° ° °
Jika 'ku radio dan engkau lagunya
Dan aku putarkan hingga semua terleka
Begitulah kita ditakdirkan untuk bersama.• • •
Pagi ini Bunga sangat semangat, meski tidak ada kedua orang tuanya yang menyapa di pagi hari dan sarapan bersama.
Tanya, kali ini ada Seraga yang menemani sarapan pagi Bunga. Arga juga ada di sini. Mereka bertiga di meja makan sedang bergulat dengan hidangan yang ada di atas meja buatannya bi Ani.
Pagi-pagi sekali Seraga datang kerumahnya keluarga Anderan. Sepertinya Seraga takut keduluan sama Arga. Seraga hanya tidak mau kejadian dua hari yang lalu terjadi lagi hari ini. Seraga maunya Bunga berangkat bersama Seraga dan pulang juga harus bersama. Seraga tidak ingin berbagi miliknya. Biar saja orang bilang Seraga pelit, tapi ini lah adanya.
Selesai sudah kegiatan sarapan bersama yang dilakukan oleh mereka.
Setelahnya Seraga langsung menarik pergelangan tangannya Bunga untuk di genggamnya dan membawa Bunga berjalan kearah depan rumah.
"Na, tunggu elah, lo harus bareng gue!" Teriak Arga sambil bergegas menghampiri Bunga dan Seraga.
"Dia bareng gue!" Sahut Seraga sambil merangkul bahu Bunga.
"Enggak-enggak," bantah Arga.
"Arga," panggil Bunga kepada Arga.
"Iya," sahut Arga.
"Gue berangkat bareng Seraga," cicit Bunga dengan senyuman.
"See? bareng gue," ucap Seraga sambil mengikatkan Hoodie kepinggang Bunga. Guna untuk menutupi paha Bunga.
Bunga dan Seraga langsung menuju motor yang dibawa Seraga dan sedetik kemudian melesat menuju sekolah.
15 menit kemudian Bunga dan Seraga sudah sampai di halaman sekolah. Seraga memarkirkan motornya.
"Woi Ga," panggil pak satpam.
"Cewek baru lagi nih ye, gonta-ganti mulu nih ye," ucap pak satpam.
"Ya jelas dong pak. Saya ganteng, tajir. Siapa sih yang nggak suka," sahut Seraga sambil melirik Bunga yang berada di sampingnya.
"Haha bisa aja kamu ini." Pak satpam emang dekat dengan Seraga. Seraga orangnya baik, sopan sama orang yang lebih tua darinya.
"Yaudah pak, saya masuk duluan ya. Mau nganterin pacar saya kekelas nih," ucap Seraga sambil melirik Bunga dengan tatapan menggoda.
"Oke siap," balas pak satpam.
"Ga," panggil Bunga.
Dibalas deheman oleh Seraga. "Maksud bapak itu apa sih Ga?" tanya Bunga.
"Yang mana Na?" Tanya Seraga balik.
"Yang ini 'cewek baru lagi nih ye'," jawab Bunga.
"Oh itu. Maksudnya Shakira. Bapak itu nggak tau aja kalau kamu pacar aku," ucap Seraga.
Bunga tersenyum hambar. Ada rasa tidak enak menjalar di hatinya. Ia terlalu jahat kalau dipikir-pikir.
"Oh gitu," ucap Bunga.
"Gih sana masuk kelas, entar lagi bel masuk tuh," ucap Seraga sambil mengacak-acak rambut Bunga.
"Ga jangan bolos lagi ya," ucap Bunga yang diangguki oleh Seraga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nirguna [End]
Teen Fiction[follow sebelum membaca] Judul awal : Bunga Part lengkap Bunga Lestarisa Anderan Perempuan remaja yang selalu gagal dalam percintaan. Pada awalnya ia menyukai seseorang dengan begitu tulus namun, kecewa yang didapat. Seakan tidak jera ia kembali men...