LYM - 09

117 25 16
                                    

Love You More © Kelompok 1

Chapter 09

Written by FebrianiWijaya21

Malam harinya, Rena berdiam diri di dalam kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam harinya, Rena berdiam diri di dalam kamar. Mata coklatnya menatap lekat langit-langit kamar. Tubuhnya memang di kamar, namun pikirannya melayang pada perkataan Alvin tadi siang.

Menurut Alvin mungkin perkataannya biasa. Tapi menurut Rena, perkataan Alvin sukses membuatnya tertegun.

Tangan lentik Rena terangkat, menjulang menunjuk langit-langit kamar, jarinya ia gerakkan membentuk pola abstrak, seakan-akan tengah menulis di atas kertas.

"Nggak usah, Li. Biarin aja Rena. Dia emang suka gitu, ribet."

"Gue bakal tetap nganterin Liana."

Mata Rena berkaca-kaca, cewek itu menghela napas pelan. Wajahnya ia alihkan ke arah meja, diraihnya ponsel yang sedari tadi bergetar, berharap Alvin mengirimkannya pesan sebagai tanda permintaan maaf.

Wajah Rena berubah pias, ternyata pesan dari Orlando yang menanyakan keberadaan Alvin. Sudahlah, mungkin ia memang merepotkan, hingga membuat cowok yang berstatus sebagai sahabatnya itu tak meminta maaf sama sekali.

Cewek itu meletakkan kembali ponselnya diatas nakas, mendadak rasa haus memenuhi kerongkongannya.

Kaki jenjangnya ia bawa menuruni tangga, ruang tamu yang lengang, dapur yang rapi, beberapa lampu rumah yang sudah dimatikan berhasil menambah kesan kesepian dari seorang Rena.

Sudah pukul sembilan malam, cewek itu mengedarkan pandangannya ke penjuru rumah, benar-benar sepi.

Ah, Rena jadi teringat papanya yang belum pulang.

Rena mengangkat bahunya acuh, lalu kembali berjalan menuju dapur, membuka kulkas, dan mengeluarkan sebotol minuman kemudian menuangkannya kedalam gelas.

Sesederhana itu. Namun, sukses membuat Rena tertegun.

Di samping meja bar, Rena menunduk, air matanya seperti mendesak meminta untuk dikeluarkan, cewek itu mendongak, berusaha menghalau air mata yang ternyata menerobos tanpa izin dari balik kelopak matanya.

Rena menoleh kearah pintu rumah saat mendengar suara derap langkah kaki. Ia tau, pasti papanya sudah pulang.

Benar saja, Adhi yang masih mengenakan jas hitamnya berdiri di hadapan Rena dengan wajah datar.

01:Love You More✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang