LYM - 01

792 56 33
                                    

Love You More © Kelompok 1

Chapter 01

Written by pena_samudra

"Rena! Main, yuk!" teriak seorang cowok dari luar rumah cewek yang dipanggilnya Rena itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Rena! Main, yuk!" teriak seorang cowok dari luar rumah cewek yang dipanggilnya Rena itu.

Namun, bukannya sambutan baik yang didapat, kepala cowok itu malah menjadi sasaran empuk sebuah sandal yang terjun dari balkon kamar Rena.

"Duh, anjim! Pala gua," umpat cowok sembari mengusap-usap kepalanya.

"Woy, Rena! Gelut, yuk!" teriaknya lagi.

"Aduh, Den Alvin. Jangan teriak-teriak! Non Rena lagi kedatangan tamu, nanti tanduknya keluar, loh," ucap seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari dalam rumah.

Wanita itu adalah Mbok Imah—pembantu yang sudah berpuluh-puluh tahun bekerja di rumah Rena—sahabatnya.

"Tamu? Siapa, Mbok? Kok, nggak ada mobil atau motornya?" tanya Alvin tak mengerti.

"Masyaallah, bukan tamu manusia, Aden. Tapi tamu bulanan, masa nggak paham, sih."

"Oh, PMS?"

"Nah, eta!"

"Terus, sekarang Rena-nya lagi ngapain?" tanya Alvin kembali.

"Lagi guling-guling di kamar, Den. Kayak biasa, ngeluh perutnya sakit. Bahkan dari pagi juga belum sarapan," jawab Mbok Imah.

Alvin berdecak sebal. "Kebiasaan. Ya udah, Mbok. Mbok Imah siapin aja makanannya, terus bawa ke kamarnya Rena. Biar saya bujuk dia dulu," titahnya.

"Oke, Den! Siap, laksanakan!" Mbok Imah pun pergi ke dapur untuk mengambilkan makanan Rena.

Sementara Alvin, bergegas menuju kamar Rena yang berada di lantai dua.

••••

Seketika Alvin masuk ke kamar Rena, ia disuguhkan sebuah pemandangan yang menurutnya sungguh lucu. Yaitu, Rena sedang bersujud di atas tempat tidurnya, seraya memegangi perutnya. Namun, sebisa mungkin Alvin tahan tawanya agar tidak keluar.

Bisa-bisa, Alvin besok tinggal nama kalau sampai kelepasan.

"Rena ... sarapan, yuk!" ucap Alvin yang kini sudah duduk di tepi kasur.

"Nggak mau, perut gue sakit," tolak Rena dengan suara paraunya.

"Nah, maka dari itu. Lo harus sarapan, biar perutnya nggak sakit."

"Nggak mau, Alvin." Rena mengubah posisinya, dari bersujud, menjadi tidur menyamping menghadap ke Alvin.

Alvin menghela napasnya. "Ren, ayo lah sarapan. Ntar gua beliin sempol yang banyak, deh," bujuknya kembali.

01:Love You More✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang