01

687K 39.9K 15.3K
                                    

Warning typo's

Tanggal berapa kalian baca ini?

***

"Pagi bolos sekolah, malem mabok-mabokan.The real beban keluarga."

"Lo lagi ngomongin diri lo sendiri Jun?"

Arjuna tertawa mendengar nada sinis dari Skala. "Gue lagi nyindir lo bos, taunya gue juga kesindir."

"Gaje lo babi." ujar Skala ngegas.

Malam ini  Skala mengunjungi club menghadiri undangan Arjuna  ketua geng sebelah yang katanya sedang berulang tahun.

Skala dengan senang hati datang. baginya di sini adalah surga dunia. Matanya berbinar melihat belahan dada yang bergoyang-goyang seiring irama lagu. Dengan kasar Skala meminum segelas wine nya dengan sekali tegukan.

"Anggota inti Garagas nggak dateng Kal?" tanya Arjuna yang sedari tadi tidak melihat anggota inti dari Garagas berkeliaran di sekitarnya.

"Dateng lo nya aja kagak liat, tapi kayaknya Airlangga udah balik."

"Kadang gue mikir kalo Airlangga terlalu suci bergaul sama kita orang. Padahal gue mau ngobrol sama tu manusia beku."

"Ya lagian ngapain lo ngadain acara ulang taun di club? Tau sendiri Airlangga paling anti main-main ke tempat harom begini." Skala terkekeh. Bacok-bacokan memang Airlangga ahlinya, tapi urusan dunia malam, sahabatnya itu sangat menghindarinya.

"Nggak usah muna lah, cowok mana yang kagak demen liat cewek pamerin paha sama dada? tempat ini udah paling pas buat cuci mata."

Kedua lelaki itu tertawa, memang otak mereka tidak jauh berbeda, fikirannya selalu tertuju pada hal yang berbau iya-iya.

"Gue mau sapa yang lain dulun Kal, kagak enak." pamit Arjuna yang di angguki oleh Skala.

Selepas kepergian Arjuna, Skala terus meminum hingga tiga botol minuman keras itu habis, tenggorakannya sudah terasa panas dan kepalanya sudah sangat berat.

"Skalaaa."

Skala mendongakkan kepalanya, disana ada Mita yang tampak kacau, dengan tiga kancing baju yang sudah terlepas, bisa di pastikan perempuan itu tengah mabuk.

Tanpa seizin Skala mita mendudukkan badannya di pangkuan Skala, membuat lelaki itu menggeram tertahan.

"Minggir Mit." titah Skala yang tidak di hiraukan oleh Mita. Perempuan itu justru mengalungkan tangannya di leher Skala.

"Lo ganteng banget Kal." ucap Mita serak. "Andai lo belum punya pacar. Gue rela jadi selingkuhan lo kalo lo mau."

Tanpa aba-aba Mita langsung menempelkan bibirnya ke bibir milik Skala, melumatnya pelan. Skala yang setengah sadar membalas apa yang Mita lakukan padanya, tangannya mencekram pinggang Mita pelan.

"Sadar anjing!" sentak seseorang, menarik Mita menjauh dari Skala. "Pacar lo dari tadi telpon gue khawatir lo malah enak-enakan sama cewe lain!" tangannya menunjuk Skala emosi.

"Ck, Lo ganggu bangsat!" amuk Skala lalu berdiri meninju Galen. Galen membalas, namun tanpa di duga Skala menghantamkan satu botol bekas Wine nya tadi ke kepala Galen, salah satu sahabatnya sekaligus anggota inti Geng nya.

SKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang