Selalu bersama tak bisa bersatu
Selalu bertemu tak kunjung sapa
Selalu seiring tapi, tak senada•Bunga Lestarisa Anderan
Sepatu by:Tulus🎼
Semilir angin pagi, sungguh menyejukkan.
Mentari pagi telah muncul di ufuk timur. Kali ini lebih menghangatkan."Assalamualaikum, sayang."
"Sekarang anakmu udah tumbuh menjadi seseorang yang membanggakan aku, yang pastinya kamu juga banggakan."
"Sampai kapan harus begini?"
Orang itu sedang tersenyum hambar. "Enggak mungkin ini harus berlarut-larut. Pasti dia sangat membutuhkan kebenaran yang sesungguhnya."
"Aku nggak mungkin menutupi semuanya sampai dia menjalin hubungan pernikahan, dia sangat membutuhkan itu."
Orang itu terus-menerus mencurahkan isi hatinya. "Jika kebenaran ditutupi, pasti bakalan ada kebohongan yang lainnya."
"Apa aku harus menjelaskan kebenaran yang sebenarnya?"
• • •
"Cepetan woi, lama amat sih dandannya," teriak Satya dari lantai satu.
"Teriak sekali lagi! Lo gue pakaikan liptint biar sekalian jadi cewek deh lo! Heran sih gue, cowok kayak lo kok mulutnya tuh cerewet banget!" Balas Maya mengancam dengan teriakkan.
Sedangkan Satya yang mendengar itu langsung terdiam. Ancaman dari Maya benar-benar membuatnya takut. Masa iya, Satya harus memakai liptint di luar.
"Ngakak," Erlan tertawa terbahak-bahak. Satya menoyor kepala Erlan.
"Sehari tanpa perdebatan nggak bisa ya kalian," celoteh Arga.
"Enggak kayaknya bang," sahut Satya.
"Jadi kapan jadiannya?" Tanya Samudera.
Satya melebarkan matanya. "Jadian? Gue nggak kepikiran itu," jawab Satya.
"Yaudah gue luan aja deh," sahut Samudera.
"Ha? Sama siapa bang?" Tanya Erlan dan Satya serentak.
"Askara," jawab Arga mewakili.
"Ha? Beneran? Yakin?" Tanya Satya.
"Iyalah kenapa lo suka sama dia?" Tanya Samudera.
"Idih, awalnya sih iya. Tapi, lama-lama gue sukanya sama Erlan. Gue cuma mau bilang. Dia nggak kalah galak sama Maya," jawab Satya mengedipkan sebelah matanya ke Erlan. Erlan menampilkan wajah jijik.
"Biarin, yang penting gue suka. Dia kayak polos, imut, lucu, walau tak terlalu tinggi. Yakan Ga," Arga menganggukkan kepalanya.
"Jadi kapan rencananya bang?" Tanya Reza.
"Nanti malam. Mau bantu gue nggak kalian?" Tanya Samudera.
"Wow, gerak cepat ya bang. Gue sih yes," jawab Satya.
Samudera cengengesan. "Kalau gerak lama, keburu diambil orang," jawab Samudera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nirguna [End]
Teen Fiction[follow sebelum membaca] Judul awal : Bunga Part lengkap Bunga Lestarisa Anderan Perempuan remaja yang selalu gagal dalam percintaan. Pada awalnya ia menyukai seseorang dengan begitu tulus namun, kecewa yang didapat. Seakan tidak jera ia kembali men...