Akan ada saatnya hati seseorang itu terbalik.
Seseorang yang dulunya sangat membencimu kini malah jatuh cinta padamu.Selamat malming.
Enjoy ❤❤
Senja berlari menyusuri koridor. Ia tak menghiraukan tatapan semua orang yang menatapnya aneh, karena ada yang lebih penting dari itu semua yaitu menemui seseorang.
Rambut panjangnya bergerak naik turun. Matanya menatap ke seluruh penjuru kantin, namun tidak ada tanda-tanda keberadaan orang yang tengah ia cari. Kembali Senja berlari kali ini tujuannya adalah perpustakaan.
Tanpa sengaja Senja menyenggol bahu Lembayung, gadis itu bahkan tak merasa bersalah sama sekali. Tanpa mengucapkan kata maaf Senja berlari, membuat cowok yang di tabrak mengernyit kebingungan. Karena tidak mau di grogoti rasa penasaran akhirnya Lembayung mengikuti langkah Senja.
"Bay, nggak jadi ke kantin?" teriak Candra.
"Kalian duluan!" balas Lembayung sedikit keras.
Sampai di perpustakaan. Sepi. Senja berjalan memutari perpustakaan.
Deg!
Jantungnya seakan berhenti berdetak melihat pemandangan di depannya. Orang yang ia cari telah ketemu, namun ada sesuatu yang menarik perhatian Senja. Jingga, orang yang ia cari tengah berpelukan dengan... Agan.
Dunia Senja seakan runtuh. Untuk sejenak Senja merasa ingin mati saja. Senja tak berbicara sampai akhirnya ia melihat Agan melepas tangannya dari pinggang Jingga.
"Jingga!" panggil Senja membuat pemilik nama menoleh.
Ekspresi terkejut nampak jelas dari wajah Agan dan tentunya juga Jingga. Senja merubah ekspresinya yang tadinya kecewa kini biasa-biasa saja, seolah tidak ada yang terjadi. Ia berjalan mendekati kedua orang tersebut.
Sedih. Itu yang di rasakan Senja, ia merasa dunia sedang mempermainkannya. Agan, orang selama ini menghibur Senja ternyata ada main di belakangnya. Entah ada hubungan apa kedua orang itu, yang pasti sedih dan kecewa menghinggap di hati Senja sekarang.
"Senja," ucap Jingga dengan pelan.
"Ada sesuatu yang gue mau tanyain sama lo. Tapi gue minta lo harus jujur sama gue." Tatapan mata Senja hanya fokus pada Jingga, ia bahkan seolah mengabaikan keberadaan Agan di sana.
"A-apa?" Jingga gugup.
"Janji demi apapun kalau lo akan jawab jujur dan nggak ngebohongin gue lagi."
Jingga bingung, tentu saja. Penasaran juga tentunya, apa yang akan di tanyakan oleh Senja. tapi akhirnya ia mengangguk.
"Gue janji."
Senja menghela nafas dahulu.
"Kemarin lo bilang kalau nyokap lo selingkuh kan? Dan awalnya lo kira om Langit yang jadi selingkuhannya, ternyata bukan. Sekarang pertanyaan gue adalah, siapa sebenarnya orang yang jadi selingkuhan nyokap lo?"
Pertanyaan Senja barusan membuat Jingga nampak pucat. Jingga menelan ludah susah payahnya.
"Jawab gue dengan jujur, Ga." Senja menggenggam tangan Jingga, matanya menatap lekat mata gadis tersebut.
Sepertinya Jingga tak berniat menjawab pertanyaan Senja barusan.
"Please, jawab gue," ujar Senja memelas.
Sejujurnya jantung Senja terasa sedang berdisko di dalam. Semoga saja jawabannya tidak seperti yang ia fikirkan. Baru saja Jingga akan membuka suara, Senja kembali berujar.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEMBAYUNG (End)
Teen FictionKepergianmu banyak mengajarkan hal baru bagiku, cara menghargai, dan betapa berharganya kamu dalam hidupku. Note: siapkan tissue, mojok, dan siap-siap baper!