Bagaimana jadinya seorang gadis cantik yang mempunyai sifat baik,ramah,dan periang menjadi gadis bersifat dingin, cuek dan kejam dan haus akan darah
Angela Azara Thomaz akrab dipanggil Zara orang terkaya no 2 didunia yang masih di umur 15
Dan dijul...
Seminggu berlalu Zara dan Davin selalu bersama, maupun d sekolah dan luar sekolah ,dan kini Zara menjadi Zara yang sedikit berbeda dengan Zara yang dulu, Zara yang pendiam,kejam,sinis,dingin kini menjadi Zara yang hangat,ramah,sering tertawa maupun senyum "Za,tadi gue liat ini. Sekalian aja gue kasih ke Lo" Kantin yang sangat ramai karna bel istirahat berbunyi lima menit lalu Mereka berdelapan duduk bersama Lala mengeluarkan kertas yang ia lipat dari sakunya "Apa an tuh?" Kepo Evi Zara membuka kertas itu,mimik wajah Zara sedikit berubah menjadi sedu dan lemas sekarang Mereka menyadari perubahan Zara langsung merebut kertas itu dari tangan Zara Davin dan yang lain sangat terkejut akan isi kertas itu Di sana terpampang jelas foto Zara waktu kecil tepatnya pada usia tiga tahun lalu Dan tulisan dibawah nya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
' Barang siapa yang menemukan anak yang ada di foto itu ,akan mendapatkan uang 1 miliar, namun kini ia sudah dewasa , ia Zara anak dari Dimas Alexander,foto diatasnya adalah foto saat Zara usia tiga tahun dan kini sudah lima belas tahun Jika yang menemukan anak semata wayang Dimas Aleksander maka Hub:+6282*********
"Za ini kayak Lo?" Tanya vino memandang kertas itu dengan seksama Tak bisa diragukan lagi, mereka sudah bersahabat sejak TK Dan disitulah Zara bertemu dengan Davin ,dan ketiga sahabat Davin dan sahabat nya "Hm" "Jadi Lo itu??" "Anak dari Dimas Alexander" jawab Zara Davin dkk terkejut akan pengakuan Zara Mereka hanya tau jika Zara bukan keluarga kandung Thomas Dan mereka tau jika Zara mempunyai masa lalu yang kelam "Se-serius Lo?" "Menurut Lo?" Sinis Zara "Za,Lo gak mau gitu ketemu bokap lo walau bentar aja? Gue tau pasti Lo rindu banget sama Bokap Lo kan?" Zara diam ,jujur Evi benar ia juga rindu pelukan, canda tawa,dari sang ayahnya "Bener , kayaknya Lo harus temuin bokap lo deh, kan kasihan kalo om Dimas sakit gara-gara mikirin lo, dan mumpung masih ada kesempatan buat liat om Dimas,karna kita gak pernah tau kapan saja orang yang kita sayang pulang di sisi-Nya" terang Davin ,Zara bingung sekarang Ia ingin bertemu dengan sosok papahnya Tapi ada rasa sakit dan kecewa akan Dimas Karna Dimas sudah percaya akan kebenaran tentang pembunuhan itu "Em..gue butuh waktu, gue gak bisa" lirihnya Davin membawa Zara dalam dekapannya "Gue tau itu menyakitkan buat Lo,tapi coba buka pintu hati Lo buat maafin bokap lo,bokap lo juga korban dari Tante Della" ujar Davin mengelus punggung Zara Menyalurkan rasa tenang untuk kekasih nya Mereka melepaskan pelukannya dan menatap dalam-dalam satu antar lain "Iya,Davin bener ,Lo harus coba maaf in om Dimas" sahut Lala
****** "Bagaimana perkembangan tentang pembunuhan itu? Dan apakah Zara sudah ditemukan?" Tanya Dimas kepada pria bersetelan jas hitam dengan kaus putih disertai celana Levis hitam pekat "Untuk perkembangan tentang pembunuhan itu,saya sudah mendapatkan barang bukti berupa cctv dan pisau yang dulu di gunakan untuk menusuk almarhum istri anda,ini silahkan tuan cek dan lihat-lihat" pria itu mengeluarkan laptop dari tasnya dan pisau yang dibungkus plastik Pria itu memutarkan Vidio cctv sebelas tahun silam "Kau dapat dari mana akan Vidio cctv ini? Saya dulu pernah mengecek kondisi ccte di ruang tamu saya namun cctv itu tak rusak dan blur "Saya mendapatkan ini dari pak Ujang selaku mantan scurity tuan dulu, dimana dulu pak Ujang yang memegang kunci ruang cctv" jelas Rio ,orang kepercayaan Dimas Dimas menghela nafas berat, ia melihat kejadian yang sebenarnya di depannya. Rasa sakit hati nya terasa untuk sekian kalinya "Bagaimana perkembangan tentang anak saya?" Tanya Dimas "Maaf tuan, untuk saat ini tak ada ciri-ciri orang yang mirip akan anak tuan,namun saya akan berusaha untuk menemukan anak semata wayang tuan" "Terima kasih Rio" "Sedan kewajiban saya tuan,kalo begitu saya permisi" "Hati-hati Rio"