13. Dimulai

567 94 6
                                    

Adanya masalah bukan untuk dihindari. Tapi, harus dijalani. Sebab kunci dari kedewasaan adalah 'berani bertanggung-jawab atas sebuah masalah'.
•Bunga Lestarisa Anderan


Bukan salah jodoh by:Ardiansyah Martin🎼

• • •

Kulihat senyum manismu
Ada cinta yang kurasa
Menyapa hati ini

• • •

Pagi ini pagi yang sangat cerah. Sungguh, kemarin malam Bunga sangat sulit untuk tidur, Bunga masih tidak menyangka saja bahwa Bunga dan Seraga adalah sepasang kekasih meski sementara.

Bunga sangat bahagia seolah-olah ini adalah cinta pertamanya, padahal tidak, ini cinta keduanya dan mungkin akan menjadi akhir dari perjalanan cintanya.

Kini Bunga sudah sangat rapi dengan seragam yang sangat pas melekat di tubuh mungilnya, rok yang tergantung pas di paha jenjangnya, rambut yang dicepol asal menggunakan jedai rambut, liptint yang terpatri indah di bibir mungilnya, dan sepasang sepatu High Converse hitam yang melekat di kaki jenjangnya.

Bunga berjalan menuju dapur untuk sarapan bersama keluarga tercintanya.

Diiringi oleh senandung kecil lagu yang di putarnya menggunakan Headset yang terpasang di kedua telinganya.

"Tuhan tolong aku, katakan padanya, aku cinta dia. Bukan Salah Jodoh," lantunan kecil Bunga di akhiri cekikikan olehnya.

Setelah menempuh perjalanan yang di iringi oleh lantunan suara merdu Bunga,  dari lantai atas sampai bawah, lebih tepatnya dapur.

Kini Bunga telah duduk di kursi ruang makan, yang telah dihidangi oleh berbagai makanan dan minuman seperti, nasi goreng, roti dengan berbagai varian rasa, juga ada susu, teh, dan buah-buahan.

Belum sempat keluarga Anderan untuk menyantap hidangannya, suara bel menundah kegiatan mereka.

"Siapa sih ganggu aja," ucap Bunga.

"Buka gih Na pintunya," perintah Elis, yang diangguki oleh Bunga.

"Sia .. "

"Hai Na," sapa Seraga yang sudah di depan pintu dengan pakaian yang terbilang tidak rapi.

"Seribu orang kayak lo yang ganggu gue mah, gue baik-baik aja," batin Bunga berbunga-bunga.

"Eh Ga ngapain ke sini?" Tanya Bunga tanpa menyapa Seraga balik.

"Mau jemput kamu buat pergi sekolah bareng lah," jawab Seraga dengan memainkan rambutnya yang terbilang panjang bagi seorang lelaki. Bunga tersenyum melihat pemandangan indah di pagi hari.

"Tapi 'kan Seraga belum sembuh total kakinya," ucap Bunga sambil menyentuh kaki Seraga sekilas.

"Udah ih nggak usah lebay, cuma gini doang mah udah sembuh elah," bantah Seraga yang diacuhkan oleh Bunga, Bunga lagi malas berdebat dengan kekasih yang sangat keras kepala ini.

"Seraga udah sarapan belum? Kalo belum ayo sarapan bareng," ajak Bunga sambil menarik pergelangan tangan Seraga untuk masuk kedalam rumah megah ini, tanpa menunggu jawaban dari Seraga.

Nirguna [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang