Aldo berjalan di koridor rumah sakit dengan sekatung plastik berisi bubur untuk Zara
Hari sudah malam ,jadi Aldo sedikit kesusahan mencari bubur untuk Zara
Aldo memasuki ruang IGD tempat Zara di rawat
Pintu kaca dengan simbol plus merah terbuka menampilkan sosok Zara yang bermain game online dengan bersandar pada tumpukan bantal tak lupa selimut sudah jatuh di lantai akibat ulah Zara
Dua bodyguard menunggu di depan pintu sambil bercengkrama bersama
Gebril dan anak buahnya
"Makan dulu jangan game terus" ketus Aldo ingin merebut ponsel Zara namun Zara lebih cepat menyembuhkannya
"Nanti dulu" jawab acuh zara meneruskan gamenya
"Kata dokter tadi gimana?" Sinis Aldo
Entah kenapa ia tak ingin Zara sakit lagi, mungkin Aldo hanya kasihan saja
"Nanggung benget nih" gumam Zara tetap tak mau
Aldo menghela nafas berat,percuma saja ia memaksa Zara yang bermain game
Zara akan lupa waktu jika bertemu dengan gamenya
Aldo membuka bungkusan bubur dan duduk di kursi samping Zara yang acuh akan Aldo
Aldo menyendokan bubur kepada Zara
"Gue bisa sendiri""Nanti Lo sakit ,Lo nyusahin orang lain"
"Gue gak nyuruh Lo nganter gue kan?"
"Cepetan,Lo ma sakit lagi?"
Zara menerima suapan dari Aldo
Dengan telaten Aldo menyuapi Zara yang masih kekeh bermain game
Semangkuk hampir habis
"Udah ,gue udah kenyang" adu Zara menepuk-nepuk perut ratanya
Aldo memberikan segelas air putih untuk Zara dari atas meja
"Lo gak pulang? Ortu Lo nyariin nanti,dua hari Lo gak pulang" tanya Zara saat aldo menaruh gelas di meja
"Ortu gue di London" jawab aldo menatap Zara
"Gue disini cuma ngekost" lanjut Aldo
"Lo asli London?" Tanya Zara memperhatikan wajah Aldo yang asli Indonesia
"Gak,sejak sekolah dasar keluarga gue pindah ke sana" Zara mengangguk dan ber'o'ria saja
"Gimana ginjal Lo?" Tanya Zara memulai pembicaraan agar tak canggung
"Udah sembuh,kayaknya besok udah bisa sekolah lagi" jelas Aldo
"Lo gak pulang? Udah malem juga, tanggung jawab gue udah tuntas kan?" Tanya Zara"Lo sama siapa?"
"Sejak kapan Lo perduli?"
"E..Mas'ud gue,gue mau bales kebaikan Lo doang"
"Ada paman Gebril kan"
"Ya udah gue cabut"
"Biar paman Gebril yang anter ya"
"Gak usah "
Zara tak mengindahkan ucapan Aldo
"Paman n" panggil Zara sedikit keras tak ingin membangunkan pasien lain
Pintu terbuka menampilkan sosok dua lelaki bertubuh kekar dan berotot dengan kemeja biru Dongker
"Tolong Anter Aldo pulang ,kasian udah malem""Baik non"
"Mari saya antar "
"Gue cabut"
"Hati-hati"
Sorry pendek ;-)
Disini gua mau nanya ke Kalian
Zara cocok sama siapa nih
Balikan sama Davin kah?
Atau sama Aldo ?
Menurut kalian Nisa enaknya di apain?
Masih inget Dimas ayah kandung Zara?
Nah nanti kalo konflik Davin Zara selesai gue lanjutin hubungan Zara sama ayahnya
Di part² ini gue mau tandas in masalah Zara Davin dulu
Inget kan Nisa itu masa lalu Zara
Dan gue belum cerita ini detail tentang Nisa duluKalimat yang cocok untuk Davin dan Nisa dong:)
Upload 3 bagian sekaligus tapi pendek² dulu ya☺️
Cerita ini sebagian saya private follow dulu baru bisa baca:)
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOPAT GIRLS
Fiksi RemajaBagaimana jadinya seorang gadis cantik yang mempunyai sifat baik,ramah,dan periang menjadi gadis bersifat dingin, cuek dan kejam dan haus akan darah Angela Azara Thomaz akrab dipanggil Zara orang terkaya no 2 didunia yang masih di umur 15 Dan dijul...