NESSIE - BAB I

3.9K 36 2
                                    

Hidup penuh kebebasan, siapa yang tidak menginginkannya? Layaknya manusia biasa, kesepian pasti datang menyelimuti kehidupan. Menurutku, hanya orang yang berpura-pura tidak menerima rasa itu, aku yakin mereka hanya menyimpannya di dalam hati serta pikiran.

Aku Nessie Claretta, yang biasa dipanggil, Nessie. Bahas kebebasan, akulah orang yang hidupnya penuh dengan kebebasan. Ibuku sudah tiada sejak aku masih duduk di bangku kelas 3 SMP dan ayahku sudah menikah lagi dengan wanita lain tidak lama dari kepergian ibuku. Ayah tidak tinggal bersamaku, melainkan ia tinggal bersama isteri barunya di Australia karena ia bekerja di sana. Memiliki rasa tanggung jawab, Ayahku tetap mengirimkan uang untuk kebutuhan hidupku, dan tetap membiayaiku kuliah hingga saat ini.

Pagi ini, aku terbangun dengan terkejut melihat kekasihku Reyhan Daniswara, yang biasa dipanggil Rey, berada di sampingku dengan senyuman menggoda.

"Kamu ngapain, di sini?" Tanyaku yang masih mengusap mata.

"Hi, Sayang! Aku pengen jadi orang pertama yang mengucapkan selamat pagi untuk kamu," ujarnya sambil mencumbuku.

"Jam berapa, sekarang?" Aku melihat ke arah jam dinding. "Oh, shit! Aku telat kuliah, aku mau siap-siap sekarang! Aku nggak mau tahu, kamu harus anterin aku ya, Rey!" lanjutku sambil berlari ke kamar mandi.

"Iya, siap, Sayang!" Sahut Rey.

REY STORY

Rey sedang bermain handphone di atas tempat tidur. Ia mendengar Nessie sedang bersenandung di kamar mandi. Rasa ingin menghampiri kekasihnya sangat tinggi saat ini. Akhirnya, ia melakukan niatannya untuk memasuki kamar mandi tersebut. Rey membuka perlahan pintu kamar mandi. Rey melihat tubuh yang molek sedang berdiri membelakanginya di bawah pancuran air. Rey semakin bergairah melihat keindahan tubuh kekasihnya itu. Rey mendekat perlahan agar kekasihnya tidak mengetahui ia datang. Tanpa basa-basi, Rey memeluk kekasihnya dari belakang. Ia meremas lembut kedua payudara kekasihnya.

"Ahhh," suara rintihan nikmat dikeluarkan Nessie saat merasakan sentuhan Rey.

Rey membalikkan tubuh Nessie untuk menghadapnya. Lalu, ia menyudutkan tubuh Nessie ke arah dinding. Ia melumat bibir Nessie yang kecil dan agak tebal itu. Rey menaikkan kedua tangan Nessie dan menekannya ke dinding belakangnya. Lalu, Rey melumat puting Nessie yang berwarna coklat muda itu. Rey langsung membopong tubuh Nessie seperti memikul beras di pundaknnya setelah itu.

"Paaakkk!" Rey memukul pantat Nessie yang sedang dibopongnya.

Nessie hanya tertawa kecil atas sikap, Rey. Tubuh Nessie dijatuhkan ke atas kasur. Rey kembali melumat payudara, Nessie. Rey mulai menjalar ke bagian intim Nessie sekarang.

"Rey, please, No!" Ujar Nessie memundurkan tubuhnya.

Nessie nampak khawatir, terlihat jelas pikirannya saat ini. Bahwa Nessie masih perawan.

"Please, trust me, trust me," Ujar Rey meyakinkan dan mengecup bibir Nessie.

Akhirnya, Nessie menganggukkan kepalanya perlahan yang menandakan dia menerima segala yang dilakukan oleh Rey kepadanya. Rey langsung melumat klistoris Nessie dengan perlahan setelah itu.

"Aaahhhhh," Nessie berteriak kenikmatan sambil menggigit jarinya.

Rey mencoba memasukan dua jarinya perlahan ke mulut vagina Nessie.

"Aahhh, Reyyy!" Desahan Nessie membuat Rey semakin bergairah.

Rey membuka lebar kaki Nessie setelah itu. Lalu, ia membasahkan kelaminnya dengan air liurnya. Rey mendekati wajah Nessie dan langsung mencium bibir Nessie lembut.

