LYM - 31

98 15 6
                                    

Love You More © Kelompok 1

Chapter 31

Written by Imah224

Jarum jam itu terus berputar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jarum jam itu terus berputar. Menjadi pusat perhatian para siswa yang kini tengah dikejar waktu. Hanya dalam hitungan menit, ujian mereka akan berakhir untuk hari ini. Tapi akan ada lanjutannya di esok hari.

Belva menoleh ke arah kertas soal Rena. Belum ada satupun soal yang Rena jawab. "Lo ngapain aja dari tadi, Ren? Itu soal gak ada satupun yang lo jawab," cerocos Belva.

"Diem deh. Gue lagi mikir nih," sahut Rena.

"Lo mikir apaan? Itu soal dibaca, terus dijawab Rena. Waktunya bentar lagi mau abis."

"Gak sampe semenit gue bisa selesain ini soal, gampang ini mah."

Belva hanya geleng-geleng menanggapi respon Rena. Seharusnya ia biarkan saja cewek ajaib itu. Mengajak Rena berbicara disaat seperti ini hanya akan membuat kepalanya pusing. Kertas soalnya sendiri saja masih belum selesai. Belva pun kembali fokus menjawab soal.

Rena menggerakkan pulpen yang ada di tangannya. Pulpen itu menari-nari di atas kertas soal. Membuat tanda silang pada salah satu pilihan jawaban. Prinsip Rena, yang penting ia menjawab, benar atau salahnya itu urusan nanti.

Dalam hitungan detik, pulpen yang Rena gunakan tadi bersatu lagi dengan tutupnya. Selesai. Menjawab soal dalam hitungan detik di akhir waktu adalah kebiasaan Rena tiap kali ada ulangan.

"Udah selesai lo?" tanya Belva yang baru saja menyadari kalau tidak ada pergerakan lagi dari tangan Rena.

"Iya, kenapa?"

"Gila lo. Lo apain itu soal?"

"Dijawab lah," sahut Rena enteng.

"Ck, ck, ck."

"Kenapa lo?"

"Rena, Belva! Ngapain kalian?" teriak Bu Setiani dari depan kelas.

"Lagi ngomong, Bu. Masa Bu Set gak tau sih?" sahut Rena.

"Lo bisa gak sih sopan dikit sama guru?" bisik Belva.

"Rena!"

"Santai dong, Bu. Jangan ngegas gitu napa. Jangan suka marah-marah, Bu. Ntar cepat tua lho," ucap Rena tanpa beban.

"Sekali lagi kamu bicara, saya keluarkan kamu dari kelas ini!" ancam Bu Setiani.

Dengan santainya, Rena membawa kertas soalnya dan berjalan menghampiri Bu Setiani. Begitu berhadapan dengan Bu Setiani, ia serahkan kertas soal itu dengan wajah  tersenyumnya yang terkesan mengejek sang guru.

"Ini, Bu, kertas soal saya. Sebelum ibu keluarkan saya, saya akan keluar lebih dulu. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih karena ibu telah mengizinkan saya keluar lebih dulu," ucap Rena sambil meraih tangan kanan Bu Setiani dan menciumnya dengan khidmat.

01:Love You More✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang