Note: Dimaafin gak?
Saat ini, aku sedang bersiap-siap menuju kantor Jennie. Bukan. Aku bukan bermaksud mengunjunginya tanpa alasan, tapi memang agensi kami bekerja sama dengan kantor Jennie lagi dan aku akan menjadi modelnya. Ya, tentu saja Jennie yang mengatur semuanya sehingga kami memiliki kontrak di dalam pekerjaan juga. Dia memang tidak ingin jauh dariku, katanya supaya bisa mengawasi-ku dari wanita-wanita lain. Well, resiko memiliki kekasih yang posesif dan garang memang seperti ini.
Lalu dengan tiba-tiba Lisa datang sambil berlari, wajahnya sangat pucat. Aku melihatnya dengan tatapan heran ketika dia meminta agar kuberikan waktu untuk bernafas sejenak menggunakan tangannya sambil membungkuk, menahan tubuhnya dengan bertumpu pada kedua lututnya.
"YAH!"
Kemudian dia tiba-tiba meneriakiku, menatapku dengan garang.
"Kau akan mati hari ini, Chaeng," ucap Lisa masih dengan nafas tersenggal.
"Mwo? Apa maksudmu?"
Kemudian Lisa menegakkan tubuhnya, mengulurkan ponselnya padaku. Di sana, aku melihat sebuah berita yang sedang ramai diperbincangkan. Tentu saja, mereka membicarakan sesuatu tentangku.
Mataku membulat sempurna, dengan mulutku yang terbuka juga. Bagaimana mereka bisa berspekulasi seperti itu?!
Aku langsung mencari ponselku, menekan kontak Jennie dengan cepat. Panggilan pertama dia tidak mengangkatnya, lalu aku mencoba lagi. Kali ini dia bahkan menolak panggilanku tapi aku belum menyerah. Kutekan lagi kontaknya, hingga sesaat kemudian dia mau mengangkatnya.
"J- Jennie!" Gugupku.
Diam. Jennie tidak mengatakan apapun. Aku menutup wajahku dengan sebelah tangan, ini adalah pertanda buruk. Jennie pasti sudah mengetahui berita yang beredar.
"Em- Itu, Aku bisa jelaskan!"
Masih diam. Benar-benar tidak ada suara lagi. Aku menghela nafasku, mungkin aku akan menjelaskannya saat kita akan bertemu nanti. Toh, aku kan memang akan pergi ke kantornya untuk pemotretan.
"Aku akan segera ke sana. Jangan marah," kataku lagi yang masih tidak ada jawaban.
"Sampai jumpa, Jennie," akhirku sebelum Jennie mematikan sambungan kami.
Aku menoleh ke arah Lisa dan menunjukkan wajah lesuku.
"Lagipula kenapa kau melakukan lovestagram dengannya? Itu terlalu kelihatan, bodoh. Wajar semua orang berpikir ke arah sana."
Aku mendelik kesal kemudian mendudukan diriku yang tiba-tiba saja merasa lesu. Ya, akan selalu begini jadinya ketika Jennie marah. Sulit sekali membujuknya.
"Ck, aku hanya mengunggah fotoku. Itu saja! Aku sama sekali tidak bermaksud, dan aku tidak tahu jika Suzy sunbae melakukannya juga," kataku. Lalu, seperti baru saja mendapat pencerahan, aku kembali menatap Lisa dengan melotot.
"YAH! KAU JUGA KAN ADA DI SANA!"
Ya, ini bagus. Lisa adalah saksinya, aku tidak melakukan apapun dengan Suzy sunbae. Kami hanya memiliki job yang sama dengan YSL. Dengan begitu, Jennie pasti akan percaya.
"Tidak. Aku tidak mau mati bersamamu," ucapnya.
"Tidak bisa! Kau itu manager-ku, bahkan seharusnya jika ada pertumpahan darah, kau harus melindungiku sampai akhir!" Teriakku sambil beranjak dari duduk-ku.

KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LOVE
RomanceKehidupan Park Chaeyoung a.k.a Roseanne Park setelah berhasil mendapati gadis bernama Kim Jennie sepenuhnya. Setelah menyimpan rasa selama 3 tahun terakhir, akhirnya Rose bisa memiliki Jennie. Namun ternyata semua tidak seindah bayangannya, ada saj...