"I love you, Nessie," Rey mendorong kuat kelaminnya untuk masuk ke dalam vagina Nessie.

Nessie sontak kesakitan dengan rintihan yang ia keluarkan. Rey melepaskan ciumannya lalu mulai menekan dan mendorong kelaminnya kembali. Semakin lama, semakin cepat pergerakannya.

"REEEYYYY, AAAAHHH!!" Rintihan Nessie sambil memegang payudaranya yang bergoyang sangat cepat mengikuti pergerakan Rey.

Rey mempercepat pergerakannya dan mencapai klimaksnya. Ia mengeluarkan kelaminnya dan menumpahkan spermanya di wajah Nessie. Rey menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Nessie. Mereka berdua mengatur napasnya setelah itu.

"Jangan tinggalin aku, Rey!" Ujar Nessie.

"I'm here!" Sahut Rey singkat.

NESSIE STORY

Setelah berpakaian, aku langsung ke lantai 1 untuk menemui Rey yang menunggu di sana agar dapat segera mengantarku pergi ke kampus. Rey hanya mengantarku sampai kampus karena harus berkuliah juga di kampus lain setelah mengantarku.

Sesampainya di kampus, aku selalu menemui sahabatku sejak aku masih duduk di bangku SMP di taman kampus, ia selalu menungguku di sana sebelum masuk ke dalam kelas. Sekolah kita selalu sama dari SMP hingga Kuliah sekarang, tetapi baru kali ini aku sekelas dengannya. Sahabatku bernama David Hardiyata, orang-orang memanggilnya David, kecuali diriku yang memanggilnya dengan sebutan, Dev. Semua orang mengira aku dan David sebagai sepasang kekasih karena selalu melihat kebersamaan kami. Kemungkinan karena ini, David tidak terlihat menjalin hubungan spesial dengan perempuan mana pun, sepertinya mereka semua mengira aku dan David adalah sepasang kekasih.

Pada saat pertama kali aku dekat dengan Rey di masa bangku SMA dulu, David adalah orang yang selalu bertanya-tanya tentang Rey, ia sama halnya seperti pengganti sosok orangtuaku. David sangat takut, jika aku disakitin oleh pria mana pun, dia memang sahabat terbaikku.

David langsung membuka pembicaraan saat aku baru saja tiba di taman kampus, "Ternyata nunggu lo di sini, ngantuk juga, ya," ejeknya.

"Jadi, nggak mau nungguin lagi nih, sekarang?" Gurauku.

"Marah nih, ceritanya?" Guraunya kembali.

"Makanya, jangan jomblo terus, jadi nggak kesepian. Bikin ngantuk kan, jomblo," ejekku.

"Sialan lo, nungguin lo aja udah lama banget, apalagi punya cewek, udah kayak punya cewek dua," ujarnya.

"Ya sudah. Ngobrol terus ah, ke kelas sekarang, yuk!" Aku mengajaknya ke kelas dengan meraih tangannya.

"Iya, iya," ia berdiri dan mengelus kepalaku.

Pada saat di kelas, David adalah orang yang diwaspadai oleh yang lain karena sering mengusili teman-teman satu kelas. Ada saja tingkahnya yang membuat orang lain tertawa tiada henti. Aku kenal David sudah lama, dia bisa menyesuaikan diri dalam keadaan apa pun, ketika suasana santai dia bisa membawa suasana menjadi lebih ceria, ketika sedang serius tentu dia bisa membawa dirinya sesuai kondisi yang ada.

Jam matakuliah berakhir, David masih saja mengusili teman yang berada di depannya. Dia menempelkan kertas tepat dipunggung temannya yang bertuliskan "Plis, gue HOMO jangan deketin gue!!" Ada-ada saja tingkahnya, sekarang aku semakin yakin kenapa perempuan jarang mendekatinya, mungkin juga karena hal ini.

***********************************************************************************************

Hi gais gimana cerita nya?
Bagus gak? Apa kurang mantap nih?
Hehehehe, tembus 10 vote aku lanjut.
Xixixixix 🤭
Ayo bantu cerita ini UP ..
Jangan lupa abis baca ninggalin jejak vote dan komentarnya ya.
Thank you

Regards,

Wings Of Alexanda

NESSIE (18+) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang