8. Gedung Tua

739 133 17
                                    

Coba sekali saja jangan menghujat. Se-fatal apapun kesalahannya. Jangan pernah dihujat. Cukup diam. Karena terkadang diam lebih baik. Daripada banyak omong nyatanya kosong.
•Bunga Lestari Andera

Kini mereka telah berada di kantin karena bel istirahat masih berlangsung dan sedari tadi mereka ditatap horor penghuni kantin oh, -ralat, hanya Bunga dan Zaynaqila yang ditatap seperti itu.

Tentunya mereka sudah mengetahui jawaban dari tatapan mengerikan penghuni kantin. Bunga sudah menjelaskan apa yang dibilang oleh Shakira pada saat di gudang tadi. Penyebab Seraga masuk rumah sakit karena ulahnya Arga dan Samudera.

Sudah ramai saja yang mengetahui tentang Seraga dan semakin banyak pasang mata menatap Bunga dan Zaynaqila horor, dengan tatapan tidak suka, Bunga dan Zaynaqila santai-santai saja.

Orang lain dengan mudahnya menilai sesuatu hanya dari satu pandangan. Lalu, dengan mudahnya mengumbar satu keburukan ke orang lain tanpa mengetahui kejadian sebenarnya. Kalau memang ini beneran. Tidak seharusnya diumbar lalu menciptakan kelebihan atas suatu kejadian.

Kita hidup di mana apa yang kita dengar itulah yang sebenarnya terjadi. Padahal tidak, tidak mungkinkan itu semua terjadi tanpa adanya akar masalah dan bodohnya kita tidak mau mencari tahu akar masalah tersebut dan malah memojokokkan seseorang dengan sepihak, sungguh ini rasanya tidak adil. Di mana arti sila kelima.

"Gue nggak tau sekarang di mana keberadaan bang Arga dan bang Samudera, tadi sebelum bel masuk gue samperin ke kelasnya mereka, tapi mereka nggak ada." Lesuh Bunga dengan menelungkupkan wajahnya pada tumpuan kedua tangannya.

"Kita harus cari mereka Na!" tegas Zaynaqila.

"Kita harus meluruskan semuanya!" Tegas mereka bersamaan.

Emang benar ikatan antara sahabat itu sangat kuat. Buktinya mereka berbarengan gitu. Tapi, hanya sahabat sejati seperti mereka yang ikatan batinnya sangat kuat. 'sahabat yang mau membantu dan mensuport satu sama lain, bukannya 'sahabat yang menjauh dan mengucilkan sahabatnya yang sedang terpojok. Sangat sulit untuk mencari sahabat sejati dan mereka sangat bersyukur satu sama lain bisa dipertemukan.

"Kita harus bolos oke!" Titah Bunga.

"Loh kok harus bolos sih apa nggak pulang sekolah aja?" Tanya Askara polos.

"Kelamaan Rara," timpal Zaynaqila.

"Tapi gue belum pernah bolos dan ini pertama buat gue," elak Askara.

"Yaudah biar kita ajarin, nanti lo ikutin kita dari belakang aja," ujar Bunga kepada Askara.

"Sumpah ya kalau masa sekolah nggak ada kenakalan nggak menarik tau Ra. Nggak ada kenangan untuk diungkit suatu saat nanti, " timpal Maya berniat untuk mengelabui Askara yang polos ini.

"Iya ada benarnya juga lo May. flat banget tau kalau sekolah hanya untuk belajar dan nggak ada kenakalan. Yaudah ih ayo let's go!" Semangat Askara.

Berhasil sudah mereka mengelabui Askara yang polos ini.

Kini mereka telah berada dibelakang halaman sekolah, tinggal satu langkah lagi mereka lolos, mereka hanya tinggal memanjat tembok.

Maya membujuk wakil sekretaris buat bilang mereka semua nggak hadir. Hanya karena jika ditanya oleh pak Darto, kalau di buku absensi ya di buat hadir lah. Selama Maya yang menjadi sekretaris. Semuanya aman.

"Ayo cepetan naik kalian, keburu bel masuk. entar ada yang ngelihat kita," perintah Bunga yang diangguki oleh mereka.

"Aw," ringis Askara sambil memegang lututnya.

"Kenapa lo?" Tanya mereka.

"Lutut gue sakit ke gesek sama tembok," lirih Askara.

"Yaudah kita mampir ke warung itu dulu buat obati lutut lo," tunjuk Maya ke arah warung belakang sekolah.

Selesai sudah urusan lututnya Askara yang tergores tembok pada saat memanjat.

Kini mereka telah berada di dalam mobil. setelah dipesankan oleh Zaynaqila. Tujuan mereka adalah ke warung kopi tongkrongan biasanya Arga dan Samudera kalau sedang berkumpul. Bunga yang teringat akan tempat itu, karena Bunga pernah sesekali diajak Arga.

Sesampainya di tempat tujuan, mereka langsung berucap syukur karena Arga dan Samudera berada di sini.

"Bang Ga, bang Sam," panggil Zaynaqila.

Mereka menghampiri Arga dan Samudera, untuk duduk. "Kenapa kalian celakai Seraganya gue?" Tanya Bunga lirih.

Arga dan Samudera Bungkam. "Ayo ikut abang," pintah Arga dan diikuti oleh mereka.

Mereka menggunakan satu mobil, hanya itu yang ada pada saat ini, itupun mobilnya Arga, Samudera tidak membawa mobil.

Kini mereka semua sudah berada di dalam mobil dengan posisi, Arga yang menyetir disampinya ada Bunga, di jok bagian tengah ada Samudera dan Zaynaqila, dan di jok akhir ada Askara dan Maya.

Hanya terdengar suara radio yang berputar di mobil tanpa ada yang berbicara.

Setelah menempuh beberapa menit, kini mereka semua telah berada di gedung tua yang sangat antik dan tampak kokoh terjaga.

Sesampainya di dalam gedung itu, mereka memilih untuk duduk di rooftop sambil melihat pemandangan kendaraan yang padat.

"Jadi gini---" ucap Arga dengan menggantung omongannya.

• • •

Karena kebanyakan orang-orang sering melebih-lebihkan cerita. Banyak yang memandang sebelah mata.

Menjatuhkan orang lain seenaknya. Tanpa tahu bagaimana rasanya diperlakukan seperti itu.

Coba sekali saja jangan menghujat. Se-fatal apapun kesalahannya. Jangan pernah dihujat. Cukup diam. Karena terkadang diam lebih baik. Daripada banyak omong nyatanya kosong.

Ayo belajar menghargai seseorang!

- Nirguna -

Follow+vote+coment

Kamis, 17 September 2020
761 kata

Nirguna [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang