Kini penampilan Bunga sudah membaik, berkat Maya yang membelikan Seragam di koperasi pada saat istirahat tadi.
Bunga, Zaynaqila, Askara, dan Maya sedang membereskan peralatan belajarnya untuk dimasukan kedalam tas.
Rencananya mereka ingin pergi ke mall untuk merilekskan pikiran Bunga yang sempat berantakan.
"Ready gengs?" Tanya Zaynaqila semangat.
"Ready dong!" Ucap mereka serentak.
Mereka langsung berangkat tanpa pulang kerumah dulu, mereka menggunakan Mobil Askara, sebab Bunga dan Zaynaqila kalau pulang pasti bersama abang-abang mereka. Sedangkan Maya kalau pulang pasti dijemput supir pribadinya.
Yang menyetir Mobil Askara. di samping Askara Bunga. Di belakang Zaynaqila, dan Maya.
Dipertengahan jalan Bunga teringat akan sesuatu. "Kalau enggak di kabarin, nanti gue diomelin lagi."
Bang Arga
Bang gue mau nongki-nongki manja dulu bareng teman-teman, lo Luan aja nanti gue pulang diantar teman gue ||
Bang Arga
|| Iya dek
|| Lo pulang jangan malam-malam, nanti dimarahin ayah
Siap abang gue
Izinin ke Bunda sekalian ya bang:) ||Bang Arga
|| Gue ada urusan bentar. Jadi nggak langsung pulang. Lo chat bunda aja gih
Cih sok ada urusan ||
Yaudahlah gue chat Bunda, emang gabisa diharapkan dah lo ||
Read
"Maaf dek, ini nggak bisa dibiarin gitu aja, bisa keras kepala tuh cowok. Gue cuma nggak mau lo terluka. Seperti kejadian 3 tahun yang lalu lo alamin lagi sekarang," gumam Arga.
"Lo yakin mau habisin tuh cowok sekarang juga?" Tanya Samudera---abangnya Zaynaqila sekaligus sahabatnya Arga dari kecil.
"Iya gue yakin, dia udah nyakitin adek gue seenak jidatnya!" Jawab Arga sesekali menghembuskan asap rokoknya.
Kini Arga dan Samudera sedang berada di Rooftop ditemani dengan rokok yang diselipkan di jari mereka masing-masing.
"Tapi lo tau 'kan apa penyebabnya kedepan?" Tanya Samudera sedikit ragu.
"Gue nggak perduli. Lo kalau nggak mau bantu gue mending lo pergi, pusing nih kepala gue dengar ocehan lo!" Bentak Arga.
"Iya santai dong bro, gue 'kan cuma meyakinkan lo, takutnya nanti lo nyesal lagi," ujar Samudera.
"Ngomong sekali lagi gue tendang lo dari atas sini!" ucap Arga dengan mata yang melotot.
"Gue jadi ngeri," batin Samudera.
"Yaudah yuk." Mereka berdiri dari duduknya dan membuang puntung rokok yang sudah terbakar habis.
"Siap babang Arga!" Ucap Samudera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nirguna [End]
Teen Fiction[follow sebelum membaca] Judul awal : Bunga Part lengkap Bunga Lestarisa Anderan Perempuan remaja yang selalu gagal dalam percintaan. Pada awalnya ia menyukai seseorang dengan begitu tulus namun, kecewa yang didapat. Seakan tidak jera ia kembali men...