8. Gangguan

10.7K 1K 53
                                    

Saat ini Jingga dan Senja tengah berjalan di koridor, mereka hendak ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan sedari tadi.

"Gila banget gak sih pelakornya, meskipun cantik sih," celoteh Senja.

Jingga hanya menyimak saja, sedari tadi Senja menceritakan drakor yang ia tonton semalam dengan sistem sks, katanya sih drakor tersebut tengah marak ditonton oleh semua orang.

"Gue sih sebenarnya nggak mau nonton karena denger-denger drakornya bikin gregetan tapi pas gue baru tonton satu episode, gue jadi ketagihan deh." Senja menyengir, sesekali gadis itu membalas sapaan dari para siswa-siswi yang menyapanya.

Maklum saja Senja masuk dalam kategori deretan cewek famous di sekolahnya, selain populer karena kecantikan Senja adalah ketua dance SMA Pelita itu menjadi poin plus bagi Senja dimata para murid terutama cowok, tak heran jika setiap hari loker Senja selalu penuh dengan coklat, bunga beserta surat cinta, tapi Senja tak terlalu ambil pusing karena di hatinya hanya ada Lembayung seorang.

"Ntar lo ikut nonton juga ya, Ga biar gregetan bareng-bareng," ucap Senja antusias.

Jingga hanya membalas dengan anggukan saja, toh juga nanti Senja akan lupa sendiri jika dia pernah mengajak Jingga untuk nonton bareng.

"Hay, Senja!" sapa seorang cowok dengan senyuman manis di bibirnya.

Sontak Senja menghentikan langkahnya begitu juga dengan Jingga.

"Hay Agan," sapa Senja balik.

"Makin cantik aja, Ja." Senja menyengir.

Jingga menatap ke arah lain, dia pernah melihat laki-laki yang berbicara dengan Senja ini.

Yang Jingga ketahui laki-laki di depannya ini adalah biang perusuh di SMA Pelita, buronan BK, salah satu spesies manusia yang harus di jauhkan oleh Jingga.

"Eh, ada Jingga! Hay Jingga." Agan melirik Jingga yang menatapnya dengan sekilas kemudian kembali menatap arah lain, Jingga juga tak membalas sapaan Agan.

Biarkan saja Jingga di bilang sombong, toh juga julukan itu sudah sangat melekat pada dirinya semenjak dulu.

"Di sapa cowok ganteng kok gak dibalas sih, Ga," goda Agan.

Senja memukul pelan lengan Agan yang tengah tertawa.

"Jangan godain Jingga, mau kena pukulan abang gue lo?" tanya Senja setengah berteriak.

"Duh ampun deh gue, Ja kalau udah diperingetin sama lo mah gue nurut aja." Agan mengedipkan sebelah matanya.

"Gila aja lo," balas Senja.

"Love you Jingga," kata Agan tepat di samping telinga Jingga membuat Jingga terkaget karena jarak mereka yang sangat dekat.

"Jangan godain Jingga gue bilang. Udah ah, yuk Jingga!" Senja menarik pergelangan tangan Jingga.

Di belakang sana terdengar suara tawa terdengar dari Agan.

"Kutunggu jandamu, Senja!!" teriak Agan.

Senja terus mendumel sambil mempererat cekalannya pada Jingga, perempuan itu nampak kesal karena perkataan Agan yang seenak jidatnya menggoda calon pacar kakaknya itu.

"Lo jangan terlalu mikirin perkataan Agan ya, dia itu emang sinting, gila, miring, gila aja calon pacar abang gue di godain," gerutu Senja.

"Apasih, Ja gak penting juga harus kebawa perasaan sama ucapan cowok tadi."

"Bagus deh kalau gitu, jangan hianatin abang gue ya atau lo bakalan ..." Senja mempraktikkan tangannya yang seolah-olah sebagai pisau untuk memotong leher Jingga.

LEMBAYUNG (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang