Dendam(12)

1.2K 58 0
                                    

Setelah diusir oleh Dimas ,dan mendapatkan surat gugatan cerai dari Dimas . Della dan Bella hidup sebatang kara di kost yang sederhana
Yang penting mereka bisa tidur nyenyak dan tak bingung akan tempat tinggal mereka
Kost yang hanya di isi oleh kasur tipis yang digelar di kamar mereka, karna kamar yang ada satu mereka memutuskan untuk tidur bersama . Kasur tipis tanpa ranjang yang di sisinya terdapat selimut tipis garis-garis putih dan hitam
Tak ada bantal maupun guling
Tidak ada AC,kipas,kolam renang, bathtub dan makanan yang enak-enak tanpa harus masak
Sekarang? Kasur mereka berubah menjadi kasur tipis tanpa ranjang dan selimut tipis
Pakaian yang selalu mereka kenakan selalu mahal-mahal minimal 1 juta paling murah, Sekarang hanya baju biasa dengan compang-camping bak orang tak punya uang untuk membeli pakaian
Hanya ada kompor dan Elpiji yang ada di dalamnya
Tak ada sofa untuk duduk nyaman
Tidak ada kasur Queen size yang membuat tidur mereka nyenyak.
Tak ada tv, AC,kolam renang,taman,mobil, hidup mereka berubah menjadi 180°
"Ma,aku sekolahnya gimana? Gak ada mobil buat ke sekolah " keluh Bella yang tengah membenarkan seragamnya
"Kamu naik angkot atau ojek aja ya..mama gak punya uang buat beli mobil ,makan aja Untung"
"Ya udah Bella minta uang buat beli skincare" Bella mengulurkan tangannya meminta uang kepada Della
"Bel, skincare kamu gak murah,,20jt ,,mama ga punya uang buat beli skincare kamu"
"Kenapa sih hidup kita kayak gini! Bella gak bisa kayak gini terus,!" Air mata meluncur membasahi pipinya
Della memeluk putri semata wayangnya
"Maaf in mama" ujar Della lirih ,ia ikut menangis dalam pelukan mereka
"Mama bakal buat Zara ngerasain apa yang kita rasain sekarang,,mama pastikan itu" Della menanggkup pipi Bella dengan kedua tangannya
Menghapus air mata sang putri tercinta
"Janji" Bella mengangkat jari kelingkingnya dan di satukan lah jari kelingkingnya Della dan Bella
"Ya sudah kamu berangkat dulu,udah siang"
Bella mengangguk dan pergi menuju pinggir jalan menunggu angkot yang lewat
Setelah mendapatkan angkot yang lewat ia masuk kedalam dengan berat hati
Ia baru pertama kalinya berangkat sekolah dengan angkot




*
"Guys-guys, Lo tau gak?"
"Ya gak lah"
"Gue belum selesai ngomong, Dugong!" Geram Lala dengan cemberut, sepertinya Vina berhasil membuat nya kesal
"Ya udah, apaan?"
"Tadi gue liat Bella berangkat sekolah naik angkot! Dan Bella berhenti di perempatan jalan sebrang!" Hebohnya, Vina dan Evi menatap Lala ragu
"Serius Lo? Salah liat paling" ragu Evi dengan cerita Lala yang mustahil untuk terjadi
Bella yang keluarganya orang terkaya no 3 didunia tiba-tiba naik angkot
"Serius gue! Dua rius malah!"
"Alah ka--"
"Lala bener" sambar Zara yang duduk bersama Lala di sampingnya.
"Gue bilang apa! Gue gak mungkin salah liat!"
Vina dan Evi mengerutkan keningnya
"Lah? Kok bisa? Dia kan orkay no3 di dunia, mustahil banget" ucap Evi diangguki oleh Vina
"Jangan bilang ini ulah Lo, Za?" Tanya Lala yang curiga dengan santainya Zara mengangguk
Mereka sudah yakin bila Zara yang membuat mereka jatuh miskin
"Mantep tuh! Sekalian aja di usir dari mansion bokap lo!" Tak bisa dipungkiri bahwa Vina dan yang lain senang akan musibah yang Zara rencanakan untuk Della dan Bella.
"Udah diusir"
"Hah?!" Teriak mereka terkejut
Membuat mereka menjadi pusat perdagangan semua siswa siswi yang berbeda di kelas
"Berisik!" Sudah jadi duga teman-temannya akan berteriak seperti ini
"Lo tau dari mana?" Tanya Evi dengan tatapan menyelidik
"Ck, gue suruh orang buat mata-mata mereka" balas Zara dengan santainya.
"Gila Lo! Baru mulai main udah bukan kaleng-kaleng lagi" puji Vina
"Sip! Lo harus main cantik,Lo harus ekstra hati-hati sama mereka, mereka pasti udah tau kalo Lo dalang nya" saran Evi kepada Zara yg tengah menenggelamkan wajahnya di atas meja
"Lo tenang aja,gue main halus gak buru-buru"
"Terus gimana rencana selanjutnya?" Tanya Vina
"Lo liat aja"

"WOI! PANGERAN DATANG!" Teriak vino dengan pede nya
Dan duduk di depan Lala
Dani dan Niko duduk bersama Davin dengan Zara dan Evi dan Vina
"Pangeran kodok yang ada!" Cibir Lala kepada kekasihnya itu
"Tumben siang?" Tanya Evi
"Ho'oh, nunggu Davin dulu tadi belum bangun tuh , kunyuk" sindir Dani dengan menatap Davin tajam
Yang ditatap hanya menyengir kuda
"Gue denger ,Bella sama nyokap nya diusir sama suaminya,itu benar gak sih?" Tanya Davin dengan ragu
Sudah banyak yang mengetahui hal itu
Dimas Alexander orang terpandang membuat berita itu menyebar luas
"Bener kok,, gara-gara tuh bocil" sindir Lala melirik ke arah Zara yang masih sibuk dengan ponselnya
Terasa disindir ia mendongakkan kepalanya menatap malas Lala
"Kan bener,Lo bocil,kayak bocah SD" lanjutnya dengan wajah polos dan watados nya membuat Zara geram dan melemparkan buku di sepaket arah Lala
"Sakit! Bangcad lu,ah..." Keluh Lala seraya mengusap jidatnya yang sakita akibat ulah Zara
Vino yg disampingnya mencoba membatu Lala agar tak sakit
"Apa itu bener ,Za?" Tanya Davin setelah cukup lama diam
Zara mengangguk dan berdehem kecil
Seperti tak sadar sedari tadi mereka diperhatikan oleh gadis dengan tatapan tajam ,tangan mengepal erat, wajahnya merah padam menahan emosi
"Gue akan bales dendam sama Lo! Camkan itu!" Ujarnya lalu pergi karna bel sudah berbunyi







PSIKOPAT GIRLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang