Dipaksa mengakhiri padahal belum seutuhnya memulainya
•Bunga Lestarisa Anderan
------
Akhir cerita cinta by: Glenn Fredly 🎼Pagi ini Bunga sudah berada di sekolah sangat awal. Hanya karena untuk menghindar dari Seraga.
Bukannya takut untuk bertemu Seraga. Tetapi, masih ragu untuk mengatakan perpisahan.
Dari kemarin malam Bunga sedang berada di kebimbangan. Setelah perintah dari Hermansyah untuk mengakhiri hubungan dengan Seraga.
Bunga sangat benci dengan perpisahan. Cukup bundanya saja yang berpisah dengannya. Yang lainnya jangan.
Kata orang. Kalau sudah siap mencintai maka harus siap untuk terluka. Apakah ini yang dimaksud terluka. Terluka untuk mengikhlaskan padahal belum siap melupakan. Apa ia harus terluka untuk kedua kalinya. Mengapa semesta tidak membiarkan dirinya untuk bahagia.
Belum sempat memiliki seutuhnya. Namun, sudah dipaksa untuk melupakan.
Bunga berdesis. "Gue belum siap melupakan," pekik Bunga menelungkupkan wajahnya di atas meja.
Untung saja kelas masih sepi. Cuma ada Bunga di dalam kelas ini. Jadi bisa bebas berteriak sekeras apapun.
"Kenapa harus serumit ini?" Bunga mengerang.
"Kenapa ayah sama papanya Seraga harus musuhan. Kenapa. Ke ... Napa." Bunga berdesis menahan rasa kecewanya.
"Kenapa harus disangkutpautkan masalah mereka ke masalah gue?" Bunga bertanya dikesunyian.
"Ini juga nggak bakalan terjadi. Kalau aja tuh orang iseng nggak potoin gue sama Seraga. Siapa yang udah merusak kebahagiaan gue. Siapa? Apa alasannya? Apa?" Racau Bunga seolah-olah sedang bertanya kepada orang lain.
Bunga menelungkupkan wajahnya di atas meja. "Bunga," panggil Seraga di ambang pintu.
Tidak ada sahutan. Seraga pun berjalan menuju bangku Bunga. Seraga duduk di samping Bunga. Ditariknya kepala Bunga untuk kembali tegak.
"Hei. Kenapa hm?" Tanya Seraga menyingkirkan rambut Bunga yang menutupi seluruh wajahnya.
Bunga hanya diam. "Tadi kamu kenapa enggak nunggu aku?" Tanya Seraga menggenggam semua rambut Bunga.
"Bawa sisir sama ikat rambut nggak?" Tanya Seraga yang sedang berdiri di belakang Bunga.
"Tas," jawab Bunga singkat.
Seraga pun mengambil sisir dan ikat rambut di dalam tas Bunga. Seraga mulai menyisir untaian rambut Bunga seluruhnya. Setelah selesai. Seraga pun mengikat rambut Bunga menjadi satu kunciran.
Setelah rapi. Seraga pun kembali duduk di samping Bunga. "Kayak gini 'kan rapi. Cantik lagi," ujar Seraga mencubit pipi Bunga pelan.
Seraga tersenyum. "Kamu kenapa diam aja?" Tanya Seraga.
"Oh aku tau. Kamu pasti lagi datang bulan 'kan?" Tanya Seraga memastikan sambil mengelus kepala Bunga lembut.
"Kamu mau apa? Biar aku belikan. Mau beli pembalut? Biar aku belikan," ucap Seraga menggenggam tangan Bunga.
"Ini yang gue suka dari lo Ga. Perhatian kecil lo ke gue," batin Bunga tersenyum hambar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nirguna [End]
Teen Fiction[follow sebelum membaca] Judul awal : Bunga Part lengkap Bunga Lestarisa Anderan Perempuan remaja yang selalu gagal dalam percintaan. Pada awalnya ia menyukai seseorang dengan begitu tulus namun, kecewa yang didapat. Seakan tidak jera ia kembali men...