Pukul tujuh malam namun Zara belum pulang dari tak ada kabar setelah pukul 12 siang
Dimas ,Aldo dan teman-teman Zara bingung sekaligus khawatir dengan keadaan Zara dan takut ada apa-apa yang terjadi kepada Zara
Seluruh bodyguard Zara dan Dimas diperintahkan untuk mencari Zara
Nomor handphone Zara tak aktif dan keberadaan Zara tak bisa di lacak
Semua orang menunggu kedatangan Zara di mansion milik Zara Dimas dari tadi di lada gusar dan sudah mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari Zara dimana saja
Aldo beserta yang lain duduk di sofa dengan pikiran yang kacau
Lala dari tadi tiada henti untuk menghubungi Zara namun tetap saja tak aktif
Vina sudah menangis akan khawatir dengan Zara dalam dekapan Niko yang mencoba menenangkan kekasihnya
Sedangkan Evi tak henti-hentinya mendumel misuh-misuh akan Zara yang membuat semuanya khawatir
Dimas memijat pelipisnya merasa pusing melanda
Aldo dan vino melihat itu langsung membawa Dimas duduk di sofa yang sedari tadi Dimas mondar-mandir cemas dan mengecek apakah anak buahnya sudah menemukan Zara
"Apa Zara masih di kantor?" Ucap Dani membuat Dimas menggeleng
"Tidak,saya sudah mengecek Zara di kantor ,namun karyawan kantor memberi tahu jika Zara sudah pergi saat jadi makan siang dan tak ada nampak lagi di sana" terang Dimas kembali membuat mereka gusar dan cemas
"Zara kemana sih...buat orang khawatir aja deh" dumel Evi kesal namun sekaligus khawatir
Dimas merasa handphone miliknya bergetar dalam genggamannya
Dimas melihat anak buahnya menghubungi dirinya dan Dimas harap Zara sudah ketemu
Semua orang menatap Dimas yang menerima panggilan dari seseorang
Mereka berharap jika Zara sudah di temukan dan baik-baik saja
Dimas berdiri sedikit menjauh dari mereka yang hanya diam memperhatikan Dimas dari tempat duduknya
Dimas yang masih berpakaian lengkap setelan jas kantor yang tak sempat mengganti baju saat Aldo mencari Zara di mansion milik Dimas
"Halo.. bagaimana? Zara sudah ketemu?""Maaf tuan,kita tidak menemukan non Zara ,namun kita hanya menemukan mobil non Zara di depan cafe tuan"
" Dimana Zara?"
"Maaf untuk saat ini kita sudah mencari non Zara di mana-mana,namun tak ada non Zara di sini tuan "
"Kirim alamat di mana mobil Zara,dan terus lanjutkan pencarian Zara sampai ketemu"
"Baik tuan"
Tut
Dimas kembali duduk dan menghela nafas berat, harapannya tak seperti yang Dimas pikirkan
"Om bagaimana ,Zara sudah di temukan?"tanya Aldo antusias ,namun mereka juga sedikit bingung akan wajah Dimas yang seperti murung dan sedu
"Belum,anak buah Om hanya menemukan mobil Zara di depan cafe" balas Dimas membuat mereka kecewa dan sangat khawatir
"Saya ingin kesana ,apa kalian ikut?" Tawar Dimas mengambil kunci mobil
Semua berdiri dan mengangguk mantap dan keluar bersama Dimas
Aldo mengenakan jaket dan memasang helm menaiki motor Vixion putih sedangkan yang lain bersama Dimas dan ikut dengan vino yang membawa mobil
Mobil Lamborghini emas milik Dimas memimpin di depan di susul mobil vino dan Aldo
Aldo sangat khawatir dan berjanji tidak akan membiarkan Zara terluka segores pun
Dan memastikan Zara tidak kenapa-kenapa dan masih baik-baik saja seperti sebelumnya dan tak akan membiarkan siapapun menyentuh Zara walau seujung kuku
Kendaraan mereka terhenti di cafe tak jauh dari kantor Company Angela Azara
Banyak lelaki bertubuh kekar di sana yang sepertinya anak buah Dimas
Mereka mendatangi anak buah Dimas yang di samping mereka terdapat mobil Lamborghini hitam milik Zara dengan pintu pengemudi terbuka lebar
Dimas melihat di dalam mobil berharap jika Zara berada di dalam mobil
Namun hasilnya nihil,isinya hanya angin saja tak ada tanda-tanda jika Zara ada di sana
"Kenapa hanya ada mobil Zara? Dimana zara" tanya Aldo cemas kepada anak buah Dimas yang hanya berdiri tegak dan menundukkan kepalanya dengan posisi beristirahat di tempat
"Maaf,kita tidak tau,saat sudah sampai kami hanya menemukan mobil non Zara dengan posisi seperti itu. Kami sudah bertanya kepada semua orang disinin namun tak ada yang melihat non Zara" jelas ketua anak buah Dimas
"Sudah. Lanjutin pencarian Zara"
