#LavenderWritersSeason4
#TemaMemperjuangkan
#Kelompok1
•••
Bukankah bahagia jika kita bisa bersama dengan orang yang kita sayangi? Hal yang paling membahagiakan adalah saat kita berhasil membuatnya tertawa. Apalagi kalau kita bisa jadi bagian pentin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jawab, Rena!" bentak Alvin.
Rena ingin berucap, tapi kata-katanya tertahan. Ia di posisi serba salah. Jika menjawab iya, Alvin pasti akan marah. Jika menjawab tidak, Alvin tetap marah.
"Jawab, Rena! Jelasin!" ulang Alvin.
Di sana tak hanya perasaan Rena yang campur aduk, tapi Megan juga. Megan benar-benar tak sanggup melihat Rena dimaki oleh Alvin. Ingin sekali ia menghajar Alvin. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat. Melakukan hal itu hanya akan menambah masalah.
"Kalau lo gak mau jawab, silahkan lo pergi dari sini dan jangan pernah mengganggap gue sahabat lo lagi. Anggap aja kita gak pernah saling kenal," ucap Alvin datar.
Sesak yang Rena rasakan. Semudah itu Alvin memutuskan hubungan persahabatan yang telah terjalin selama belasan tahun. Hanya karena Liana, pacarnya. Padahal Liana sakit bukan sepenuhnya salah Rena. Rena bahkan tidak tau apa-apa tentang penyakit Liana.
Setelah lebih dari semenit Alvin menunggu jawaban Rena—
"Silahkan pergi!" —Alvin memerintah.
Tak ada respon dari mulut Rena. Justru air matanya yang mengalir semakin deras.
"Pergi!" bentak Alvin keras.
"Iya, Vin. Iya. Gue emang suka sama lo. Puas lo?" jawab Rena tak kalah keras dari suara Alvin. Apapun yang akan terjadi Rena pasrah. Mungkin memang sudah saatnya Alvin tau apa yang ia rasakan selama ini. Alvin harus tau kalau ia memendam rasa yang terus-menerus membuatnya tersiksa.
Alvin terdiam sebentar mendengar pengakuan Rena. Pengakuan yang ingin ia dengar dari tadi. Kini ia mendengarnya dari Rena langsung.
Megan yang ada di samping Rena mencoba menahan kemarahannya. Tangannya sudah terkepal, namun ia tahan agar tangan itu tak melayang ke wajah Alvin.
"Lo gak salah ngomong, kan?" tanya Alvin memastikan. Alvin masih ingin mendengar pengakuan itu.
"Iya, gue suka sama lo, Vin," ulang Rena lagi.
Belva ingin berucap, namun keburu ditahan oleh Rivan. Rivan memegang lengan Belva, memberi isyarat agar Belva diam dan tak ikut campur untuk kali ini.
