37. Benci dan Banci

317 58 20
                                    

Kalau orang bilang, benci jadi cinta
Kalau gue bilang, cinta jadi benci
Gue benci sama lo.
•Bunga Lestarisa Anderan

----------
Ku kira cinta itu indah
Tetapi ternyata tak seindah itu.
----------
Cinta salah by:Caitlin Halderman 🎼

Suasana sekolah pagi ini sangat ramai. Semua siswa-siswi berhamburan di sekitar sekolah. Ada yang di kelas untuk berbincang-bincang, di perpustakaan untuk sekedar membaca sekalian tidur, ada yang di lapangan untuk cari perhatian ke kakak kelas, ada yang di kantin untuk makan, dan sebagainya.

Hari ini terbebas dari belajar mengajar. Karena ujian telah selesai kemarin, dan hari ini saatnya kepala sekolah memberikan sedikit ketenangan untuk guru dan murid.

Sekolah tidak diliburkan karena tidak mungkin, ini bukannya hari besar. Ini hanya hari kebebasan seluruh pihak sekolah SMA Cendrawana Bangsa.

Hanya sehari saja bisa terbebas dari belajar mengajar setelah ujian. Karena besok sudah pembagian hasil nilai ujian.

Kalau hari ini hari bahagia bagi semua murid, dan besok adalah hari menegangkan bagi semua murid.

Bunga, Zaynaqila, Askara dan Maya sedang berada di dalam kelas. Karena mereka terlalu malas untuk bergerak dari posisi nyamannya.

"Eh kalian tau nggak sih ada hot news," ucap Satya yang baru saja dari luar kelas dan duduk di sampingnya Bunga.

"Apa-apa?" Tanya Askara.

Askara emang yang paling penasaran di antara mereka.

"Ingatan Seraga udah pulih, dan ada yang lebih menegangkan dari berita itu," lontar Satya.

Bunga membuka mulutnya sedikit dan menutupnya seakan-akan terkejut. "Kalau mau cerita itu jangan setengah-setengah, gue yang enggak kepo jadi beneran kepo kayak Askara nih," timpal Zaynaqila.

"Setuju!" Pekik Maya.

"Shakira sama Seraga pacaran," lontar Satya.

"Lah mereka emang pacaran bego," ucap Askara menoyor kepala Satya.

"Ha? Iyanya? Gue nggak tau. Emang sejak kapan sih mereka pacaran?" Tanya Satya.

Zaynaqila, Askara, dan Maya menoleh ke arah Bunga. Bunga yang ditatap hanya diam saja, tidak ingin menjelaskan. Karena sangat sakit untuk dijelaskan.

"Eh by the way, kok bisa ingat gitu sih tiba-tiba?" Tanya Zaynaqila mengalihkan pertanyaan Satya. Karena Zaynaqila tau bahwa Bunga tidak ingin menjelaskan itu.

"Nggak tau, katanya sih dari Shakira nya langsung," jawab Satya.

Zaynaqila, Askara, dan Maya membulatkan bibirnya pertanda bahwa mereka paham.

Bunga hanya diam sedari tadi. Sakit rasanya, sakit hatinya sakit. Walaupun mereka berdua telah selesai. Tapi, kenangan bersama Seraga masih melekat di dalam hati dan pikirannya.

Seketika Bunga mengingat ucapan Shakira seminggu yang lalu pada saat berada di taman belakang. "Lo sadar nggak sih. Kalau karma itu beneran berlaku bagi perebut kayak lo ini."

Nirguna [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang