Nisa Branti (31)

786 46 2
                                    

Zara hari ini tak masuk sekolah
Bangun-bangun sudah pukul sepuluh siang
Ia menegakkan badannya duduk di bibir ranjang
Pening melanda lagi,namun tak terlalu berat seperti tadi malam
Ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya
Hanya dengan Hoodie putih panjang tanpa celana pendek Zara keluar mencari makanan,perutnya kini sudah meminta jatahnya
"Nona mau kemana?'' tanya Gebril di kursi meja makan bersama beberapa bodyguard lain sedang bermain catur
"Cari angin sebentar"
"Perlu di antar?"
"Tidak,paman jika teman-teman kesini suruh mereka menunggu"
"Baik, hati-hati nona"
"Saya pergi"
Zara memasuki mobil Lamborghini merah menyala
Entah saat ini ia dilanda bosan dan gabut
Resto siput,dekat dengan pantai mungkin cocok untuk ia mengisi perut sekaligus mencari suasana baru
Resto tak terlalu luas namun sangat banyak pengunjung
Terletak di depan bibir pantai dengan pasir putih air berwarna biru cerah
Zara memasuki resto itu , terlihat beberapa orang tengah sibuk kegiatan masing-masing
Zara duduk di bangku dekat jendela untuk menikmati makanan serta pemandangan laut
"Ini, silahkan di nikmati" ujar pelayan menaruh pesanan Zara di meja dan pamit pergi
Zara memakan kepiting rebus dengan ice crime coklat
Setelah selesai Zara membayar pesanannya dan kelur menuju pantai yang luas dan beberapa turis maupun warga lokal yang berlibur dan berjualan ber-bagai macam produk
Zara menghela nafas berat
Ia duduk di bibir pantai dengan kaki lurus dibiarkan terkena air pantai
"Davin kenapa sih? Akhir-akhir ini berubah? Aneh?"
"Nisa..Nisa Branti.."
Batin Zara menatap lurus pantai dengan deburan ombak membuat rambutnya sedikit bergoyang
"Luka..mata itu.."
"Gak mungkin!" Teriak Zara histeris
Beberapa orang menatap Zara aneh
Zara bangkit lalu berlari ke mobil dan menyalakannya
"Gue harus cari tau!"
Zara mengambil ponsel di loker mobil berniat menghubungi seseorang

"Halo mis,ada yang bisa saya bantu?"
"Saya ingin bertemu sekarang di cafe Frida"

"Baik miss,saya segera datang"

Tut
Zara meletakkan ponselnya lalu menambah kecepatan mobilnya
Menuju tempat yang ia janjikan dengan orang yang ia telpon
Sesampainya di cafe ,Zara turn dengan masker hitam dan menutup kepalanya dengan tutup Hoodie
Semua pengunjung menatap Zara intensif apalagi para kaum Adam yang menatap paha mulus Zara
Namun kaum hawa menatap sengit Zara ,rasa iri dan sirih tersirat dalam mata mereka
Zara duduk dan tak lama seorang pria paruh baya dengan setelah kantor hitam duduk di depan Zara dengan tas kantor hitam miliknya
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya lelaki itu ramah
"Cari tau siapa dia" Zara memperlihatkan foto Nisa kepada lelaki itu
Dengan patuh lelaki itu mengangguk
"Baik miss"
"Saya ingin secepatnya anda mencari tau tentang gadis ini"
"Baik miss,saya langsung mencari tau sekarang"
"Terimakasih Mr Robert"
"Baik,saya permisi"




-------------☺️--------------
Tok tok tok
Ceklek
Pintu ruang kerja Zara berbunyi, Gebril berada di depan pintu dengan beberapa dokumen di tangannya
"Ada apa paman?"  Tanya Zara berdiri di kursi dan duduk di sofa bersama Gebril
"Maaf jika saya lancang non,tanpa sepengetahuan non Zara saya mencari tau akan Nisa Branti Putri dari Elen Branti,karena saya kasihan kepada non Zara seperti semalam" terang Gebril tak enak
"Maaf jika saya lancang mencampuri urusan pribadi non Zara"
"Tidak apa ,saya beruntung memiliki paman seperti anda" balas Zara
Mana mungkin Zara marah sedangkan saat ini ia butuh akan tentang siapa Nisa itu
Nama tas asing dengan luka pada kening kirinya berbentuk petir dan mata biru itu
Zara menerima dokumen itu dari Gebril dan meletakkannya pada meja

"Saya permisi non "
"Hm"
Gebril berdiri dan pergi dari ruang kerja Zara meninggalkan Zara dengan lembaran dokumen tentang Nisa
Zara melihat dokumen itu intensif
Terdapat alamat rumah serta foto-foto Nisa saat kecil hingga dewasa
"Nisa..itu Isa!" Pekik Zara kaget saat melihat wajah Nisa saat kecil
Pantas saja Zara merasa dekat dan tak asing kepada Nisa
"Tapi..gak mungkin Nisa kayak gini ke gue. Tapi.. mungkin juga. Gue harus cari tau tentang Nisa lebih dalam!"

PSIKOPAT GIRLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang