, karena dia sangat mengenalku. Dia sudah paham, bagaimana rasanya menjadi seorang Park Chaeyoung. Dia mengerti, sangat. Aku bersyukur tentang itu tapi aku tidak pernah mengerti satu hal.

Kenapa bukan Jennie yang bersanding denganku di berita panas hari ini?

Kenapa harus orang lain ketika ada satu orang yang benar-benar memilikiku sepenuhnya?

Lamunanku terbuyarkan ketika seseorang memasuki studio dimana aku berada sekarang. Saat aku sadar, Lisa tidak ada di sini. Seingatku, dia terus di sini menemaniku tapi entah kemana perginya gadis itu. Lalu, aku berakhir menatap seseorang yang baru saja memasuki studioku dan mengambil duduk di sebelahku. Tersenyum lebar saat menatapku sambil memangku satu kakinya.

"Kita menggemparkan media," itulah kalimat pertama yang kudengar.

Aku tersenyum kikuk. Sebenarnya aku bingung, haruskah aku tersenyum atau tidak. Kalau aku tersenyum, entah kenapa rasanya tidak benar. Aku pasti mengingat Jennie ketika akan melakukan itu.

"Hei, jangan terlalu serius. Aku tahu kau memiliki gadis imut itu," katanya lagi.

Sekarang, aku jadi merasa bersalah. Aku tidak seharusnya membenci pasangan palsuku kan? Lagipula jika dipikir-pikir dia adalah korban sesungguhnya di sini karena terlibat dengan permasalahanku. Dan mengingat dialah yang membantuku melakukan hal romantis di Paris untuk Jennie membuatku terlihat sangat tidak tahu diri.

"Aku minta maaf," kataku sembari mengelus tengkuk leherku pelan.

"Untuk apa?"

Aku menatapnya sebentar kemudian menghela nafasku. "Melibatkanmu, unnie. Aku tahu ini sangat merepotkan."

Lalu tidak lama kemudian aku mendengar suara tertawanya. Apa dia tidak merasa terbebani dengan hal ini? Kenapa dia terlihat begitu santai? Berbanding terbalik denganku yang justru terlihat hampir frustasi dan aku sudah pasrah.

OUR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang