Love You More © Kelompok 1
Chapter 50
Written by pena_samudra ismimd_
"Sekarang apalagi—"
"Vin, gue lagi capek banget. Jadi tolong, marah-marahnya nanti aja ya? Kepala gue juga pusing soalnya," sela Rena sebelum Alvin mengeluarkan kata-kata pedasnya. Dan untuk yang pusing itu, Rena tidaklah berbohong. Pusing itu sudah mendera kepala Rena sejak tadi.
"Lo pikir gue bakal kemakan drama receh lo itu?" sinis Alvin.
Rena menghela napas beratnya. "Vin, gue serius. Badan gue lemes banget. Mending lo—"
"Lemes tapi bisa nampar orang? Hebat, ya?" potong Alvin.
"Terserah deh, Vin," setelah berucap demikian, Rena bersiap untuk masuk ke dalam rumahnya. Namun, dengan kuatnya Alvin menarik tangan Rena hingga sekarang posisi mereka berada di bawah guyuran hujan tanpa naungan apapun di atasnya.
"Lo pikir, gue bakal biarin lo pergi gitu aja? Oh, gak semudah itu Rena. Lo tau, kan? Kalo gue paling gak suka sama cewek yang kasar. Apalagi yang dikasarin itu, cewek gue! Gue gak mungkin bisa diem gitu aja," tukas Alvin menatap Rena yang tubuhnya lebih rendah darinya dengan tajam.
Rena yang merasakan cengkeraman tangan Alvin semakin kuat pun, meringis kesakitan. Dengan kepala mendongak ke atas, Rena menatap Alvin nanar. "Vin, gue gak akan mungkin kasar sama orang, kalo orang itu gak ngrendahin gue. Asal lo tau, tadi Liana kesini—"
"Halah! Gak usah memutar balikkan fakta! Lo mau nuduh Liana yang nyakitin lo lagi?" Alvin terkekeh sinis, "Ren, semuanya udah tau, kalo di sini yang jahat itu lo! Coba lo inget, siapa yang bikin Liana masuk rumah sakit waktu itu? Siapa!" sentak Alvin membuat Rena berjingkat kaget.
"Sebenernya gue gak mau kasar sama lo, Ren. Tapi lo sendiri yang buat gue harus bersikap kayak gini. Lo itu udah keterlaluan!" cerca Alvin terus-menerus.
"Vin, bukan gue yang keterlaluan! Tapi lo! Lo yang udah sembarangan nuduh gue, tanpa mau tau kejadian yang sebenarnya!" Rena sudah tidak bisa lagi menahan semuanya.
"Sekarang gue tanya sama lo, udah berapa lama sih, lo kenal gue? Baru sehari? Dua hari?" Rena menggelengkan kepalanya, "kita kenal udah belasan tahun, Vin. Apa selama itu lo belum bisa juga memahami diri gue? Pernah, gue sakitin orang yang lo sayang? Pernah gak, lo liat gue rusak hubungan lo sama pacar lo?" Alvin hanya diam tak menjawab.
"Ini bukan yang pertama kalinya lo pacaran, Vin. Dulu waktu SMP, lo pernah pacaran sama yang namanya Vania, kan? Gue ngelakuin apa ke Vania? Gak ada, kan? Lo aja putusnya baik-baik. Terus sekarang, kenapa lo jadi ngelimpahin semuanya ke gue?" ucap Rena dengan suara yang tercekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
01:Love You More✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok1 ••• Bukankah bahagia jika kita bisa bersama dengan orang yang kita sayangi? Hal yang paling membahagiakan adalah saat kita berhasil membuatnya tertawa. Apalagi kalau kita bisa jadi bagian pentin...