Salah Lawan(5)

1.6K 90 4
                                    

Jika kau anggap iblis itu khayalan maka kau akan tau sendiri disini ada iblis berwujud manusia yang haus akan darah,hatinya tertutup oleh dendam,matanya tersirat akan kebencian
_Angela Azara Thomaz_

Kringgg .....
Prang...

Zara masih tertidur pulas tergantung dengan suara jam weker langsung membanting jam weker itu ke sembarang arah
Ia melihat cahaya mentari pagi sudah naik
Ia melirik jam tangannya
06.30 dengan malas ia meraih handuk dan segera mandi dengan langkah kecil
Ia segera menyelesaikan mandinya dengan 2 menit saja ia malas sekali hari Sabtu memang hari libur tapi tidak bagi Zara ia harus kekantor untuk mengeceknya dan pukul 9 nanti ia ada miting dengan perusahaan Alexander dan disitu ia akan melihat sosok ayah yang paling kejam baginya
Dan tak luput dari si Jalang ia rindu melihat sosok ke2 nya
Ia sudah memakai setelan kantor nya ia duduk di cermin
Ia memoleskan BB crime dan memakai bedak bayi
"Hm... sepertinya bibir ini semakin hitam saja"Zara mengusap bibirnya yang duduk berwarna pink alami kini berubah sedikit hitam tepatnya abu-abu
Ia mengusap lipthin agar tidak ada yang tau ia memiliki bibir hitam agar tidak ada yang curiga
Selesai itu ia langsung keluar dari kamar nya dan turun dengan Lift pribadinya

******
Saat ini ia berada di kantor Company Angela Azara
Ini bermain peran sebagai Angela Azara
Ia memasuki ruang kebesarannya dan duduk di kursi kebesarannya
Ia membaca seluruh keuangan perusahaan dan laporan dari kerjasama perusahaan lain
Brakkk
Nafas Zara menggebu-gebu disaat ia membaca salah satu keuangan perusahaan
Dimana keuangan perusahaan Company Angela yang kurang dari sebelumnya
Zara mengambil telfon pribadinya yang berada di mejanya
"Cepat keruangan saya"titahnya kepada orang yang di telvon nya
Tok tok tok
"Masuk"
"Maaf ada apa Nona?"tanya Dika,hanya Dika yang memanggil nya dengan sebutan'nona' di kantornya
Zara menyerahkan laporan itu kepada tangan kanan si Dika
"Di mana uang perusahaan Company Angela Azara yang 2 Miliar!"tegas Zara
"Maaf Nona ,saya tidak tahu,saya hanya mengambil hasil laporan dan menyerahkan kepada Silvi"ujar Dika
"Panggil dia"titah Zara
Dika berpamit dan segera memanggil Silvi
Tak lama mereka datang
Zara menyuruh mereka duduk
"Silvi! Dimana keuangan perusahaan Company Angela Azara di akhir pekan ini! Kenapa bisa kurang 2 Miliar!"bentak Zara dengan posisi yang sama
"M-maaf Miss,saya tidak tau,saya hanya membacanya dan menyerahkan semua hasil laporan itu kepada Miss"terangnya
"Dari perusahaan mana?"tanya Zara kembali dengan nada dingin nya
"Yhonasy"jawab Silvi
"Baiklah kalian boleh melanjutkan pekerjaan masing-masing,dan jangan lupa untuk miting nanti, Dika siapkan dokumen-dokumen untuk nanti"ujar Zara
"Baik Miss,saya permisi"ucap Silvi
"Nona,saya permisi dulu" pamit Dika
Zara hanya berdehem menanggapi nya
"Mangsa baru"lirihnya
Zara mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang

"Cari tentang perusahaan Yhonasy"
"..."
Tut
"Perusahaan terkaya no 20,kelas kakap"ujar Zara dengan smrik nya

******
Kini sudah tiba saatnya Zara bertemu dengan sosok paling bersejarah bagi nya
Ia sudah berada di ruang rapat nya bersama sekretaris nya dan tangan kanannya
"Maaf Miss,kami terlambat"sapa pria paruh baya di ekori wanita paruh baya berpakaian dress merah ketat memperlihatkan lekuk tubuhnya
Deg
saat tatapan Zara bertemu dengan sosok ayahnya
Ia teringat akan masa lalunya membuat nya naik darah
Ia segera menepis itu dulu,ia harus perpesional dalam hal ini,banyak orang yang bergantung kepada perusahaan Company Angela Azara
"Silahkan duduk"ujar Zara dingin
Mereka duduk di kursinya
"Kenapa dia mirip dengan Angela,atau ini hanya perasaan ku saja, sungguh aku rindu padanya,tapi dia sudah kelewatan"Batin Dimas Alexander-papa Zara
"Baik kita mulai sekarang,Dika silahkan"ujar Zara
"Jadi kita akan memulai nya dengan bla-bla-bla......sekian terima kasih"selesai Dika menjelaskan semuanya
"Saya puas dengan hasil ini, semoga kerjasama kita akan terus berlanjut"ucap Dimas
"Saya juga"balas Zara dingin tanpa ekspresi
"Kamu masih sangat muda sudah mempunyai perusahaan sendiri,dan mengalahkan saya ,saya bangga dengan mu"lanjut Dimas
Zara masih tak bergeming
"Kamu menginginkan anak saya dulu"
Deg
"Maaf tapi saya sibuk,saya harus mengecek perhotelan saya yah ada di beberapa cabang"ucap Zara
"Iya tak apa,kami memaklumi hal itu,kami pamit dulu"ucap Dimas

PSIKOPAT GIRLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang