Dua hari berlalu di rumah sakit yang membosankan Zara akhirnya di perbolehkan untuk pulang
Dengan disusul oleh ketiga sahabatnya sedang membereskan barang-barang Zara
Gebril membawa koper Zara yang sedang berjalan di depan bersama Lala,Evi dan Vina
"Davin kenapa gak pernah njenguk gue?" Gumam Zara dapat di dengar oleh sahabatnya
"Lo lupa apa pikun ? Davin udah bahagia sama Nisa." Ketus Vina
"Lo tau gak? Semenjak Lo gak masuk mereka kemana-mana berdua terus,udah gitu gak sedikit yang bilang mereka memiliki hubungan" adu Lala seraya menatap Zara yang bingung
"Mas'ud Lo?"
"Besok Lo bakal tau"
Mereka memasuki mobil sport Zara dengan Gebril membawa mobil sendiri
"Gue mau Lo cerita sama kita,Aldo kok ada di mansion Lo? Lo sama Aldo tuh pacaran apa gimana?" Kepo Lala menuntut penjelasan tentang Aldo yang berada di mansion Zara
Setahu mereka Zara tak mengenal Aldo sedikit pun
Dan hal yang aneh Aldo dan Zara nampak akrab sekali
"Lusa gue gak sengaja nabrak Aldo di jalan, ginjalnya bermasalah dikit akibat tertabrak gue,jadi gak mau di cap sebagai pengecut dan brengsek kalo gak masuk tanggung jawab,jadi gue suruh Aldo tinggal di mansion buat beberapa hari kalo udah sembuh dia pulang" jelas Zara fokus menyetir membuat sahabatnya mengerutkan keningnya
"Aldo masih di mansion Lo?" Tanya Evi berada di jok belakang sambil memakan cikiciki
"Dua hari lalu di balik"
"Coba Lo Pepet aja Aldo,kayaknya dia suka sama deh Za" saran Vina mematikan ponselnya
Zara menatap Vina dari kaca tengah yang memasang wajah serius
"Ngaco! Gue sama dia cuma kenal nama doang" tolak Zara mentah-mentah,mau dicap apa ia mendekati lelaki asing
Harga dirinya akan anjlok jika ia melakukan hal itu
"Apa salahnya sih Lo coba,siapa tau jodoh" paksa Lala______________________
"Dav,aku mau ngomong" ucap Zara membuat Nisa risih,ia harap Davin tak menginginkan Zara
"Ya udah ngomong aja" Jawa Davin cuek tak seperti dulu yang hangat dan penuh sayang
"Gak disini" ujar Zara dengan wajah datarnya
"Kalo mau ngomong disini kenapa sih" kesal Nisa tak suka akan hadirnya zara membuat pagi disekolahnya suram
"Nis,bentar ya" ucap Davin seraya bangkit dari duduknya mengikuti Zara keluar kelas
Banyak orang melihat mereka berjalan bersama lagi membuat mereka pusing"Lo Zara sama Davin kok akrab lagi?"
"Mereka baikan?"
"Gue kira mereka udah putus"
"Menurut gue Davin cocok sama Zara deh"
"Kalo gue jadi Davin,gue bakal pilih Zara yang lebih segala dari Nisa"
Mereka acuh akan cibiran di sepanjang koridor kelas tiga
Tujuan mereka rooftop,Davin tak ambil pusing akan omongan para siswa siswi
Dengan cool kancing baju dibiarkan terbuka dua kancing menampilkan kaus putihnya
Rambut acak-acakan dengan kedua tangan di masukan kesaku
Zara menutup pintu rooftop dan menatap serius Davin
"Kenapa gak jenguk aku di rumah sakit?" To the point Zara
Davin masih memasang wajah damainya menanggapi pertanyaan Zara tak masalah
"Nisa gak mau" jawab Davin membuat Zara bingung
"Nisa? Aku cuma suruh kamu" tegas Zara tak habis fikir akan Davin yang sekarang lebih peduli dengan Nisa
Membela tak menjenguk Zara di rumah sakit akan perihal Nisa
"Nisa gak ada temen mamanya keluar kota" balas Davin
Zara menggeleng tak percaya
Davin lebih mementingkan kepentingan Nisa
Davin seakan tak perduli jika Zara juga kesepian dan butuh penyemangat saat ini
"Kamu fikir aku gak kesepian di rumah sakit?" Bentak Zara kepada Davin
"Ada temen-temen disamakan""Aku butuh kamu ,bukan hanya mereka"
"Penting ada temen kan?"
"Kenapa sih kamu gak pernah ngerti aku,Nisa terus yang kamu dulukan,pacar kamu tuh aku!"
"Kamu ngerti sedikit dong! Jangan egois! Nisa disini baru! Gak punya temen! Sedangkan kamu ! Temen kamu banyak! Jangan kekanak-kanakan Zara!"
"Egois? Kekanak-kanakan? Gak kebalik?! Kamu yang egois! Gak ngerti perasaan aku saat kamu sama Nisa setiap hari! Gak pernah kumpul kita! Ga pernah ngobrol lagi! Hilang kotak! Gak pernah balas balas chat ku lagi! Di telpon gak di angkat!"
"Kenapa kamu kek gini sih? Mas'ud kamu apa?"
"Mas'ud kamu yang apa?! Kamu berubah satu bulan terakhir! "
"Menurut kamu aja itu,aku gak ngerasa kok"
"Aku yang ngerasa sikap kamu sejak ada Nisa! Seberharga apa Nisa sampai kau berubah!"
"Zara! Jangan bawa-bawa nama Nisa! Nisa gak tau apa-apa! "
"Aku capek Dav,aku mau kita putus"
"Gak! Aku gak mau! Aku cinta sama kamu"
"Jauhin Nisa!"
"Aku gak bisa"
"Kita putus"
"Aku cinta sama kamu Zara dari kecil"
"Dav, jangan egois,kamu harus pilih salah satu,jangan buat aku menderita akan sikap dan ego mu"
"Aku gak bisa milih Zara"
"Suatu saat kamu bakal menyesal saat aku pergi dan saat semuanya terungkap"
Davin bingung sekarang,jujur ia takut akan kehilangan Zara orang pertama yang membuat Davin mengerti cinta
Namun ia tak ingin kehilangan Nisa ,ia sudah menganggap Nisa sebagai sahabatnya
Zara melenggang pergi meninggalkan Davin yang termenung.
Dengan rasa kecewa Zara keluar rooftop
Davin merasa bersalah dan bingung
"Apa gue berubah? Zara bener gue harus pilih salah satu" gumam Davin dengan terduduk di lantai
"Gue..gue gak bisa pilih salah satu dari mereka..gue sayang mereka.. salahkan gue egois..gue sayang mereka...gue ngerasa dekat dengan Nisa ..dan tak asing akan Nisa"Guys disini gua mau promo cerita baru gua
Judulnya
"LOVE PSIKOPAT"
Bagi kalian yang penasaran sama ceritanya bisa follow karena sebagian besar cerita saya private follow dulu baru bisa baca ☺️
Insyaallah saya jamin gak mengecewakan kok:)

KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOPAT GIRLS
Teen FictionBagaimana jadinya seorang gadis cantik yang mempunyai sifat baik,ramah,dan periang menjadi gadis bersifat dingin, cuek dan kejam dan haus akan darah Angela Azara Thomaz akrab dipanggil Zara orang terkaya no 2 didunia yang masih di umur 15 Dan dijul...