9. Pernyataan Sebenarnya

745 136 11
                                    

Cinta itu semu dalam bentuk yang nyata.
•Bunga Lestarisa Anderan

"Jadi gini..." ucap Arga dengan menggantungkan ucapannya.

Mereka menatap Arga dengan serius. Sangat-sangat serius. sungguh mereka berempat penasaran, apa sebenarnya yang terjadi dengan Seraga.

"Yaudah yuk." Mereka berdiri dari duduknya dan membuang puntung rokok yang sudah terbakar habis.

"Siap babang Arga!" Ucap Samudera.

Kini Arga dan Samudera menuruni satu persatu anak tangga untuk mencapai tempat yang mereka tuju, mereka berdua pergi ke tempat parkir sekolah yang berada di depan gedung sekolah, mereka berdua berniat untuk menunggu seseorang di halte dekat sekolah.

Suasana sekolah sudah sangat sepi, hanya ada beberapa murid yang mengikuti ekstra kulikuler. seperti ekskul Basket, Nari, Taekwondo, dan lainnya.

Tiba saat-saat yang ditunggu oleh Arga dan Samudera, yaitu ke Pulangannya anak ekstra kulikuler dan yang paling ditunggu mereka adalah salah satu Siswa dari banyaknya Siswa dan Siswi yang mengikuti ekstra kulikuler.

Siswa tersebut adalah Seraga. orang yang akan dihabiskan oleh Arga dan Samudera.

Kini terlihatlah Seraga yang berjalan kaki menuju Halte, hari ini Seraga tidak membawa kendaraan karena setiap ekstra kulikuler dia nebeng bersama temannya Reza. tapi Reza tidak hadir ke sekolah otomatis tidak hadir Ekstra kulikuler Basket. karena ada acara keluarga, maka dari itu Seraga ingin memesan ojek online.

Pada saat Arga dan Samudera ingin memukuli Seraga. Seraga malah berjalan kearah tengah jalan. Seraga berniat untuk menyebrang karena ojek onlinenya sudah sampai di seberang jalan. Belum sempat Arga dan Samudera ingin menghabisi Seraga sebuah Mobil melaju kencang seperti kereta api.

Suara jatuhnya tubuh Seraga yang memental jauh dari posisi awalnya dan suara decitan rem dari mobil tadi.

Suasana luar sekolah ramai, ralat -sangat ramai. Ada sebagian murid SMA Cendrawana Bangsa yang belum pulang menontoni Seraga dan ada juga orang luar sekolah menontoni Seraga.

Mereka hanya sebagai penonton tanpa ada niatan untuk menolong.

Arga dan Samudera ingin menghampiri Seraga berniat untuk menolong. Seketika niat awal mereka telah lenyap. Tapi, anggapan orang lain salah. Orang lain menganggap Arga dan Samudera lah pelaku tersebut. Bahkan murid SMA Cendrawana Bangsa tidak segan-segan untuk memotret kejadian ini dan membuat hoax bahwa Arga dan Samudera lah yang sebagai pelaku. Kalau saja mobil ini tidak menabrak Seraga, sudah dipastikan Arga dan Samudera lah pelakunya tetapi tidak sampai cedera begini yang menyebabkan Seraga menutup matanya.

Setelah Arga dan Samudera menghampiri Seraga, Seraga dibawa masuk ke mobil Arga.

Pengendara mobil tadi menghampiri Arga, Samudera dan Seraga.

"Mobil gue Remnya blong tadi makanya nabrak," ucap lelaki itu dengan tatapan menyesal.

"Kalau Rem lo blong kenapa nggak di klakson?" Tanya Samudera dengan nada tinggi.

"Gue gemetaran, gue panik pada saat ada orang mau nyebrang," jelas lelaki itu.

"Yaudah nggak usah banyak omong. Buruan bawa nih anak kerumah sakit dan lo harus ikut buat tanggung jawab jangan coba-coba lari!" Ucap Samudera menunjuk lelaki itu.

Nirguna [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang