Ada rasa yang tidak bisa dijelaskan, ada kata yang tidak bisa diungkapkan secara lisan, hanya hatilah yang bisa meraup segalanya dan memendam adalah jalan yang paling baik.
• Bunga Lestarisa AnderanLuka by:Alika🎼
• • •
"Ini kenapa ramai banget. tumben," gumam Bunga saat dilihatnya ramai siswa-siswi sedang berkumpul membicarakan sesuatu.
Ada yang di lapangan, di koridor, di taman, di kantin, bahkan di toilet. Sungguh ini kejadian yang sangat langka.
Setengah perjalanan Bunga sangat-sangat risih, karena banyak pasang mata yang mengamatinya dari atas sampai bawah, mereka mengamati Bunga seolah-olah ia adalah seorang narapidana yang baru saja terbebaskan.
Tidak cuma menatap Bunga, ada juga sebagian siswi yang mencemooh Bunga secara langsung.
"Lihat tuh guys. Adek dari seorang psycopath datang," ucap kakak kelas yang berdandan menor kepada teman-temannya.
"Wah, nggak malu ya dia menampakkan dirinya di sekolah ini," timpal temannya yang berdandan menor tadi.
"Mulut lo di jaga ya, apa perlu gue cariin satpam buat jaga mulut busuk lo itu!" ucap Bunga sambil menunjuk mulut perempuan itu.
"Dasar abang sama adek sama aja. Nggak ada bedanya. Sama-sama bejat!" Seru perempuan yang satunya lagi.
"Maksud lo apa bilangin abang gue psycopath?" Tanya Bunga.
"Tanya aja sama abang lo itu," jawab perempuan itu.
Dengan sigap Bunga berjalan ke lantai atas tepat kelasnya Arga berada. Banyak pasang mata yang mengamatinya. Namun, ia tidak perduli. Yang ia butuhkan hanya Arga.
Saat sampai di kelasnya Arga. Bunga langsung masuk ke dalam dan mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Arga. Namun, tidak ada.
Ia berpikir sejenak. Lalu, dengan sigap turun ke lantai bawah dan memasuki kelasnya. "Zaynaqila!" Teriak Bunga kepada Zaynaqila yang sedang menyalin tugas.
Sontak semua murid menatapnya. "Ada apa?" Tanya Zaynaqila yang memberhentikan kegiatannya.
"Lihat bang Arga?" Zaynaqila menggeleng.
Zaynaqila berdiri dari duduknya disusul dengan Askara dan Maya. "Gue juga nyariin bang Sam."
Bunga menghela nafasnya gusar. "Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Bunga yang duduk di bangkunya.
"Gue juga nggak tau Na," jawab Zaynaqila.
"Tapi, tadi pas gue jalan banyak yang ceritain bang Arga sama bang Sam," jawab Maya.
"Ih iya tuh benar." Askara menyetujui ucapannya Maya.
Bunga menelungkupkan wajahnya di atas meja sebentar. Lalu, menaikkan kembali wajahnya. "La, bang Arga ada nginap di rumah lo nggak?" Tanya Bunga yang baru saja teringat akan pertanyaan itu.
Zaynaqila menghela nafasnya. "Jangankan abang lo. Abang gue aja nggak ada pulang ke rumah."
Mereka hanya terdiam satu sama lain. Sedangkan temannya yang lain sedang berbincang-bincang satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nirguna [End]
Teen Fiction[follow sebelum membaca] Judul awal : Bunga Part lengkap Bunga Lestarisa Anderan Perempuan remaja yang selalu gagal dalam percintaan. Pada awalnya ia menyukai seseorang dengan begitu tulus namun, kecewa yang didapat. Seakan tidak jera ia kembali men...