MENJALANI HARI

6.3K 583 7
                                    

Liburan yang selama ini kita sebut dengan Bulan Madu, akhirnya selesai sudah. Sekarang adalah, saat nya menentukan, berapa lama honeymoon period kami akan bertahan? Akankah kami sanggup mempertahankan kemesraan dan kehangatan diantara kami setelah masa liburan kami selesai?

Kalau masa liburan kami kemarin banyak terganggu oleh masa pekerjaan mas Barra. Bagaimana dengan hari – hari kami selanjutnya? Dimana mas Barra bekerja dan aku juga bekerja.

Memang sejak awal mas Barra tidak melarangku bekerja, tidak juga mewajibkan. Mas Barra membebaskan ku memilih. Soal anak, kami juga tidak menunda, tapi juga tidak memburu agar segera datang. Kami masih santai – santai saja.

Rutinitas kami sehari – hari, pagi sarapan bersama (kalau mas Barra sedang dirumah/tidak masih tidur karena pulang pagi), berangkat ke kantor membawa kendaraan masing – masing, pulang kerumah di malam hari.

Rata – rata aku sampai dirumah sekitar pukul 8 malam, dan mas Barra sekitar pukul 10 paling cepat. Gak jarang, mas Barra juga harus lembur sampai menjelang subuh, atau malah kadang memutuskan menginap di kantor kalau memang pekerjaan belum selesai.

Soal menginap di kantor ini, aku memang sudah tahu dari awal, dunia Lawfirm memang jam kerja extreme. Sesekali menginap, aku tidak mau mempermasalahkan, asalkan mas Barra masih mengusahakan komunikasi diantara kami.

Teknologi semakin canggih, bahkan smartphone sudah bergeser modelnya. Kalau dulu kami pacaran long distance, dengan teknologi yang masih terbatas dan terbilang mahal saja sanggup, ini hanya sesekali tidak pulang seharusnya bisa mengatasi masalah komunikasi diantara kami. Kami mampu mengatasi perbedaan time zone yang cukup panjang, dan teknologi belum secanggih sekarang. Masa pacaran kami adalah masa dimana, ponsel bercamera sudah termasuk canggih, video call masih di lakukan dengan media laptop. Sedangkan sekarang? Hampir semua ponsel pintar bisa digunakan untuk melakukan panggilan video call, aplikasi juga sudah beragam seperti whatsapp video call.

"mas... bangun sayang sarapan dulu" aku mengecup lembut kening suamiku yang baru sampai rumah pukul 4 pagi. Tidurnya masih pulas sekali, bahkan aku sudah mengecup nya 5 kali, dia tidak bergeming.

"sayang..." aku mengusap lembut kepalanya, rambutnya yang halus selalu membuatku rindu membelainya seperti ini. waktu dia kembali tadi, aku hanya sempat terbangun sebentar, karena aku sendiri pun lelah. Kemarin aku UAT ( User Acceptance Test ) produk baru sampai pukul 10 malam. Mas Barra sempat mengecup keningku, lalu ikut merebahkan dirinya, bahkan dia tidak sempat mengganti pakaiannya.

"masih ngantuk yang.." dia menggumam pelan. Aku masih terus mengusap kepalanya, dan sesekali mengecup keningnya.

"yaudah... aku siapin aja ya? Nanti minta Inah panasin, aku udah siapin di meja. Aku berangkat kerja ya?" mas Barra hanya mengangguk menanggapi.

"I'll see you tonight ya mas" aku mengecup bibirnya, dia hanya menyunggingkan senyuman, tanpa membalas. Dia memang seperti itu jika sudah terlalu lelah.

Begitu lah rutinitas kami, aku berangkat terkadang dia masih tidur. Dia pulang, aku sudah tidur. Hampir tidak ada persimpangan waktu yang baik. Dimana kami berdua bisa duduk berdua bermesraan, bercengkerama.

Weekend biasanya kami mengunjungi orang tua kami. Dan mas Barra tidak jarang mendapat undangan – undangan dari para relasinya, pernikahan, pertunangan, syukuran ini syukuran itu. Rasanya tidak ada hari istirahat.

Jalanan sangat macet, waktu sudah menunjukan pukul 7.30, ponsel ku berbunyi, aku menggunakan speaker phone.

"assalamualaikum sayang" suara serak di seberang sana menyapaku. Pasti mas Barra baru bangun.

Satu Bulan Untuk SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang