34. Panas

310 47 1
                                    

Lo cantik sayang. Tapi, sayangnya lo perebut.
-Shakira Shirenita Haqial

Karma by:Coklat🎼

Jangan menangis sayang. Ku ingin kau rasakan pahitnya terbuang sia-sia. Memang kau pantas dapatkan.

- - -

"Seraga."

Shakira pagi-pagi sekali datang untuk berangkat bareng Seraga. Tanpa mengucapkan salam ataupun mengapa orangtuanya Seraga yang berada di dapur. Shakira langsung berjalan dan duduk di sofa ruang tamu.

"Itu yang kamu suka dari anak itu. Nggak punya etika!" Ketus Halimah.

Kini Halimah sedang membuat sarapan. Sedangkan Idris---sang suami sedang duduk di bangku untuk menemani sang istri.

"Bukan gitu. Papa lihat Seraga sama Shakira emang cocok kok. Lagian mereka udah lama kenal. Jadi nggak ada masalah 'kan," jawab Idris dengan menyeruput secangkir kopi.

"Bukan perkara lama kenal. Lama kenal pun kalau dia nggak hargai kita. Untuk apa," sanggah Halimah yang menaruh makanan di meja.

Idris bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah ke arah Halimah yang sedang berdiri. "Udah jangan dipikirin. Lambat laun Shakira juga bakalan dekat sama kita. Jalani aja dulu ma," ucap Idris mengelus bahu Halimah.

Halimah hanya menghela napas. Memang sulit untuk bicara sama Idris. Lelaki tidak akan paham sama pola pikir perempuan.

Sarapan sudah siap dihidangkan. Seraga turun ke bawah untuk sarapan bersama. Sedangkan Shakira mengikuti kemanapun Seraga.

Selesai sarapan. Seraga pun pamit kepada kedua orangtuanya. Shakira juga begitu. Di depan Seraga ia pura-pura baik berpamitan kepada orang tuanya Seraga. Tapi, di belakang Seraga ia malah biasa saja. Halimah juga menyadari itu.

"Lo ada bawa Hoodie nggak?" Tanya Seraga.

Shakira menggelengkan kepalanya. Seraga pun masuk ke dalam lagi. Untuk mengambil Hoodie di lemari.

Seraga kembali dan mengikatkan Hoodie yang diambilnya tadi ke pinggangnya Shakira.

Shakira yang di perlakukan seperti itu hanya senyum-senyum. Seraga tau kalau Shakira sedang senyum. "Nggak usah baper!" Ketus Seraga.

"Biarin yang penting gue senang."

Seraga menancap gas motornya menuju sekolah. Hanya beberapa menit. Kini Seraga dan Shakira telah sampai di sekolah.

Seraga berjalan menuju kelasnya. Sedangkan Shakira berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai atas.

"Aku masuk ke kelas duluan ya Ga," ucap Shakira kepada Seraga yang kini mereka sedang berada di depan kelasnya Seraga.

"Iya," balas Seraga.

Shakira pun berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai atas. Seraga pun masuk ke dalam kelasnya. "Za," panggil Seraga kepada Reza yang sedang bermain game di bangku bagian pojok kelas.

"Ha?" Sahut Reza. Memberhentikan kegiatannya.

"Gue ... " Ucap Seraga terpotong oleh Reza.

Nirguna [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang