ADA APA DENGAN KITA

7.9K 702 58
                                    

Barra,

Hidupku rasanya hancur sejak mendengar vonis itu. Aku merasa tidak berguna. Kurang banyak apa lagi pedih yang ku ciptakan untuk Kanaya? Aku benar – benar manusia rusak untuknya.

Ragaku kesana kemari, tapi pikiranku kosong. Walau dokter tidak mengatakan bahwa aku mandul, tetap saja rasanya...

2 tahun kami menikah, dan ternyata aku yang menyebabkan Naya tidak kunjung hamil. Selama ini aku pikir, ini hanya faktor kelelahan saja dari kami berdua. bahkan orang – orang selalu menitik beratkan kesalahan pada Naya.

'kamu harusnya resign Naya'... 'gimana mau hamil kalo yang mau ngebawa capek terus gitu?'... 'kamu kurus banget sih, gak kuat hamil kali?'

Kata – kata pedas yang sering di terima Naya, disetiap acara keluarga yang kami hadiri. Betapa tegarnya Naya, yang masih bisa menanggapi mereka semua dengan senyuman, walau aku tahu dia menahan kesal setengah mati.

Dan ternyata? Aku penyebabnya.

Teringat wajah sedihnya waktu itu, saat dia berpikir dia hamil, karena sudah terlambat haid satu minggu. Bahkan aku tidak segera hadir untuknya waktu itu.

Aku semakin menenggelamkan diriku dalam pekerjaan, aku tahu ini bertentangan dengan nasihat dokter. Tapi setiap aku tidak bekerja, pikiranku rasanya kacau.

Belum lagi satu hal yang harus ku pikirkan, Callista. Sejak aku tahu masalah psikologisnya, aku berusaha sehati – hati mungkin dengannya. Aku tidak ingin menyulut bom waktu, jika aku memaksanya pergi, dia bisa saja bertindak brutal. Dan itu bukan yang saat ini aku inginkan. Kenyataan aku yang tidak bisa membuahi istriku, tidak perlu ditambah dengan drama simpananku yang memaksa untuk tinggal di sisiku.

Kanaya setiap pagi akan membekali ku menu sehat, untuk ku makan siang hari. Dia rela bangun lebih pagi, untuk menyempatkan masak. Salah satu temannya adalah pengusaha catering healthy food, kalau dia sedang tidak sempat memasak, dia akan mengirimkan menu healthy food itu.

"jangan anggap apa – apa mas. Aku gak maksa kamu untuk program kita punya anak. Tapi gak ada salahnya juga kita hidup sehat kan? Aku selama ini lalai ngurusin kamu" ucapnya pagi itu, dimana dia pertama kali membekali ku makanan sehat itu.

"aku cuma ingin kamu sehat" dia membelai wajahku lembut, Kanaya ku telah kembali. Tapi aku yang sekarang rusak.

Callista tetap membawakan ku makanan, aku terkadang terpaksa memakannya juga, namun seringnya aku merasa terlalu kenyang. Jadi salah satu harus ku relakan, beberapa kali aku merelakan makanan Callista, diam – diam aku buang ke dalam tempat sampah toilet pria, setelah isi makanannya ku pindahkan ke dalam kotak makan dari Naya.

Aku memang beberapa kali, memintanya untuk tidak menemani ku makan, dengan alasan aku akan confrence call. Tapi aku tidak bisa setiap hari seperti itu, kadang yang harus ku korbankan adalah makanan dari Naya.

Senista itu hidupku sekarang.

*****

Kanaya,

Kusempatkan setiap pagi untuk memasak menu sehat untuk mas Barra, jika tidak sempat, aku akan memesan menu sehat pada catering milik adisty. Sebenarnya harus member, tapi karena dia teman dekatku, dia mengizinkan ku untuk memesan satuan.

Aku tidak mau mas Barra tertekan dengan semua ini, aku meyakinkannya bahwa ini hanya untuk menjaga kesehatan saja. Bukan untuk memaksa nya untuk program punya anak. Bahkan aku tidak pernah menanyakan, apakah dia meminum vitaminnya.

Semuanya sudah berat untuknya, jadi tidak perlu ku tambahi lagi.

2 bulan sudah berlalu dari hari kami menerima hasil tes itu. Orang tua kami sudah tahu, terutama mami, dia langsung menelpon, karena dia tahu kami berkunjung ke Prof Suherman. Aku meminta seluruh keluarga, untuk tidak menanyakan apa – apa ke mas Barra.

Satu Bulan Untuk SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang