![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. Timnya Lembaja (Lembayung Senja) mana suaranya??
"Sadar Senja." Lembayung menghela nafas.
"LO BUKAN SIAPA-SIAPA GUE!" teriak Lembayung menatap Senja tajam.
Setelah itu Lembayung mengalihkan pandangannya sembari mengatur nafasnya.
Brugh!
Tatapan Lembayung kini kembali menatap Senja, gadis itu tak berdiri seperti tadi melainkan sudah terkapar di lantai.
"Senja!" teriak Jingga sembari menghampiri Senja.
Lembayung berjalan menghampiri Jingga dan menarik gadis itu menjauhi Senja yang masih pingsan.
"Ayo pulang," ucap Lembayung.
Jingga melototkan matanya, ia melepas paksa pergelangan tanganannya yang di cengkram oleh Lembayung.
Karena Jingga berhenti berjalan Lembayung pun juga ikut berhenti, ia berbalik. Matanya menatap gadisnya yang juga tengah menatapnya tajam.
"Pulang? Gimana bisa kita pulang sementara Senja lagi pingsan, gila kamu."
"Kita ada di rumah sakit. Ada Dokter, suster yang bisa kita panggil buat jagain dia. Cewek kayak Senja jangan dimanjain, ntar malah ngelunjak."
"Jangan karena kamu kurang suka sama dia, kamu kehilangan rasa kemanusiaan kayak gini," ucap Jingga dengan penuh penekanan.
"Dia mau ngambil aku dari kamu Jingga." Lembayung menunjuk ke arah Senja.
"Senja sahabat aku. Apapun yang buat dia bahagia, bakal aku lakukan," tekan Jingga.
"Termasuk ngebiarin aku pacaran sama dia?"
Jingga tak menjawab, ia segera menghampiri Senja.
"Ayo bantu!" ucap Jingga.

KAMU SEDANG MEMBACA
LEMBAYUNG (End)
Novela JuvenilKepergianmu banyak mengajarkan hal baru bagiku, cara menghargai, dan betapa berharganya kamu dalam hidupku. Note: siapkan tissue, mojok, dan siap-siap baper!