21. Perasaan Aneh

392 60 3
                                    

Tertawalah, seisi dunia akan tertawa bersamamu dan jangan bersedih karena kau hanya akan bersedih sendirian.
•Andrea Hirata

Jam menunjukkan pukul 19.30. kini Bunga dan Arga sedang di dalam perjalanan menuju pulang ke rumahnya.

Setelah beberapa jam yang lalu mereka habiskan waktu berkumpul di rumahnya Zaynaqila, sesuai dengan ajakan Zaynaqila yang di kantin tadi siang.

"Bang perasaan Bunga kok nggak enak ya," ucap Bunga.

"Nggak enak gimana Na?" Tanya Arga yang tetap fokus mengendarai mobil

"Enggak enak aja gitu, kayak ada yang ngeganjal," papar Bunga.

"Abang ngerasain yang sama nggak sih?" Tanya Bunga.

"Enggak tuh," jawab Arga.

Setelah perbincangan kecil yang di bicarakan oleh Bunga dan Arga, kini Bunga dan Arga telah sampai di rumah.

"Udah ya Na nggak usah dipikirkan yang tadi," ujar Arga dibalas anggukan kepala oleh Bunga.

"Mending lo sekarang mandi, habis itu turun kita makan malam bareng," ujar Arga dibalas anggukan kepala oleh Bunga.

Tidak butuh waktu lama, kini Bunga telah selesai membersihkan dirinya, pyjama bergambarkan mickey mouse sudah melekat di tubuhnya.

Sedikit informasi, Bunga sangat menyukai kartun Mickey mouse, tapi ada yang tidak di sukainya. Bunga sangat takut dengan tikus, kalau jumpa tikus di jalan, Bunga langsung cicing untuk lari.

Langsung saja Bunga berjalan menuju lantai bawah, untuk menemui abangnya agar makan malam bersama.

"Bang," panggil Bunga yang sudah menuruni anak tangga.

"Iya dek," sahut Arga yang berada di ruang tamu sedang menonton televisi.

"Yuk lah makan," ajak Bunga sambil duduk di samping Arga.

"Yaudah ayo, bi Ani juga udah selesai tuh masaknya," ucap Arga sambil berdiri menuju ruang makan, yang diikuti oleh Bunga di belakang.

"Bi Ani," panggil Bunga menduduki bokongnya di bangku meja makan.

"Iya nak," sahut bi Ani.

"Bibi ikutan makan di sini ayo," ajak Bunga.

"Enggak usah nak, bibi makannya nanti aja kalau kalian sudah selesai," tolak bi Ani sopan.

"Bunga maksa loh bi," cetus Bunga.

"Iya nak iya," ucap bi Ani berjalan menuju bangku di samping Bunga.

Bunga, Arga, dan bi Ani pun makan malam dengan khidmat, tanpa adanya suara. Seperti yang dilakukan oleh Hermansyah pada saat makan, dilarang untuk bersuara, karena sangat tidak sopan.

Selang beberapa menit. Bunga, Arga, dan bi Ani sudah selesai menghabiskan makanan yang ada di hadapannya.

Bi Ani pun membereskan meja makan, dan membawa piring kotor buat di cucinya.
"Bunga bantuin ya bi," pinta Bunga mengambil alih piring kotor yang ada di tangannya bi Ani.

"Bunga nggak nerima penolakan bi," sambung Bunga, saat dilihatnya bi Ani sudah mau mengeluarkan lontaran.

"Biar bibi aja yang nyuci ya nak, kamu bagian bilasnya aja gimana?" Tanya bi Ani diangguki oleh Bunga.

Selesai sudah nyuci piring bersama bi Ani.

Kini Bunga dan bi Ani sedang berada di kamarnya Bunga. Bunga yang minta di temani sampai Bunga benar-benar terlelap.

Nirguna [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang