Pukul sepuluh siang mereka sampai di bandara Jakarta
Seperti biasa Zara paling mencolok dari yang lain
Bukan hanya Paling mini , namun Zara juga paling berbeda dengan mengenakan jaket woll abu-abu serta celana jeans hitam robek-robek di tambah lagi kacamata branded hitam bertengger di hidungnya yang sedikit melorot karna hidung Zara tak terlalu mancung menambah kesan lucu tersendirinya
Kedatangan mereka disambut oleh keluarga masing-masing namun tidak untuk Aldo yang keluarganya berada di London
Namun Dimas juga menyambut hangat Aldo ketika mengetahui jika princess kecil Dimas memiliki hubungan dengan Aldo
Aldo hanya membalas rangkulan Dimas kepada dirinya dan Zara dengan senyum tipis
Kedua koper sudah di bawa oleh bodyguard Dimas yang ia bawa
Setelah pamit kepada teman-temannya mereka menuju mansion Dimas dengan mobil Lamborghini emas milik Dimas
Zara dan Aldo duduk di jok belakang dengan Dimas yang mengendarai mobil
Terkadang mereka tertawa untuk menghangatkan suasana dan sesekali Dimas bertanya kepada mereka agar tak canggung dan hening
Mansion berlantai lima dengan banyak pohon Cemara dan bunga di halaman
Dimas memimpin jalan mereka untuk masuk kedalam mansion miliknya
Mereka duduk di sofa sambil mengistirahatkan tubuh mereka yang sangat lelah dengan liburan mereka di Bali
Zara mengambil sesuatu di koper yang terkemas rapih dengan tas kertas berwarna coklat dan memberikan itu kepada Dimas yang duduk di depan Aldo sambil berbincang-bincang untuk mengenal satu sama lain lebih dekat
"Jadi orang tua kamu di London? " Tanya Dimas kepada Aldo yang duduk sedikit kaku tak terbiasa dengan Dimas yang tak terlalu akrab ,namun seiring berjalannya waktu mereka sedikit dekat
"Iya om""Kamu disini dengan siapa?"
"Sendiri ,tinggal di kostan dekat sekolah"
"Siapa nama orang tua kamu?"
"Papa " kesal Zara saat Dimas terus-menerus mengintegrasikan Aldo bak wartawan saja
Zara merasa tak enak dengan Aldo yang di intro sampai privasi pribadinya
"Tidak apa" ujar Aldo tersenyum tipis
Zara hanya diam dan duduk di samping Dimas dengan menenteng tas berisi sesuatu
"Flyafwan,marga dari keluarga saja" jawab Aldo membuat Dimas sedikit kaget dan tercengo
"Vhawo Flyafwan? CEO asal Filipina terkaya no 1 di Asean?" Tanya Dimas sedikit antusias dan memastikan
Aldo tercanga heran ,padahal Aldo hanya menyebutkan marga keluarga besarnya tidak menjelaskan tentang keluarganya dengan detail dan rinci ,namun Dimas seakan cenayang yang biasa mengetahui semuanya tanpa Aldo jelaskan
Zara menatap Dimas bingung
"I-iya.. bagaimana om mengenal papa saya?" Heran Aldo membuat Dimas terbahak-bahak dan menggeleng
Maid yang baru saja datang dengan membawa minuman untuk mereka saja juga heran tiba-tiba Dimas tertawa tanpa sebab
Apa yang lucu dari pertanyaan Aldo?
"Dunia sangat sempit rupanya" ucap Dimas sambil menyeruput kopi yang ada di meja
"Masud papa ?" Tanya Zara tak paham dengan apa yang Dimas katakan dan juga Aldo yang bingung
Sepertinya Vhawo dan Dimas sudah kenal dekat
"Vhawo itu sahabat papa saat SMA dan kuliah dulu,dan setelah lulus S3 Vhawo ikut orang tuanya untuk mengurus perusahaan keluarganya di London" jelas Dimas menerawang jauh masa lalu bersama Vhawo pada saat remaja
Mereka sangat dekat seperti saudara saja,dan sudah hampir 20 tahun mereka tak bertemu
"Jadi..om sahabat papa saya?""Iya..dulu papa kamu sangat nakal seperti saya dulu saat SMA... Papamu yang dulu selalu membela dan membantu saya saat saya dalam masalah" lanjut Dimas dengan sesekali berkekeh kecil
"Bagaimana kabar papa mu di sana?" Tanya Dimas
"Alhamdulillah, papa dan mama baik-baik saja di London " balas Aldo sedikit gugup saat mengetahui bahwa Dimas sahabat yang pernah papanya ceritakan dulu saat Aldo menduduki sekolah menengah pertama
"Velyn mama mu?" Tanya Dimas
Karna dulu Vhawo sangat mencintai velyn pada saat SMA dan menjalin hubungan saat kelas sebelas SMA Sampai lulus S3 dan velyn bahkan rela ikut ke London demi bersama dengan sahabatnya Vhawo
"Iya om"
Zara menyerahkan tas itu kepada Dimas yang menatap bingung namun menerima dan membukanya mendapati baju kaus bergambar Leak Bali dengan kemeja batik khas Bali
"Kenapa repot-repot" ujar Dimas tak menyangka akan mendapatkan oleh-oleh dari Zara dan aldo
"Tidak om,kita senang memberikan oleh-oleh untuk om" ucap Aldo tak merasa repot
"Siapa yang memilih semua ini" tanya Dimas sedikit heran akan oleh-oleh itu
"Aku" sahut Zara dengan senyum lebarnya merasa jika Dimas akan memuji dirinya yang pandai memilih oleh-oleh untuk Dimas
"Kamu ini..papa sudah tua Zara..kenapa kamu membelikan papa kaus Leak Bali ini..." Hera Dimas mencubit hidung Zara yang memudarkan senyuman
Aldo hanya diam menahan tawa
Aldo yang kemarin sudah melarang Zara yang membelikan Dimas kaus itu
Namun zara tetap kekeh untuk membeli kaus itu dengan alasan agar Dimas terlihat gaul dan cool walaupun Dimas sudah berkepala empat
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOPAT GIRLS
Novela JuvenilBagaimana jadinya seorang gadis cantik yang mempunyai sifat baik,ramah,dan periang menjadi gadis bersifat dingin, cuek dan kejam dan haus akan darah Angela Azara Thomaz akrab dipanggil Zara orang terkaya no 2 didunia yang masih di umur 15 Dan dijul...