"Baik" dengan cepat dua belas anak buah Dimas memasuki mobil dan kembali melanjutkan pencarian Zara dengan berpencar
"Sebaiknya kalian pulang,biar saya yang mengurus ini semua" titah Dimas kepada mereka yang menatap parau mobil Zara
"Tidak Om,saya ingin membantu mencarikan Zara" tolak Lala tak mau ,sebelum Zara ketemu ia akan tetap mencari dan memastikan jika Zara baik-baik saja
"Pulanglah..kakinya butuh istirahat..biar saya yang mengurus ini semua..kalian hanya perlu berdoa agar Zara cepat ketemu" ujar Dimas
Mereka terpaksa mengiyakan saja perintah Dimas
Namun mereka akan tetap membantu mencari Zara dengan menyuruh mata-mata
Aldo masih berdiri tegak di depan Dimas
Sedangkan yang lain sudah pulang
"Kamu pulang saja,dan bisa membantu mencari Zara nanti " kata Dimas
"Baik om,om jangan lupa beristirahat,jika om capek,biar saya dan yang lain yang mencari Zara""Kamu sangat baik"
"Tidak,itu kewajiban saya sebagai kekasih zara"
"Saya percaya dengan kamu bisa melindungi Zara"
"Saya permisi"
Saat Aldo ingin menyalimi Dimas ,Aldo tak sengaja melihat sapu tangan putih di bawah pintu mobil Zara saat Aldo membungkuk hendak meraih tangan Dimas
Aldo tak melanjutkan niat untuk bersalim
Namun ia menerobos ke belakang Dimas dengan mengambil sapu tangan itu
Dimas yang bingung langsung menoleh kebelakang melihat apa yang di lakukan Aldo
"Ada apa Aldo?""Saya menemukan ini"
"Firasat saya tidak enak, sebaiknya kita masuk kedalam cafe dan memeriksa cctv " ujar Dimas saat meraih sapu tangan itu dan menghirup aroma obat bius di sapu tangan itu
Saat mereka diperbolehkan untuk mengecek cctv di parkiran oleh manajer cafe dan melihat rekaman cctv saat jam makan siang
Aldo mengepalkan tangannya erat dan rahangnya mengeras kuat melihat kekasihnya di bekap oleh dua lelaki dan satu gadis yang tak terlihat wajahnya dengan tertutup masker
Namun Aldo sempat melihat plat nomor mobil itu dan sepertinya tak asing lagi
Aldo langsung berlari dari ruang cctv meninggalkan Dimas dan manajer cafe
Motor Vixion putih Aldo melesat jauh
Emosi menguasai isi kepala Aldo saat ini
Aldo beberapa kali hampir menabrak kendaraan lain,namun ia acuh dan tetap melenggang pergi dengan kecepatan di atas rata-rata
Dan berhenti di sebuah rumah sederhana namun luas yang berada di gang sempit dengan banyak kendaraan bermotor di depan rumah itu dan suasana di dalam sangat ricuh
Tak menunggu lama Aldo memasuki rumah yang di jadikan basecamp geng Davin
Aldo langsung memukul wajah Davin yang duduk di sofa bersama anggota yang lain membuat Davin kaget dan tersungkur ke lantai
Anggota geng Black Devil tak terima dan ingin menghajar Aldo namun Davin menyuruh mereka diam tak ikut campur dan kembali duduk
Aldo menatap tajam Davin dengan sorot mata menusuk
"Masud Lo apa?! Cari ribut Lo?!" Bentak Davin tak mengerti akan Aldo yang datang ke markas nya dan melayangkan bogem mentah di wajahnya membuat memar
"Gak usah sok bego! Zara mana?! " Sinis Aldo tak ingin meladeni Davin yang masih tak paham akan Masud Aldo
"Masud Lo apa? Zara gak ada disini""Gak usah banyak bacot anjing! Lo pasti sekongkol sama Nisa kan! Buat culik Zara!"
"Z-zara di culik?"
"Hah! Gak usah drama bangsad! Dimana Lo sama Nisa bawa Zara!"
Bugh
Aldo kembali melayangkan bogeman di perut Davin membuat Davin terbatuk-batuk
"Gue gak sekongkol sama Nisa! Gue gak pernah ketemu lagi sama Nisa lagi setelah terakhir kali sekolah!" Elak Davin berkata jujur dan sepertinya Aldo sadar jika Davin bukan dalang di balik penculikan Zara
"Gue bakal bantu nyari Zara ,kita cari sama-sama, bagaimana juga gue masih perduli sama Zara" ujar Davin menepuk pundak Aldo yang hanya mengangguk
"Kumpulin yang lain,kita bakal cari Zara " tegas daun kepada anggotanya
"Thanks.. sorry gue gegabah" ujar Aldo tak enak akan salah paham ini dan membuat Davin kesakitan
"Gue ngerti"

KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOPAT GIRLS
Teen FictionBagaimana jadinya seorang gadis cantik yang mempunyai sifat baik,ramah,dan periang menjadi gadis bersifat dingin, cuek dan kejam dan haus akan darah Angela Azara Thomaz akrab dipanggil Zara orang terkaya no 2 didunia yang masih di umur 15 Dan dijul...