11. Luka Lama

722 125 15
                                    

Merelakan bukan berarti mengikhlaskan, terkadang butuh beberapa waktu untuk meyakinkan, diam bukan berarti mengiyakan.
-Shakira Shirenita Haqial

You broken me first by:Tate McRae🎼

Pagi yang cerah, secerah wajahnya Bunga. Tapi, ada wajah yang murung kali ini. Shakira lah orangnya.

Bunga bahagia, Shakira sedih.

Bunga akui ia sangat egois, bahagianya di atas penderitaannya Shakira.

Hari ini dan seterusnya bakalan jadi hari yang sangat membahagiakan bagi Bunga, meski sementara, karena orang yang di cintainya mencintainya kembali, meski dalam keadaan seperti itu. Tidak apa yang penting bisa bersama dengan Seraga, orang yang dicintai oleh Bunga.

Dan Hari ini dan seterusnya bakalan jadi hari terburuknya bagi Shakira, karena orang yang mencintai dan orang yang di cintainya telah berpaling darinya, meski hubungan mereka belum berakhir. Tapi, sakit, Shakira menyadari ternyata begini rasanya kehilangan seseorang yang kita cintai.

Kini Bunga sedang berada di meja makan yang sudah ditempati oleh Elis, Hermansyah, dan Arga.

"Dek, mukanya kelihatan bahagia banget ada apa dek?" Tanya Elis sambil menyiapkan sarapan untuk keluarganya yang sudah dimasak oleh bi Ani.

"Kok bunda tau banget Bunga lagi bahagia?" Tanya Bunga balik.

"Semua orang juga tau, kalau kamu nya aja dari tadi senyum-senyum nggak jelas," sahut Hermansyah.

"Gimana nggak senyum-senyum, kalau nih anak berhasil dapatkan cowok yang di sukanya." Arga menyahut menatap Bunga. Sedangkan yang ditatap senyum sendiri.

Elis menyipitkan matanya menatap Bunga. "Pantesan." Bunga tersipu malu.

"Yang nganu ya dek," sambung Elis.

Hermansyah dan Arga terpelongo. "Nganu apa bun?" Tanya Hermansyah.

"Nganunya si nganu-nganu, mungkin yah," jawab Arga.

Dengan sigap Elis menjawab. "Rahasia cewek. Nggak boleh tau."

"Nah, sip ... Ini nih, bundanya Bunga yang paling jaga rahasia." Bunga mengacungkan jempolnya lalu cengingisan.

"Kapan-kapan bawa dia ke rumah dong, dek," ujar Elis.

"Oke, gampang itu, bun."

"Percakapan ditutup, silahkan makan! Jangan ada yang bicara lagi." Dengan sigap Hermansyah memberhentikan percakapan antara ibu dan anak.

• • •

Beberapa menit, Bunga dan Arga udah memasuki area sekolah, setelah memarkir kan mobil Arga, mereka berdua keluar dari mobil dan menuju kelas mereka masing-masing.

"Oh ini cewek yang dibilang sama Shakira itu!" Cibir salah satu siswi dengan tampilan seperti cabai yang berada di pasaran.

"Cantik sih, tapi sayang perebut!" Cibir yang satunya lagi.

"Eh lo di sekolah 'kan untuk belajar, bukannya untuk menggosipkan orang, Kalau nggak tau cerita aslinya lo nggak usah bilang gue itu perebut!" Tandas Bunga, saat didengarnya siswi itu sedang membicarakan dirinya.

Nirguna [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang